Konstruksi dan Fasilitas Kandang Penangkaran Buaya

70 buaya yang lebih tua besar dan kuat terhadap buaya anakan dan remaja yang memiliki kondisi tubuh lemah akibat kekurangan pakan CV BM 2011. Kematian buaya juga dapat terjadi karena kondisi sanitasi kandang dan lingkungan yang jelek, makanan, sistem perairan dalam kandang serta kelainan metabolisme yang kurang mendukung pemeliharaan IPB 1990. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa praktek perawatan kesehatan dan pengendalian penyakit yang dilakukan di penangkaran CV Bintang Mas belum berjalan optimal, antara ditandai dengan masih tingginya tingkat kematian baik disebabkan oleh infeksi luka akibat perkelahian maupun akibat kanibalisme. Dengan demikian diperlukan upaya peningkatan pengelolaan kesehatan dan pengendalian penyakit untuk lebih memberikan jaminan keberhasilan usaha penangkaran mencapai tujuannya.

e. Sumber Daya Manusia SDM dan Sarana Prasarana Pendukung

Penangkaran Jumlah tenaga kerja sebagai pemelihara satwa animal keeper sebanyak 4 orang aktif dari 10 orang yang terdaftar sebagai pekerja harian. Umumnya tingkat pendidikan pekerja adalah sekolah dasar, dan bekerja berdasarkan pengalaman sendiri autodidact sesuai kebiasaan mereka didalam menangkap dan memelihara buaya secara tradisional. Tenaga kerja yang ada belumtidak memiliki pendidikan dan latihan keterampilan khusus tentang penangkaran. Dilihat dari segi jumlah tenaga kerja tersebut dapat dinyatakan memenuhi standar kebutuhan pekerja sesuai ukuran skala usaha penangkaran 10 000 ekor buaya, karena asumsinya satu orang pekerja animal keeper mampu melakukan pekerjaannya untuk 300 ekor buaya Hardjanto Masy’ud 1991. Namun dilihat dari kualitasnya, SDM di CV Bintang Mas tergolong rendah. Mengacu pada ketentuan kualifikasi pendidikan SDM di suatu unit penangkaran buaya, maka sejatinya tiap unit penangkaran diperlukan seorang tenaga ahli atau tenaga teknis, salah satunya dokter hewan serta petugas lapang yang dibekali dengan keterampilankeahlian khusus penangkaran. Faktanya di unit usaha penangkaran CV Bintang Mas belum memenuhi standar ketenagakerjaan sesuai kualifikasi keahlian yang ditetapkan pada suatu unit penangkaran yang dikategorikan baik. 71 Sarana prasarana penangkaran buaya di CV Bintang Mas cukup memadai, yakni berupa satu areal unit penangkaran seluas + 4.5 hektar, sejumlah kandang kolam penangkaran 78 unit, fasilitas perkantoran, peralatan mesin termasuk untuk pengolahan kulit, dan peralatan operasional lainnya. Tidak seluruh fasilitas penangkaran aktif digunakan secara optimal, karena jumlah individu buaya muara yang ditangkarkan tidak banyak. Sebagai contoh, jumlah unit kandang penangkaran yang digunakan saat ini hanya 22 unit dari 78 unit yang tersedia, masing-masing untuk buaya muara sebanyak 10 unit dan pembesaran buaya irian 12 unit. Kondisi kandang yang tidak digunakan bahkan terancam rusak karena tidak ada pemeliharaan yang memadai. Berdasarakan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dilihat kualifikasi SDMdan ketersediaan sarana-prasarana pendukung penangkaran di CV Bintang Mas dapat dinyatakan belum memenuhi standar sebagai suatu unit penangkaran yang dikategorikan baik. Dengan demikian diperlukan upaya perbaikan dan peningkatan kapasitas dan kualita SDM serta sarana-prasarana penangkaran agar usaha penangkaran yang dikembangkan menjadi lebih baik.

