pembentukan sikap konsumen seringkali menggambarkan hubungan antara sikap, kepercayaan, dan perilkau. Kepercayaan, sikap dan perilaku juga terkait dengan
konsep atribut produk. Atribut produk adalah karakteristik dari suatu produk. Konsumen biasanya memiliki kepercayaan terhadap atribut suatu produk.
Sikap memiliki tiga unsur yaitu : kognitif pengetahuan, afektif emosiperasaan, dan konatif tindakan. Berdasarkan beberapa definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bias menggambarkan
kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tertentu. Engel et al. 1994 menyatakan bahwa sifat yang terpenting dari sikap
adalah kepercayaan dalam memegang sikap tersebut. Beberapa sikap mungkin dipegang dengan keyakinan kuat, sementara yang lain mungkin ada dengan
tingkat kepercayaan yang minimum. Alasan kepercayaan dihubungkan dengan sikap karena pertama, sikap yang dipegang dengan penuh kepercayaan biasanya
akan jauh lebih diandalkan untuk membimbing perilaku. Apabila kepercayaan rendah maka konsumen akan merasa tidak nyaman dan mereka akan mencari
informasi tambahan sebelum sebelum mengikatkan diri mereka. Kedua, kepercayaan dapat mempengaruhi kerentanan sikap terhadap perubahan. Sikap
memjadi lebih resistan terhadap perubahan bila dipegang dengan keprcayaan yang lebih besar. Satu sifat penting lainnya adalah sikap bersifat dinamis sehingga
sikap dapat berubah-ubah dan dipengaruhi. Sikap dapat dengan mudah berubah sebagai akibat dari keadaan yang tidak terduga dan pengaruh situasi.
3.1.4.2 Karakteristik Sikap
Karakteristik sikap konsumen menurut Sumarwan 2004 terdiri dari : 1. Sikap memiliki objek
Di dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dengan objek, objek tersebut bias terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran
seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan, media, dan sebagainya. Jika kita ingin mengetahui sikap konsumen, maka kita harus
mendefinisikan secara jelas sikap konsumen terhadap apa.
2. Konsistensi sikap Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan
tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap memililki konsistensi dengan perilaku. Perilaku seorang konsumen merupakan gambaran
dari sikapnya. Seseorang menggunakan suatu produk dengan merek tertentu karena ia memang menyukai produk tersebut. Inilah konsistensi antara sikap dan
perilaku. Namun, faktor situasi sering menyebabkan inkonsistensi antara sikap dan perilaku. Seseorang menyukai produk tertentu, namun ia tidak memiliki
produk tersebut. Faktor daya beli mungkin menyebabkan tidak konsistensinya antara sikap dan perilaku.
3. Sikap positif, negatif, dan netral Seseorang mungkin menyukai makanan tertentu sikap positif atau tidak
menyukai minuman tertentu sikap negatif, atau bahkan tidak memiliki sikap sikap netral. Sikap memiliki dimensi positif, negatif, dan netral disebut sebagai
karakteristik valance dari sikap. 4. Intensitas sikap
Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukainya atau bahkan ada yang begitu sangat
tidak menyukainya. Ketika konsumen, menyatakan derajat tingkat kesukaan teerhadap suatu produk, maka ia mengungkapkan intensitas sikapnya. Intensitas
sikap disebut sebagai karakteristik extremity dari sikap. 5. Reststensi sikap
Resistensi adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah. Sikap seorang konsumen dalam memeluk agamanya mungkin memiliki resistensi
yang tinggi unuk berubah. Sebaliknya, seorang konsumen yang tidak menyukai sayuran kemudian disarankan oleh dokter untuk mengkonsumsi karena alas an
kesehatan. Mungkin sikapnya akan berubah, pemasar penting memahami bagaimana resistensi konsumen agar bias menerapkan strategi pemasaran yang
tepat. Pemasaran ofensif bisa diterapkan untuk mengubah sikap konsumen yang sangat resistan atau merekrut konsumen baru.
6. Persistensi sikap Persistens adalah karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap
berubah karena berlalunya waktu. Seorang konsumen tidak menyukai makan di suatu tempat sikap negatif, namun dengan berlalumya waktu setelah beberapa
bulan ia mungkin akan berubah dan menyukai makan di tempat tersebut. 7. Keyakinan sikap
Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran yang dimilikinya. Sikap seorang konsumen terhadap agama yang dianutnya akan
memiliki tingkat keyakinan yang amat tinggi, sebaliknya sikap seseorang terhadap adat kebiasaaan mungkin akan memiliki tingkat keyainan yang lebih kecil.
8. Sikap dan situasi Sikap seseorang terhadap suatu objek seringkali muncul dalam konteks
situasi. Ini artinya situasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu objek. Seseorang mungkin tidak suka minum jus pada pagi hari, tetapi menyukai
minum jus pada siang atau malam hari.
3.1.4.3 Fungsi Sikap