2. Restoran Tradisional, yaitu restoran yang menyajikan berbagai makanan yang berasal dari daerah tertentu yang ada di Indonesia, seperti restoran
sunda di Jawa Barat dan restoran Minang di Sumatera Barat. 3. Restoran Internasional, yaitu restoran yang menyajikan makanan yang
secara umum di konsumsi oleh masyarakat dunia. 4. Restoran Oriental, yaitu restoran yang menyajikan makanan khas Asia
Timur seperti restoran China dan Jepang. 5. Restoran Kontinental, yaitu restoran yang menyajikan berbagai macam
makanan Eropa. Menurut Sari 2009, terdapat empat indikator yang menjadi unsur
penelitian terhadap pelaksanaan restoran yaitu : 1. Ketanggapankeresponsifan
Ketanggapan merupakan ukuran seberapa besar perhatian karyawan restoran dalam membantu pelanggan dengan cepat seperti kerapian dan kebersihan
meja, menanggapi keluhan dan penyampaian informasi. 2. Ciri
Ciri adalah sifat khas yang melekat pada produk merk tertentu seperti cita rasa, ukuran dan porsi yang ditawarkan.
3. Kehandalan pelayanan Unsur kehandalan pelayanan digunakan untuk mengukur seberapa baik
penyampaian produk kepada pelanggan meliputi kecepatan pelayanan, perhatian, sikap dan keramahan pelayanan selama pemesanan dan pengaturan
system pembelian dan pembayaran. 4. Wujud dan Penampilan
Unsur wujud diartikan sebagai penampilan restoran berupa fasilitas dan interior.
2.2 Kajian Penelitian Terdahulu
Sinaga, 2010 melakukan penelitian mengenai analisis sikap, persepsi konsumen dan rentang harga pada beras organik SAE Sehat Aman Enak pada
gapoktan silih asih desa ciburuy kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini
dilakukan untuk menganalisis karakteristik konsumen beras organik SAE , menganalisis sikap, positioning dan rentang harga beras organik SAE serta
menyusun rekomendasi alternatif kabijakan strategi pemasaran untuk
meningkatkan penjualan dalam usaha pengembangan produk beras organik Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis
kualitatif digunakan untuk menganalisis gambaran umum lokasi dan karakteristik responden. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis sikap menggunakan
Fishbein, analisis peta persepsi menggunakan alat perceptual mapping, analisis positioning menggunakan Biplot dan analisis sensitivitas harga..
Hasil analisis sikap menggunakan Fishbein menunjukkan bahwa responden pengguna beras organik SAE disukai oleh responden karena
memperoleh skor paling tinggi yaitu 15,08. Hasil analsis Perceptual Mapping menunjukkan bahwa sebagian besar atribut beras organik SAE dipersepsiakan
baik oleh responden karena posisinya berada paling luar tinggi. Atribut yang disukai tersebut adalah keamanan dikonsumsi, khasiatmanfaat, komposisi yang
dikandung, daya tahan produk, rasa, segel produk dan desain kemasan. Biplot menunjukkan keunggulan dan penciri utama beras organik SAE yang terletak
pada keamanan dikonsumsi sedangkan kelemahan utama terletak pada promosi penjualan, varietas dan iklan. Hasil analisis sensitivitas harga menunjukkan bahwa
beras organik SAE mempunyai tingkat harga terendah MCP sebesar Rp. 5200 per kg, tingkat harga minimum IPP sebesar Rp. 9300 per kg, rentang harga
RAP sebesar Rp. 5200 per kg - 12900 per kg, tingkat harga optimum OPP sebesar 10000 per kg dan tingkat harga tertinggi MEP sebesar Rp. 12.900 per
kg. Sinaga 2006 melakukan penelitian mengenai analisis sensitivitas harga
dan faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap harga ayam panggang dan steak di Restoran “MP” Bogor. Penelitian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi sensitivitas harga dan faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap harga ayam panggang dan steak di Restoran “MP”
Bogor. Alat analisis yang digunakan meliputi analisis sensitivitas harga, tabulasi deskriptif, asosiasi dua peubah dan analisis model regresi logistik.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa harga ayam panggang sirloin steak dan tenderloin steak berada pada rentang optimum yang dapat diterima,
sedangkan berdasarkan hasil analisis Model Regresi Logistik, variabel yang berpengaruh nyata terhadap penilaian konsumen pada mahal atau tidak mahal
harga ayam panggang di Restoran “MP” adalah variabel status pernikahan, pekerjaan serta pendapatan. Untuk sirloin steak adalah variabel pekerjaan dan
pendapatan. Untuk tenderloin steak adalah variabel pendapatan dan pendidikan. Firdita 2007 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Tingkat
Kepuasan Konsumen Restoran Seafood Bintang Laguna di Pesisir Pantai Anyer Propinsi Banten. Tujuan penelitiannya yaitu mengidentifikasi karakteristik
konsumen Restoran Seafood Bintang Laguna, menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen seafood Bintang Laguna dan
menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap bauran pemasaran Restoran Seafood Bintang Laguna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode Importance Performance Analysis. Dari hasil penelitiannya, atribut yang perlu dipertahankan adalah atribut rasa, aroma, halal, harga,
kebersihan menu, penampilan menu, kemampuan pramusaji berkomunikasi dengan pengunjung, kecepatan penyajian, diskon harga, keramahan, perhatian dan
kesopanan pramusaji, dan kebersihan restoran. Hasil perhitungan Customer Satisfaction Index pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar 76,88 persen secara
keseluruhan konsumen merasa puas. Nasution 2008 melakukan penelitian mengenai analisis tingkat
sensitivitas harga dan loyalitas konsumen terhadap minyak goreng merek Bimoli di Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat sensitivitas
harga dan loyalitas konsumen terhadap minyak goreng merek Bimoli. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis sensitivitas harga, tabulasi deskriptif, dan
analisis model regresi logistik. Hasil penelitiannya menunjukkan harga minyak goreng Bimoli saat ini
yaitu Rp 22.900,- berada pada rentang harga optimum yang dapat diterima yaitu antara harga Rp 20.500,- dan harga optimum Rp 26.500,-. Sedangkan hasil dari
model regresi logistik variabel yang berpengaruh nyata terhadap loyalitas konsumen minyak goreng Bimoli adalah pengeluaran dan pendidikan.
Dari beberapa hasil penelitian tersebut memiliki persamaan dan perbedaan yang dilakukan penulis. Persamaannya adalah penulis menggunakan analisis
sikap, persepsi dan sensitivitas harga serta atribut-atribut yang digunakan dalam mengkaji kepuasan di restoran. Perbedaan dalam penelitian yang dilakukan
dengan penelitian terdahulu yaitu belum terdapatnya penelitian yang mengkaji sikap, persepsi dan sensitivitas harga di Restoran Bebek H. Slamet.
III. KERANGKA PEMIKIRAN