Komoditi Unggulan dan Teori Basis Ekonomi
3 Memberikan pelayanan informasi dan dukungan pengembangan jaringan informasi serta menfasilitasi kerjasama lintas provinsi dan
Internasional dalam pengembangan agropolitan. 4
Mengembangkan pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia. 5 Membangun prasarana sarana publik, yang bersifat strategis.
Dalam tahap awal pengembangan kawasan agropolitan pemerintah harus memfasilitasi untuk terbentuknya satu unit pengembangan kawasan agropolitan.
Selanjutnya dalam perkembangan berikutnya peran pemerintah mulai dikurangi dan hanya masuk pada sektor-sektor publik. Dalam perkembangan akhir, kawasan
agropolitan adalah kawasan yang mandiri dimana pemerintah hanya berperan pada sektor-sektor yang benar-benar publik seperti : pertahanan dan keamanan,
penegakan hukum dan cenderung sebagai fasilitator. Menurut Rustiadi dan Hadi 2006, dalam kaitannya dengan pembangunan
wilayah agropolitan peranan dari pemerintah adalah untuk memberikan proteksi, menyelenggarakan pembangunan, melaksanakan fungsi fasilitasi, regulasi dan
distribusi dan manajemen konflik. Selanjutnya Anwar 2006, mengemukakan peranan pemerintah dalam
pembangunan adalah dalam memberikan modal permulaan untuk mereplikasi pertumbuhan kota-kota kecil yang mempunyai lokasi strategik, yang selebihnya
dibangun sistem insentif melalui pajak dan transfer dalam mendorong pihak swasta untuk turut serta membinanya.
Peran pemerintah dijalankan oleh berfungsinya departemen dan lembaga di tingkat pusat dan daerah yang terkait dengan pengembangan kawasan. Karena
sifatnya yang multi lembaga, pengembangan kawasan agropolitan menuntut adanya koordinasi antar lembaga yang bisa menjamin alokasi sumberdaya
pembangunan secara efektif dan efisien. Efektif ditunjukkan oleh berperannya departemenlembaga sesuai tugas pokok dan fungsinya, efisien berarti
dijalankannya tugas dan fungsi itu secara hemat.