f. Pengembalian ke alam restocking

Salah satu kewajiban dari unit manajemen penangkaran buaya pola pembesaran adalah keharusan melakukan pelepasan kembali buaya hasil penangkaran ke alam restocking yakni sebanyak 10 dari jumlah buaya hasil penangkaran yang telah memenuhi standar kualifikasi penangkaran atau siap panen Dephut 2006. Tujuannya untuk menjaga kesimbangan populasi buaya di alam terutama di daerah penangkapan buaya sekaligus menjamin kelestarian populasi di alam. Kriteria individu buaya yang dilepas ke alam adalah individu buaya yang mampu hidup dan berkembangbiak setelah kembali ke alam. Hasil penelitian diketahui bahwa kewajiban ini belum dilaksanakan oleh unit manajemen penangkaran buaya CV Bintang Mas. Salah satu alasannya, adalah karena unit manajemen tidak memiliki tenaga teknis yang secara khusus melaksanakan penyiapan buaya untuk dilepas liarkan release. Dengan secara legal, unit usaha penangkaran CV Bintang Mas belum dapat memenuhi kewajibannya dalam rangka mendukung upaya pelestarian buaya. 72

5.2. Tingkat Keberhasilan Penangkaran Buaya dengan Pola Pembesaran

Keberhasilan penangkaran buaya muara pola pembesaran pada dasarnya ditentukan oleh kecepatan keberhasilan didalam membesarkan anakan buaya muara untuk mencapai ukuran potong ekonomis atau usia panen yang telah ditetapkan, yakni sekitar 3-4 tahun masa pembesaran dengan tingkat kematian yang rendah 10. Dalam hal ini ada dua prinsip penilaian keberhasilan dan beberapa kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan penangkaran yakni prinsip keberhasilan kegiatan pembesaran buaya dalam penangkaran dan prinsip pengembangan penangkaran yang terdiri dari beberapa kriteria penilaian. Prinsip-prinsip ini terdiri dari kriteria teknis teknik pengelolaan penangkaran, biologis, sarana prasarana penangkaran yang terkait dengan perkembangan jumlah dan pertumbuhan anak buaya di penangkaran. Berikutnya adalah kriteria sosial terkait kontribusinya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat seperti terbukanya lapangan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat sekitar sebagai pengembangan kegiatan penangkaran. Secara keseluruhan ada 12 indikator yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan penangkaran. Uraian pada bagian ini dibagi menjadi dua aspek yakni : 1 perkembangan jumlah dan pertumbuhan buaya di penangkaran, dan 2 penilaian tingkat keberhasilan penangkaran buaya.

