3. 2 Indeks Kesamaan Jenis Serangga Penyerbuk

5. 3. 2 Indeks Kesamaan Jenis Serangga Penyerbuk

Spesies-spesies serangga penyerbuk yang ditemukan pada setiap titik pengamatan memiliki kesamaan jenis dengan spesies yang ditemukan pada titik pengamatan lainnya. Hal tersebut tercatat dalam indeks kesamaan spesies serangga penyerbuk pada seluruh titik pengamatan Tabel 15. Tingkat kesamaan spesies yang tertinggi yaitu antara titik H14 dengan titik H12 dengan nilai kesamaan 0,92 Tabel 15 yang dapat diartikan bahwa kedua titik tersebut memiliki spesies serangga penyerbuk yang hampir serupa yaitu sebesar 92. Titik pengamatan yang memiliki tingkat kesamaan terendah yaitu antara titik H12 dengan titik S02 dengan nilai kesamaan spesies 0,13 Tabel 15 yang mengindikasikan bahwa kemiripan spesies serangga penyerbuk antara dua titik tersebut sangat jauh yaitu 13, atau dengan kata lain bahwa spesies serangga penyerbuk yang ditemukan di titik 12 jarang ditemukan di titik 2, dan juga sebaliknya. Tabel 15. Matriks indeks kesamaan jenis sorrensen pada 15 titik pengamatan. Titik P01 S02 S03 S04 S05 S06 S07 L08 L09 L10 L11 H12 H13 H14 H15 P01 1 0,50 0,42 0,44 0,53 0,50 0,50 0,43 0,38 0,32 0,47 0,50 0,55 0,62 0,43 S02 1 0,61 0,45 0,42 0,38 0,38 0,44 0,40 0,43 0,38 0,13 0,27 0,24 0,22 S03 1 0,72 0,45 0,53 0,42 0,67 0,61 0,69 0,50 0,32 0,22 0,40 0,29 S04 1 0,48 0,56 0,56 0,60 0,55 0,56 0,61 0,33 0,35 0,42 0,30 S05 1 0,40 0,53 0,35 0,53 0,36 0,40 0,27 0,43 0,25 0,24 S06 1 0,33 0,43 0,25 0,42 0,47 0,50 0,36 0,62 0,43 S07 1 0,71 0,75 0,53 0,71 0,33 0,55 0,31 0,29 L08 1 0,78 0,76 0,63 0,29 0,31 0,40 0,38 L09 1 0,70 0,57 0,25 0,40 0,24 0,22 L10 1 0,58 0,32 0,33 0,40 0,38 L11 1 0,47 0,50 0,56 0,42 H12 1 0,73 0,92 0,57 H13 1 0,67 0,62 H14 1 0,67 H15 1 Matriks indeks kesamaan jenis pada Tabel 16 dikonversi menjadi cluster ketidaksamaan jenis dalam bentuk diagram pohon tree cluster seperti pada Gambar 3. yang menunjukan seberapa besar ketidakmiripan komposisi serangga penyerbuk dalam komunitas di tiap-tiap titik pengamatan. H15 H13 H14 H12 L11 L10 L09 L08 S07 S06 S04 S03 S02 S05 P01 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 In de ks k e tid a ks a m a a n Gambar 3. Diagram pohon indeks ketidaksamaan jenis antar titik pengamatan. Pada nilai indeks ketidaksamaan 0,8 seperti yang ditunjukan dengan garis strip Gambar 4 maka dapat terlihat adanya pembagian 2 kluster atau 2 akar utama, yaitu akar pertama 1 yang menghubungkan 4 titik H15, H13, H14, dan H12 dan akar ke-dua 2 yang menghubungkan 11 titik sisanya L11, L10, L09, L08, S07, S06, S04, S03, S02, S05, dan P01. Dengan menunjukan sketsa peta letak titik-titik pengamatan Gambar 5, maka pada indeks ketidaksamaan 0,8 secara jelas memisahkan kelompok spesies-spesies yang terdapat pada habitat tepi hutan elips 1 dan non-hutan elips 2. Bila dibatasi pada indeks ketidaksamaan sebesar 0,7 Gambar 6 maka secara diagram garis besar akan terbagi menjadi tiga akar utama, yaitu pertama 1 sebanyak 4 titik H15, H13, H14, dan H12, akar ke-tiga 3 sebanyak 5 titik L11, L10, L09, L08, dan S07, dan akar ke-empat 4 sebanyak 6 titik S06, S04, S03, S02, S05, dan P01. Sketsa peta letak titik-titik pengamatan Gambar 7 menunjukan pengelompokan 3 akar utama pada indeks ketidaksamaan 0,7 yaitu kelompok kesamaan jenis pada titik-titik di tepi hutan elips 1, titik-titik di ladang elips 3 dan titik-titik di sawah dan permukiman elips 4. Elips 3 dan elips 4 merupakan percabangan dari elips 2 pada indeks ketidaksamaan 0,8. H15 H13 H14 H12 L11 L10 L09 L08 S07 S06 S04 S03 S02 S05 P01 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 In de ks k et id ak sa m aa n Gambar 4. Diagram pohon pada indeks ketidaksamaan 0,8. Gambar 5. Dua kluster pola kemiripan struktur komunitas pada indeks ketidaksamaan 0,8. 1 2 1 2 H15 H13 H14 H12 L11 L10 L09 L08 S07 S06 S04 S03 S02 S05 P01 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 In de ks k et id ak sa m aa n Gambar 6. Diagram pohon pada indeks ketidaksamaan 0,7. Gambar 7. Tiga kluster pola kemiripan struktur komunitas pada indeks ketidaksamaan 0,7. 1 3 4 2 1 3 4 5. 4 Dominansi Serangga Penyerbuk 5. 4. 1 Dominansi Serangga Penyerbuk di Seluruh Titik Pengamatan