Perawatan Kesehatan dan Pengendalian Penyakit

77 Tabel 15 Lanjutan No Indi- kator Pengukur Bobot Skor Penilai ∑ R1 R2 R3 R4 R5 R6 6. I.6. Ukuran Panjang badan buaya dan lebar kulit pada usia panen 0.07 5 4 5 4 4 5 0.315 7. I.7. Kelayakan sarana prasarana 0.09 5 5 5 5 5 5 0.450 8. I.8. Ketersediaan tenaga inti penangkaran 0.06 4 3 4 4 4 4 0.230 9. I.9. Manajemen Penandaan dan pelaporan 0.05 4 3 4 3 3 4 0.175 10 I.10 Prosentase serapan tenaga kerja dari masyarakat sekitar lokasi penangkaran 0.04 3 3 2 2 3 3 0.107 11. I.11 Dukungan lingkungan sekitar lokasi penangkaran berupa dukung keamanan usaha maupun lingkungan unit usaha penang-karan 0.03 3 3 3 3 3 3 0.09 12 I.12 Prosentase terbukanya lapangan kerja di lingkungan sekitar lokasi penangkaran 0.03 3 3 2 3 2 3 0.08 Jumlah total bobot 1.00 Jumlah Skor akhir 3.732 Indeks keberhasilan 0.622 Prosentase keberhasilan penangkaran 62.2 Kategori keberhasilan penangkaran = 60-80 = CUKUP = B Keterangan: R=Responden R1,R2,R3,R4,R5,R6; n= jumlah responden penilai 6 orang Dari Tabel 15 tersebut dapat dilihat bahwa persentase tingkat keberhasilan penangkaran buaya muara pola pembesaran di CV Bintang Mas sebesar 62.2. Mengacu pada standar kategori tingkat keberhasilan penangkaran reptile, maka angka 62.2 termasuk dalam kategori cukup 60-80 atau bernilai mutu B. Artinya CV Bintang Mas dipandang cukup berhasil didalam melakukan kegiatan penangkaran buaya muara pola pembesaran, yakni membesarkan anakan buaya muara yang dikumpulkan dari alam hingga mencapai usia atau ukuran potong ekonomis menurut ketentuan yang berlaku Ditjen PHKA 2001; Kemenhut 2011. Selain itu dari Tabel 15 juga dapat dilihat adanya perbedaan skor penilaian yang diberikan oleh masing-masing responden. Dari ke-12 indikator penilaian 78 diketahui bahwa hampir semua indikator yang terkait dengan aspek teknis penangkaran dinilai dengan nilai cukup, kecuali untuk indikator ketersediaan tenaga inti penangkaran I.8 dinilai masih kurang dengan bobot nilai 0.23 23 dan indikator manajemen penandaan dan pelaporan I.9 juga masih kurang dengan bobot nilai 0.175 atau 17.5. Adapun untuk indikator yang terkait dengan aspek sosial yakni presentase serapan tenaga kerja I.10, dukungan lingkungan sekitar lokasi I.11 dan persentase terbukanya lapangan kerja I.12 semua responden memberikan penilaian dengan bobot nilai rendah yakni masing-masing 0.107 10.7, 0.09 9 dan 0.08 8. Hal ini menunjukkan bahwa pada aspek teknis maupun aspek sosial tersebut di atas dalam kegiatan pengembangan penangkaran buaya muara pola pembesaran di Papua ini masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Sebagai contoh, persyaratan yang mengharuskan suatu unit usaha penangkaran buaya mempekerjakan seorang tenaga ahli penangkaran harus dipenuhi, sehingga diharapkan dapat berperan penting didalam meningkatkan keberhasilan usaha penangkaran. Meskipun dari segi teknis khususnya terkait indikator tentang lama pemeliharaanpembesaran dari anakan hingga umur panen I.5 dinilai cukup baik yakni 0.44 atau 44, namun fakta menunjukkan bahwa masa pembesaran buaya untuk mencapai usia potong ekonomis dilakukan di penangkaran CV Bintang Mas dapat dipandang masih cukup lama yakni sekitar 4-5 tahun. Untuk itu perlu dilakukan usaha perbaikan manajemen pembesarannya, karena pada manajemen penangkaran buaya yang tergolong baik apabila kecepatan pembesaran anakan buaya mencapai usia panen ekonomis dapat dicapai dalam waktu 3-4 tahun. Hal lain yang perlu mendapat perhatian terkait dengan hasil penilaian di atas adalah masih kecilnya bobot penilaian terhadap aspek sosial yang ditunjukkan oleh bobot nilai pada indikator I.10, I.11 dan I.12. Artinya, pada aspek sosial, keberadaan usaha penangkaran buaya di Papua ini dinilai belum memberikan kontribusi signifikan terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat dilihat dari serapan tenaga kerja, dukungan masyarakat maupun peluang terbukanya lapangan usaha. Meskipun demikian, fakta lapang menunjukkan bahwa secara umum keberadaan unit usaha penangkaran buaya CV Bintang Mas telah diterima 79 keberadaannya oleh masyarakat karena sejauh ini telah dimanfaatkan sebagai salah satu tempat rekreasi maupun sarana pendidikan bagi pelajar SD sampai SMA dan mahasiswa perguruan tinggi di Papua. Beberapa wisatawan nusantara yang berkunjung Jayapura bahkan juga telah menjadikan lokasi penangkaran buaya ini sebagai tempat rekreasinya. Dengan demikian, ada potensi dan prospek terbukanya peluang usaha seperti usaha jasa boga, laundry dan angkutan transportasi bagi pekerja ataupun wisatawan, sebagai bagian dari dampak positif keberadaan penangkaran buaya di CV Bintang Mas sebagai tempat rekreasi. Fakta ini tentu harus terus dibenahi, agar secara sosial unit usaha penangkaran makin dinilai positif dan berhasil memberikan kontribusi signifikan terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar dan pembangunan ekonomi daerah secara lebih luas, sebagaimana dinyatakan oleh Masy’ud 2001 bahwa suatu unit usaha penangkaran dikatakan berhasil apabila unit usaha penangkaran tersebut dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perbaikan kondisi sosial-ekonomi masyarakat sekitar dan menunjang pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

5.3. Pandangan dan Dukungan Parapihak untuk Keberhasilan dan

Keberlanjutan Penangkaran Buaya Muara di Papua Buaya sebagai salah satu sumberdaya alam yang telah ditetapkan sebagai jenis yang dilindungi dan dalam perdagangan internasional dimasukkan dalam daftar Appendix II CITES, maka tanggungjawab pelestariannya di habitat alami maupun pengembangan pemanfaatannya secara berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat pada dasarnya menjadi bagian dari tanggungjawab bersama semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha, penggiat konservasi, maupun masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, dalam mendorong upaya pengembangan penangkaran buaya ke depan dipandang penting untuk mendapatkan pandangan dan dukungan parapihak. Dukungan parapihak ini sangat diperlukan guna merealisasikan inti tujuan penangkaran yakni keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian konservasi buaya di Provinsi Papua. Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan parapihak diperoleh gambaran umum tentang pandangan dan dukungan yang diperlukan bagi upaya peningkatan keberhasilan dan keberlanjutan penangkaran buaya muara di Propinsi