25 Environment IE dari University of North Carolina at Chapel Hill UNC Carolina
Utara. Istilah green industrial park berkenaan dengan kumpulan lahan atau kawasan yang diciptakan untuk tujuan penempatan suatu kegiatan usaha
industri, perkantoran, industri ringan, pergudangan, usaha grosir, dan atau kegiatan penelitian yang menggabungkan sejumlah ciri lingkungan. Ciri tersebut,
dikaitkan dengan istilah ramah lingkungan, di dalamnya dilakukan minimalisasi penggunaan air dan energi, mengurangi air limpasan dan memperkecil atau
mendaur ulang limbah. Kawasan ini berkembang pesat dan melibatkan perhatian perusahaan yang memproduksi produk-produk ramah lingkungan seperti papan
surya, kincir angin dan peralatan yang hemat air atau energi. Dengan demikian,green industrial park merupakan kawasan yang bersifat ramah
lingkungan berkenaan dengan rancangan dan pengelolaannya, atau dalam hal industri yang beroperasi di dalamnya, atau keduanya UNC report ,2008.
2.5.2. Pertukaran Hasil Samping By Product Exchange
Konsep ekologi industri yang paling umum dikenal adalah pertukaran hasil samping industri industial by product exchange. Perusahaan-perusahaan
dan para agen pengembang diseluruh dunia menyebut model pertukaran hasil samping dalam banyak sebutan diantaranya adalah: ekosistem industri, sinergi
hasil samping by product sinergi, simbiosis industri, jaringan industri daur ulang industrial recycling network, kembar hijau twining green, dan jaringan nir emisi
zero emission network, dan banyak sebutan lainnya. Tujuan utamanya tidak lain adalah untuk menciptakan suatu sistem perdagangan material, energi, dan
hasil samping antar perusahaan, di dalam suatu kawasan industri pada suatu daerah. Chertow, 2007.
Implementasi model pertukaran hasil samping di sertai dengan penangan limbah terpadu sebagaimana yang di lakukan industri gula tebu Guitang Cina.
Industri utama dari perusahaan Guitang ini adalah industri gula, hasil samping utama dari pengilangan gula ini adalah ampas tebu bagas yang kemudian
diolah menjadi pulp sebagai bahan baku kertas. Hasil samping lain dari pengilangan gula ini adalah molase yang disuling menjadi produk alkohol dalam
bentuk etanol yang diolah menjadi pupuk tanaman. Sedangkan sisa ampas lain dan juga air yang telah melewati proses pengolahan terlebih dahulu di suplai ke
kebun tebu, hasil samping dari pulpkertas di tambah dengan sisa daun tebu kering atau ampas pertanian yang mudah terbakar sebagai sumber energi bagi
26 generator. Lumpur putih dari hasil sampingan pembuatan kertas diolah menjadi
semen. Wang,Z,C.Wu, 2001
2.5.3. Integrated EIPEstate IEIP
Integrated EIP khususnya dirancang untuk mendorong pengembangan
konsep ekologi industri dipusat sebuah klaster industri. Hal ini bisa saja terbentuk sebagai sebuah kompleks beberapa fasilitas inti seperti pembangkit listrik dan
fasilitas bahan kimia utama, sebagai contoh Kalundborg-Denmark, yang merupakan sebuah contoh klaster industri yang sederhana, para pelaku-pelaku
usaha dalam klaster tersebut menggunakan jasafasilitas layanan bersama seperti fasilitas pemakaian uap air atau listrik. Perencanaan dan perancangan
Interegted EIP sangatlah kompleks. Informasi yang terperinci tentang aliran emisi dan limbah waste dalam suatu regional atau lokasi, diperlukan untuk
mengoptimalkan proses-proses aliran energi dan material kawasan industri tersebut.
Infrastruktur yang dikembangkan pada sebuah kawasan yang disebut dengan IEIP ini merupakan infrastruktur yang sangat khusus yang berguna untuk
mendukung pertukaran energi dan material dalam wilayah tersebut yang bersifat sangat spesifik sesuai kondisi klaster industri. Industri pengolah makanan,
memerlukan infrastruktur yang mampu untuk menangani masalah-masalah lingkungan yang berasal dari limbah cair dan material limbah organik. Sedangkan
klaster yang lain, seperti petro-kimia, akan memerlukan infrastruktur yang berhubungan dengan pengelolahan bahan pelarut dan memproses kembali
bahan-bahan pelunak. Untuk bisa mengembangkan kedua industri dalam suatu EIP diperlukan berbagai cara, baik secara teknik ataupun non teknik untuk
menentukkan faktor-faktor penghubung secara ekologi antar dua industri tersebut , yang bisa bersama-sama mengurangi sisalimbah guna melakukan
penghematan biaya operasi.
2.5.4. Simbiosis Industri Industrial Symbiosis