5.2.1. Perkembangan Jumlah dan Pertumbuhan Buaya di Penangkaran

Perkembangan jumlah individu buaya yang ditangkarkan di CV Bintang Mas dalam periode 2009 sampai 2012 Mei 2012 seperti disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Jumlah individu buaya muara di CV Bintang Mas Periode 2009-2012 Tahun Jumlah Individu pada Awal Tahun ekorcm per Kelompok Umur Jumlah Individu pada Akhir Tahun ekorcm per Kelompok Umur 50 50- 100 100-200 200 Jumlah 50 50 - 100 100-200 200 Jumlah 2009 4 271 365 74 714 150 184 74 408 2010 150 184 74 408 75 129 50 254 2011 75 129 50 254 5 213 130 50 398 2012 5 213 130 50 398 3 215 130 50 398 Sumber: Rekapitulasi data Rencana Karya Tahunan RKT CV Bintang Mas tahun 2009 - 2012 Jumlah total individu umur dan ukuran tubuh buaya remaja 50-100 cm ekor, dan buaya dewasa 200 individu buaya berdasarka pada Gambar 8. Gambar 8 Jumlah individu buaya m badan di penangkaran CV. B Berdasarkan hasil jumlah individu buaya yang pembesaran dari anakan masuk dalam kelompok berukuran 50 cm atau kelompok umur anakan dan analisis keberhasilan pembesaran ekonomis. Hasil analisis menunjuk 20072008 tersebut tergolong pembesaran selama jangka ternyata hanya berhasil ekonomis panjang badan dari jumlah anakan buaya 248 ekor. Berdasarkan ket secara teknis biologis, kriteria berhasil apabila mampu 33 individu buaya muara pada bulan Mei 2012 menurut tubuh adalah 398 ekor, terdiri dari anakan 50 cm 100 cm 215 ekor, buaya dewasa muda 100-200 ya dewasa 200 cm 50 ekor. Gambaran kondisi prosentase j berdasarkan kelompok ukuran badan pada tahun 2012 Jumlah individu buaya muara berdasarkan kelompok ukuran panjang badan di penangkaran CV. Bintang Mas Tahun 2012. hasil telaahan dokumen dan wawancara diketahui buaya yang ada di penangkaran pada tahun 2012 merupakan anakan buaya tahun 2007 165 ekor dan 2008 79 ekor kelompok ukuran panjang badan 50-100 cm dan empat atau total sebanyak 248 ekor. Jumlah individu buaya anakan dan remaja 50 cm dan 50-100 cm ini menjadi pembesaran anakan buaya untuk mencapai ukuran menunjukkan, rata-rata pertumbuhan anakan buaya tergolong lambat. Data menunjukkan bahwa elama jangka waktu 20072008 hingga 2012 atau sekitar berhasil membesarkan anak buaya mencapai ukuran panjang badan 100-200 cm sebanyak 130 ekor atau sekitar dari jumlah anakan buaya 248 ekor. Berdasarkan ketentuan Dirjen PHKA 1987 , kriteria suatu penangkaran pola pembesaran dipandang mampu membesarkan anakan buaya mencapai usia potong 1 54 12 anakan 50 remaja 50 - Dewasa Muda 100 - 200 Dewasa 200 73 menurut kategori 50 cm 3 ekor, 200 cm 130 prosentase jumlah 2012 disajikan berdasarkan kelompok ukuran panjang diketahui bahwa 2012 merupakan 79 ekor yang dan empat ekor individu buaya pada menjadi dasar ukuran panen anakan buaya tahun bahwa upaya sekitar 4-5 tahun ukuran potong sekitar 52.42 ketentuan Dirjen PHKA 1987 pembesaran dipandang usia potong pada 50 - 100 Dewasa Muda Dewasa 200 74 ukuran minimal panjang badan 150 cm dan lebar perutdada buaya 37.8 cm dengan jangka waktu terbaik adalah 3-4 tahun. Bolton 1990 dan Huchzermeyer 2003 menyatakan bahwa pertumbuhan buaya pada sistem pengelolaan penangkaran yang dilakukan dengan tepat, baik dan benar jauh lebih cepat dibanding dengan pertumbuhan buaya liar di alam. Pembesaran buaya dalam penangkaran pada kelompok umur dewasa muda hingga dewasa memiliki daya tahan tubuh lebih stabil, dan kelompok umur 50- 100 cm dan 100-200 cm merupakan masa pertumbuhan buaya yang sangat pesat. Izzudin 1989 menyebutkan bahwa pada usia dua tahun pertama pertumbuhan anakan buaya cenderung pada pertambahan berat tubuh bukan ukuran panjang badan. Berdasarkan masa pembesaran buaya dalam penangkaran milik CV Bintang Mas, jelas bahwa laju pertumbuhan anakan buaya tersebut tergolong lambat, sehingga menunjukkan bahwa manajemen penangkaran buaya muara yang dilakukan di CV Bintang Mas belum tergolong baik. Perkembangan jumlah individu buaya di penangkaran yang dicatat sebagai perkembangan mutasi individu, terjadi baik pengurangan karena mati, dipotongdipanen ataupun penambahan karena perolehan anakan baru dari alam. Kondisi jumlah individu buaya pada penangkaran CV Bintang Mas periode data tahun 2009-2012 disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Kondisi mutasi individu buaya muara di penangkaran CV Bintang Mas Periode 2009-2012 Tahun Stok Awal ekor Mutasi Individu Stok Akhir ekor + ekor - Mati Potong ekor Jumlah Ekor Jumlah 2009 714 6 0.84 300 408 2010 408 100 24.50 54 254 2011 254 146 2 0.79 398 2012 398 398 Jumlah - 146 108 26.13 354 - Sumber : Rekap data Laporan RKT CV Bintang Mas 2009 – Mei 2012. Pengurangan jumlah individu buaya akibat kematian buaya pada pengelompokkan buaya berdasar ukuran panjang badan disajikan pada Tabel 14.