19
4.3.6. Analisis Kadar Air Metode Oven
Penetapan kadar air dengan metode oven dilakukan di mana cawan kosong dan tutupnya dikeringkan dalam oven selam 15 menit, kemudian cawan tersebut didinginkan dalam desikator.
Cawan kering yang telah dingin kemudian ditimbang c. Sampel sebanyak 5 gram a dimasukkan ke dalam cawan kering kemudian cawan yang berisi sampel dikeringkan di dalam oven suhu 105
o
C selama 6 jam smapai tercapai bobo yang konstan. Cawan tersebut didinginkan di dalam desikator sekitar 30 menit dan segera ditimbang b. Perhitungan kadar air dapat dinyatakan
sebagai persen kadar air dry dan wet basis. Kadar air bb =
atau Kadar air bk =
Keterangan : a = bobot sampel awal g
b = bobot sampel + cawan kering g c = bobot cawan kosong g
4.3.7. Analisis Kadar Abu Metode Oven
Cawan porselin beserta tutupnya dikeringkan dalam oven bersuhu 105 °C selama 15 menit kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Sebanyak 3 – 5 gram sampel dimasukkan
ke dalam cawan porselin tersebut. Selanjutnya sampel dipijarkan di atas nyala pembakar Bunsen sampai tidak berasap lagi lalu di dilakukan pengabuan di dalam tanur listrik pada suhu 400 – 600
°C selama 4 – 6 jam atau sampel terbentuk abu berwarna putih. Kemudian sampel didinginkan di dalam desikator dan selanjutnya ditimbang. Perhitungan kadar abu dapat dinyatakan sebagai
persen kadar air dry dan wet basis. Kadar abu bb =
atau Kadar abu bk =
Keterangan : a = bobot sampel sebelum diabukan g
b = bobot sampel + cawan sesudah diabukan g c = bobot cawan kosong g
4.3.8. Analisis Kadar Lemak Metode Soxhlet
Labu lemak dikeringkan dalam oven bersuhu 100-110 °C selama sekitar 15 menit kemudian dinginkan dalam desikator dan ditimbang. Sampel ditimbang sebanyak 5 gram dan
dimasukkan ke dalam selongsong kertas saring yang dialasi dengan kapas. Selanjutnya selongsong kertas yang berisi sampel disumbat dengan kapas, lalu keringkan dalam oven pada suhu tidak lebih
dari 80 °C selama ± 1 jam. Selonsong tersebut diletakkan dalam alat ekstraksi lemak soxhlet yang dirangkai denga kondensor. Pelarut dietilpetroleum eterheksana dimasukkan ke dalam labu
secukupnya kemudian dilakukan refluks selama ± 6 jam. Selanjutnya labu lemak yang berisi hasil ekstraksi dipanaskan dalam oven pada suhu 100-110 °C hingga bobotnya konstan, didinginkan
20
dalam desikator, dan ditimbang. Perhitungan kadar abu dapat dinyatakan sebagai persen kadar air dry dan wet basis.
Kadar lemak = Keterangan :
a = bobot sampel g b = bobot labu lemak+ lemak hasil ekstraksi g
c = bobot labu lemak kosong g
4.3.9. Analisis Kadar Protein Metode Kjeldahl