53 tingkat plasma penangkap dan pengumpul masih sederhana sesuai pengalaman
tradisional yang dimiliki setiap anggota plasma.
d. Pengepakan dan pengiriman anakan ke penangkaran inti
Setelah mencapai target jumlah untuk sekali pengangkutanpengiriman, maka anakan buaya di plasma pengumpul tersebut dibawa ke penangkaran inti di
Jayapura. Pada awal usaha unit penangkaran CV Bintang Mas melakukan pengiriman dengan menggunakan kapal laut pencari ikan miliknya yang secara
bergilir mengunjungi lokasi plasma pengumpul. Namun sejak beberapa tahun belakangan armada kapal CV Bintang Mas kondisinya kurang menunjang
pengiriman anakan buaya sehingga alternatif transport kebanyakan menggunakan pesawat udara yang menyebabkan makin tingginya biaya perolehan anakan buaya
untuk keperluan penangkaran. Untuk efisiensi biaya, maka pengiriman dilakukan ketika jumlah anakan buaya yang terkumpul pada plasma pengumpul sudah cukup
banyak yakni 30-40 ekor. Umumnya pengiriman anakan buaya dari plasma ke penangkaran inti berlangsung sebanyak 3-4 kali pertahun atau tiap 2-3 bulan atas
dasar pertimbangan efesiensi biaya pengiriman. Pertimbangan efesiensi biaya ini menyebabkan plasma pengumpul dalam
pengiriman anakan buaya ke penangkaran inti melakukan praktek pengepakan yang kurang memenuhi kenyamanan dan jaminan kualitas hidup anakan buaya
yang dikirim. Adapun praktek pengepakan yang dilakukan adalah menggunakan kotak-kotak tersebut berisikan anakan buaya tanpa membedakan ukuran panjang
badan, jumlahnya cenderung melebihi kapasitas kotak angkut dan penyusunan kotak secara bertumpuk. Selain itu, kondisi kesehatan anakan buaya tersebut juga
tidak diperhatikan sebagai syarat untuk menetapkan pengiriman anakan buaya. Berdasarkan praktek pengepakan dan pengiriman anakan buaya dari plasma
pengumpul ke penangkaran inti tersebut, akibatnya kesalahan teknis yakni menyumbang besarnya kematian anakan buaya hingga di penangkaran inti.
Berdasarkan analisis data, diketahui angka kematian selama pengiriman atau perjalanan dari tingkat plasma ke penangkaran inti untuk setiap pengiriman
sebesar 10-15 dari sejumlah 30-40 ekor. Prosentase angka kematian tersebut masih bertambah ketika berada di kandang karantina di penangkaran inti yaitu