III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Agropolitan adalah konsep pembangunan perdesaan yang mengintegrasikan pengembangan wilayah dan pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat merupakan konsep pembangunan yang mengutamakan partisipasi participation dan kemitraan partnership yang mengarah pada
pembangunan dari dan untuk rakyat. Agropolitan didasari pada konsep pengembangan wilayah dengan menekankan pada pembangunan infrastruktur,
kelembagaan dan permodalaninvestasi. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengembangan agropolitan
meliputi pengembangan agribisnis komoditas unggulan, pembangunan agroindustri, dan konservasi sumberdaya alam dan lingkungan. Sasarannya adalah
infrastruktur pendukung produksi pertanian, pengolahan hasil dan pemasaran, serta pemukiman terbangun secara memadai dan setara infrastruktur kota;
kelestarian lingkungan terjaga; penguatan kelembagaan; perekonomian perdesaan tumbuh berkembang; dan produktivitas pertanian meningkat.
Apabila hal ini dapat dicapai, maka akan terbentuk kota di daerah perdesaan dengan sarana dan prasarana permukiman setara kota dengan kegiatan
pertanian sebagai kekuatan penggerak perekonomian perdesaan. Multiplier effect selanjutnya adalah terbukanya lapangan kerja sehingga dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat, mengurangi pengurasan sumberdaya alam dan urbanisasi dari desa ke kota, disparitas perkembangan desa-kota dapat ditekan, dan
pembangunan dapat dirasakan lebih adil dan merata. Pengembangan agropolitan ditujukan untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat melalui percepatan pembangunan wilayah.Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat apakah pengembangan agropolitan yang dilaksanakan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat petani dan perekonomian wilayah atau belum. Selanjutnya akan diidentifikasi kebijakan seperti apa yang dapat
mendorong pengembangan ekonomi kawasan agropolitan ke depan. Secara garis besar kerangka pemikiran umum tersebut dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini.
Gambar 3 Kerangka Pemikiran Penelitian
3.2. Kerangka Pendekatan Operasional