Pengelolaan Pakan Kandang penampungan di plasma pengumpul
74 ukuran minimal panjang badan 150 cm dan lebar perutdada buaya 37.8 cm
dengan jangka waktu terbaik adalah 3-4 tahun. Bolton 1990 dan Huchzermeyer 2003 menyatakan bahwa pertumbuhan buaya pada sistem pengelolaan
penangkaran yang dilakukan dengan tepat, baik dan benar jauh lebih cepat dibanding dengan pertumbuhan buaya liar di alam.
Pembesaran buaya dalam penangkaran pada kelompok umur dewasa muda hingga dewasa memiliki daya tahan tubuh lebih stabil, dan kelompok umur 50-
100 cm dan 100-200 cm merupakan masa pertumbuhan buaya yang sangat pesat. Izzudin 1989 menyebutkan bahwa pada usia dua tahun pertama pertumbuhan
anakan buaya cenderung pada pertambahan berat tubuh bukan ukuran panjang badan. Berdasarkan masa pembesaran buaya dalam penangkaran milik CV
Bintang Mas, jelas bahwa laju pertumbuhan anakan buaya tersebut tergolong lambat, sehingga menunjukkan bahwa manajemen penangkaran buaya muara
yang dilakukan di CV Bintang Mas belum tergolong baik. Perkembangan jumlah individu buaya di penangkaran yang dicatat sebagai
perkembangan mutasi individu, terjadi baik pengurangan karena mati, dipotongdipanen ataupun penambahan karena perolehan anakan baru dari alam.
Kondisi jumlah individu buaya pada penangkaran CV Bintang Mas periode data tahun 2009-2012 disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Kondisi mutasi individu buaya muara di penangkaran CV Bintang Mas Periode 2009-2012
Tahun Stok Awal
ekor Mutasi Individu
Stok Akhir
ekor +
ekor -
Mati Potong
ekor Jumlah
Ekor Jumlah
2009 714
6 0.84
300 408
2010 408
100 24.50
54 254
2011 254
146 2
0.79 398
2012 398
398 Jumlah
- 146
108 26.13
354 -
Sumber : Rekap data Laporan RKT CV Bintang Mas 2009 – Mei 2012.
Pengurangan jumlah individu buaya akibat kematian buaya pada pengelompokkan buaya berdasar ukuran panjang badan disajikan pada Tabel 14.
75 Tabel 14 Jumlah kematian buaya muara di CV Bintang Mas Periode 2009-2012
Tahun Kematian individu buaya mati
Kelompok Umur 50
cm Kelompok
Umur 50- 100 cm
Kelompok Umur 100-
200 cm Kelompok
Umur 200 cm
Jumlah individu
2009 4
2 6
2010 75
20 5
100 2011
2 2
2012
Sumber : Rekap data Laporan RKT CV Bintang Mas 2009 – Mei 2012
Selain itu, diketahui pula bahwa persentase kematian buaya selama masa pemeliharaan tahun 2009-2012 berfluktuatif dengan total persentase kematian
26.13 Tabel 13 dan Tabel 14. Persentase kematian ini termasuk dalam kisaran 10-30 yang tergolong sedang menurut Pedoman Audit Penangkaran Reptil
Kemenhut 2011. Umumnya kematian ini terjadi pada kelompok buaya berukuran 50 cm dan 50-100 cm sebagai usia kritis dengan resiko kematian
tinggi Suzzana 2000. Penyebab yang lain atas kematian buaya adalah kekurangan pakan, dimana dalam kenyataannya pemberian pakan per kandang
hanya mampu dipenuhi sebanyak 2 400.8 grkolamhari pemberian pakan dari ke- butuhan normal. Kurangnya stok pakan menimbulkan perkelahian pada sesama
buaya untuk memperebutkan pakan yang terbatas, ini mengakibatkan luka yang dapat menjadi infeksi yang dapat menyebabkan kematian pada buaya dalam
penangkaran. Terkadang akibat kekurangan pakan bahkan dapat terjadi kanibalisme dengan memburumemangsa individu buaya yang lemah sakit atau
kelainan fisik cacat atau kerdil. Biasanya terjadi pada ukuran remaja yang penempatannya secara universal dan membutuhkan pakan lebih banyak untuk
kebutuhan pertumbuhan yang sangat pesat di tahapan kelompok ukuran ini Bolton 1990; Huchzermeyer 2003.
Kematian jarang terjadi pada kelompok umur dewasa muda hingga dewasa sebab pada kelompok umur ini sudah memiliki kemampuan mempertahankan diri
dan kondisi fisiknya sudah lebih stabil dibandingkan kelompok umur lainnya. Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa dilihat dari perkembangan
jumlah populasi dan pertumbuhan anakan buaya di penangkaran, maka unit manajemen penangkaran buaya CV Bintang Mas termasuk dalam kategori sedang.