III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
3.1. Wilayah Kerja Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Papua
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam BBKSDA Papua memiliki wilayah kerja pengawasan dan pembinaan unit pengelola konservasi tumbuhan
dan satwa liar TSL hanya pada wilayah administrasi Provinsi Papua. Buaya muara sebagai satwa liar yang mendapat pengawasan dalam pemanfaatan dan
perlindungan terutama pada perdagangannya sebagai hasil dari penangkaran. Berdasarkan data statistik dan teknis pada kantor BBKSDA tahun 2010 diketahui
bahwa di seluruh wilayah Propinsi Papua terdapat delapan unit usaha penangkaran buaya yang terdaftar aktif beroperasi BBKSDA 2010. Unit usaha penangkaran
sebanyak 8 unit tersebut, kini hanya tiga unit usaha penangkaran buaya yang berada di Provinsi Papua sedangkan lima perusahaan penangkaran lainnya
meskipun terdaftar namun kantor pusatnya berada di luar Papua. Kantor perusahaan yang ditempatkan di wilayah Provinsi Papua adalah kantor perwakilan
untuk mengurus administrasi, menampung dan atau mengumpulkan buaya berdasarkan kuota tangkap perusahaan di Provinsi Papua.
Unit usaha penangkaran buaya muara yang masih aktif hingga kini di Provinsi Papua sebanyak tiga perusahaan yaitu: CV Bintang Mas di Jayapura, CV
Sedaro di Nabire dan PT Lucas Croco di Waropen Di antara ketiga unit usaha ini, diketahui bahwa CV Bintang Mas merupakan unit usaha yang paling lama
beroperasi, dengan skala usaha jumlah buaya terbanyak dibanding unit usaha penangkaran lainnya di Provinsi Papua. Peta keberadaan ketiga unit usaha
penangkaran buaya tersebut di Provinsi Papua, disajikan pada Gambar 2. Sebagaimana diuraikan di atas, bahwa dengan mempertimbangkan masa
beroperasi yang lebih lama dengan skala penangkaran memelihara buaya 10 000 ekor dan manajemen penangkarannya yang lebih baik sehingga dipandang lebih
representatif untuk menggambarkan kondisi umum praktek penerapan teknologi penangkaran buaya di Papua, maka dalam penelitin ini CV Bintang Mas dipilih
sebagai lokasi studi kasus. Oleh karena itu, uraian kondisi umum lokasi penelitian hanya difokuskan pada unit usaha penangkaran ini.
24
Gambar 2 Lokasi unit u
3.2. Kondisi Umum CV. Bintang Mas 3.2.1. Lokasi Penangkaran,
Secara administratif pemerintahan, dalam wilayah Kotamadya Jayapura
Kelurahan Entrop Kecamatan inti milik perusahaan CV BM
termasuk dalam wilayah kerja Alam Papua BBKSDA Papua
Unit usaha penangkaran usahanya sebagai pemasok kebutuhan
sejak tahun 1977. Dalam usaha usaha jual beli kulit buaya yang
langsung dari alam sebagai andala peraturan perundangan oleh
perburuan, penetapan kuota, dan mulai dikembangkan penangkaran
persiapannya mulai dirintis tahun 1983 Setelah lima tahun usaha
usahanya menunjukkan kondisi buaya di penangkaran. Kondisi
Keterangan : A. CV. Sedaro di Nabire
B. CV. Lucas Croco di Waropen C. CV. Bintang Mas di Jayapu
unit usaha penangkaran buaya di Provinsi Papua.
CV. Bintang Mas, Entrop - Jayapura Provinsi Papua , Sejarah dan Struktur Organisasi
administratif pemerintahan, CV Bintang Mas CV BM berada Kotamadya Jayapura, tepatnya di sebelah selatan wilayah
ecamatan Jayapura Selatan. Jarak tempuh lokasi penangkaran CV BM dari pusat kota Jayapura sekitar 5 km. Wilayah
kerja pengelolaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya SDA Papua.
penangkaran buaya CV BM didirikan sebagai perluasan dari pemasok kebutuhan di bidang perikanan yang dikembangkan
Dalam usaha ini CV BM sebenarnya juga telah melakukan yang diperoleh dengan cara berburu atau menangkap
sebagai andalan usahanya. Sejalan dengan diberlakukan oleh pemerintah tentang konservasi buaya mengenai
kuota, dan keharusan penangkaran maka pada tahun 1998 penangkaran buaya oleh CV BM secara serius. Usaha
tahun 1983. usaha penangkaran CV BM berlangsung, perkembangan
kondisi usaha yang cukup baik dalam membesarkan Kondisi ini memungkinkan CV BM mengajuka
di Nabire co di Waropen
Mas di Jayapura
A.
B C
Provinsi Papua
berada selatan wilayah
penangkaran Wilayah ini
Sumber Daya perluasan dari
dikembangkan melakukan
menangkap annya
mengenai tahun 1998
Usaha ini perkembangan
membesarkan mengajukan