37
Nomor P-IRT menjadi indikator eksternal suatu produk pangan yang memiliki mutu dan keamanan pangan yang lebih baik dibandingkan dengan produk pangan yang belum memiliki
nomor P-IRTsehingga dapat memiliki jangkauan pasar yang lebih luas. Selain itu, IRTP yang telah memiliki sertifikat P-IRT dianggap telah menerapkan CPPB dengan baik dan menghasilkan
produk pangan yang lebih bermutu dan aman bagi kesehatan, salah satunya adalah IRT minuman temulawak instan di Desa Benteng, Ciampea, Bogor.
5.7. ANALISIS KELAYAKAN USAHA
Usaha dijalankan dengan model usaha industri rumah tangga. Usaha dijalankan di rumah sehingga tidak ada biaya investasi untuk tempat usaha. Oleh karena itu, investasi hanya dilakukan
untuk pembelian alat-alat produksi. Listrik yang digunakan untuk menjalankan bisnis juga bersumber dari rumah dengan membayar sejumlah biaya listrik yang dibayarkan tiap bulan dengan
tarif listrik Rp50.000,00bulan. Air yang digunakan bersumber dari air sumur, dimana diperlukan listrik untuk memompanya. Oleh karena itu, biaya air menjadi satu dengan biaya listrik. Usaha
memiliki 1 pegawai bagian produksi dan 1 pegawai bagian administrasi sekaligus marketing dengan gaji Rp520.000,00bulan dengan waktu kerja 26 haribulan. Pegawai bagian administrasi
sekaligus marketing adalah pemilik usaha. Selain itu, tidak ada biaya perawatan maintenance alat. Hasil dari penghitungan komponen lain berdasarkan nilai-nilai tersebut, antara lain:
Total produksihari kg bahan = 5 Total produksihari kg produk = 10
Berat produkpcs gr = 20 x 5 = 100 Total produksihari pcs = 100
Operasional usahabulan hari = 26 Total produksibulan pcs = 2600
Discount rate = 16 Pajak penghasilan = 10
Harga jual Rppcs = 5000 Penghitungan harga pokok produksi dan kriteria kelayakan usaha, meliputi NPV, Gross
BC, Net BC, dan IRR ditentukan berdasarkan hasil perhitungan yang melibatkan komponen tersebut. Maka harga pokok produksi satu bungkus pcs minuman temulawak instan adalah
Rp3.642,25. Perhitungan harga pokok produksi dapat dilihat pada Lampiran 10. Hasil perhitungan kriteria kelayakan usaha menunjukkan untukusaha pembuatan minuman temulawak instan,
memiliki nilai NPV= Rp11.577.168; Gross BC=3,7; NetBC= 1,1; dan IRR= 33.Cashflow usaha temulawak instan IRT minuman temulawak instan dapat dilihat pada Lampiran 11. Nilai-nilai
tersebut menunjukkan bahwa usahapembuatan minuman temulawak instan skala rumah tangga layak untuk dilakukan.Suatu bisnis dapat dinyatakan layak jika jumlah seluruh manfaat yang
diterimanya melebihibiaya yang dikeluarkan. Selisih antara manfaat dan biaya disebut dengan manfaat bersih atau arus kasbersih.
Suatu bisnis dinyatakan layak jika NPV lebih besar dari 0 NPV0 yang artinya bisnismenguntungkan atau memberikan manfaat. Dengan demikian jika suatu bisnis mempunyai
NPV lebih kecil dari 0 maka bisnis tersebut tidak layak untuk dijalankan Nurmalina et al.2009. Usaha pembuatan minuman instan Coro memiliki NPV0 yang berarti usaha ini layak
untukdijalankan.Gross BC ratio merupakan kriteria kelayakan lain yang biasa digunakan dalam analisis bisnis.Baik manfaat maupun biaya adalah nilai kotor gross. Dengan menggunakan
kriteria ini akan lebihmenggambarkan pengaruh dari adanya tambahan biaya terhadap tambahan
38
manfaat yang diterima.Kriteria ini memberi pedoman bahwa bisnis layak untuk dijalankan apabila gross BC ratio lebihbesar dari 1 dan bisnis tidak layak untuk dijalankan bila lebih kecil dari
1Nurmalina et al.2009. Usaha pembuatan minuman instan Coro memiliki gross BC ratio1 yang berartiusaha ini layak untuk dijalankan.
Net BC ratio adalah ratio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersihyang bernilai negatif. Dengan kata lain, manfaat bersih yang menguntungkan bisnis yang
dihasilkanterhadap setiap satu satuan kerugian dari bisnis tersebut. Suatu bisnis atau kegiatan investasi dapatdikatakan layak bila Net BC lebih besar dari satu dan dikatakan tidak layak bila Net
BC lebih kecildari satu Nurmalina et al.2009. Usaha pembuatan minuman instan Coro memilikiNet BC1 yang berarti usaha ini layak untuk dijalankan.Kelayakan bisnis juga dinilai
dari seberapa besar pengembalian bisnis terhadap investasi yangditanamkan. Ini dapat ditunjukkan dengan mengukur besarnya Internal Rate of Return IRR. IRRadalah tingkat discount rate DR
yang menghasilkan NPV sama dengan nol. Besaran yang dihasilkandari perhitungan ini adalah dalam satuan persentase . Sebuah bisnis dikatakan layak apabila IRRnyalebih besar dari
opportunity cost of capital-nya DR Nurmalina et al.2009.Usaha pembuatan minuman temulawak instan memiliki IRR sebesar 33 dengan DR 16, yang berartiusaha ini layak untuk
dijalankan.
39
VI. SIMPULAN DAN SARAN