5. 6 Pengaruh Jarak Dari Hutan Terhadap Komunitas Serangga Penyerbuk
Ada begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi struktur komunitas serangga penyerbuk, seperti kondisi habitat sekitar atau tipe lahan, dan juga faktor
jarak dari hutan yang merupakan habitat alami bagi serangga penyerbuk. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah spesies serangga penyebuk dan
kelimpahannya memiliki perbedaan dalam hal kuantitas tergantung pada seberapa jauh lokasinya dari tepi hutan, dan juga tergantung dari tipe habitat disekitarnya.
200 400
600 800
1000 1200
Jarak dari tepi hutan meter
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14
S pe
si es
200 400
600 800
1000 1200
Jarak dari hutan meter
20 40
60 80
100 120
K e
lim p
a h
a n
a b
Gambar 8. Korelasi jarak dari tepi hutan dengan; a jumlah spesies; dan b kelimpahan individu serangga penyerbuk.
200 400
600 800
1000 1200
Jarak dari tepi hutan meter
0,6 0,8
1,0 1,2
1,4 1,6
1,8
In d
e ks
S h
a n
n o
n -W
ie n
e r
H
200 400
600 800
1000 1200
Jarak dari tepi hutan meter
1,0 1,2
1,4 1,6
1,8 2,0
2,2 2,4
2,6 2,8
3,0
In d
e ks
K e
ka ya
a n
J e
n is
D
m g
a b
Gambar 9. Korelasi jarak dari tepi hutan dengan; a indeks keanekaragaman; dan
b indeks kekayaan jenis serangga penyerbuk. Secara umum faktor jarak dari tepi hutan tidak memberi pengaruh nyata
terhadap spesies serangga penyerbuk nilai dengan nilai p=0,421 Lampiran 3, begitu pula terhadap kelimpahannya dengan nilai p=0,5 Lampiran 4. Namun
dalam rentang jarak yang pendek dapat terlihat adanya pengaruh hingga pada jarak 600 meter dari tepi hutan yang mengalami penurunan jumlah spesies dan
kelimpahannya, meskipun di jarak 850 meter dari tepi hutan kembali terjadi
peningkatan yang sangat besar Gambar 8. a dan b. Jumlah spesies serangga penyerbuk yang tidak terpengaruh oleh faktor jarak dari tepi hutan diduga
dikarenakan adanya faktor perbedaan habitat yang mana tiap habitat memiliki spesies-spesies tertentu yang dapat mengisi dominansi dari spesies-spesies tepi
hutan yang terus menurun. Jumlah spesies tertinggi ditemukan pada jarak 120 meter dari tepi hutan titik L10 yang tidak hanya berlokasi pada habitat ladang,
namun juga faktor dekatnya dengan habitat hutan yang menjadikan titik L10 ini merupakan daerah ekoton sehingga mendapat banyak kunjungan dari spesies-
spesies yang berasal dari habitat hutan dan habitat ladang itu sendiri. Jumlah spesies yang sama tingginya juga terdapat pada jarak 850 meter dari tepi hutan
titik S03 yang berlokasi di habitat persawahan. Tingginya jumlah spesies yang disertai tingginya tingkat kemerataan
jumlah individunya akan menjadikan lokasi tersebut memiliki nilai keanekaragaman Shannon-Wiener H’ yang tinggi, seperti pada titik S02 yang
berjarak 940 meter dari tepi hutan dengan nilai H’=1,74 Gambar 9.a meskipun jumlah spesies yang ditemukan di titik pengamatan ini bukanlah yang tertinggi
diantara semua titik pengamatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa indeks keanekaragaman dan indeks kekayaan jenis yang lebih tinggi ditemukan di lokasi
yang berjarak antara 110 – 190 meter dari tepi hutan, hal ini menunjukan adanya pengaruh jarak dari tepi hutan terhadap indeks keanekaragaman dan indeks
kekayaan jenis, meskipun pada jarak 830 dan 940 meter dari tepi hutan juga memiliki nilai keragaman jenis yang tinggi namun hal ini diduga akibat adanya
pengaruh faktor lain selain faktor jarak dari tepi hutan.
5. 7 Faktor Lain yang Mempengaruhi Keanekaragaman Serangga