Faktor Pengungkit Aspek Tata Pemerintahan 1.Manfaat asosiasi organisasi bagi anggotanya
dengan mengadakan berbagai pelatihan–pelatihan baik dalam budidaya maupun dalam kewirausahaan. Perlu lebih diperhatikan usaha-usaha kecil masyarakat dan
perlu dirangsang penciptaan usaha-usaha baru oleh masyarakat lokal dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
8.2.4.3.Jumlah perusahaan yang memiliki business plan
Masih belum berkembangnya industri pengolahan di Kabupaten Pohuwato menyebabkan kurangnya investasi di Kabupaten Pohuwato, hal ini berdampak
pada kurangnya jumlah perusahaan yang memiliki business plan. Ke depannya perlu dirangsang masuknya investasi swasta yang memiliki perencanaan bisnis
yang matang dan memiliki keterkaitan kedepan dan kebelakang yang besar dengan basis pertanian yang ada di Kabupaten Pohuwato.
8.2.5. Faktor Pengungkit Aspek Tata Pemerintahan 8.2.5.1.Manfaat asosiasi organisasi bagi anggotanya
Berdasarkan fakta dilapangan terlihat bahwa berkembangnya kelembagaan atau organisasi petani yaitu kelompok tani dan KUD belum banyak memberikan
manfaat pemberdayaan bagi masyarakat petani. Keberadaan kelembagaan tersebut belum dapat dimanfaatkan oleh petani sebagai sarana atau wadah untuk
menguatkan eksistensi petani sebagai produsen penghasil komoditi andalan jagung. Akan tetapi keberadaan kelompok tani baru sebatas sebagai sarana bagi
kelembagaan penyuluh untuk menyampaikan informasi pengusahaan usaha tani dan sebagai alat kontrol bagi pemerintah dalam menyalurkan bantuan-bantuan
yang ada. Keadaan ini menyebabkan manfaat organsisasi belum dirasakan oleh
anggotanya. Kedepanya perlu ditumbuhkan motivasi dan keinginan dari petani agar dapat memanfaatkan organisasi yang ada sebagai wadah penguatan posisi
petani dalam menegosiasikan harga produk jagung melalui asosiasi petani jagung atau sejenisnya.
8.2.5.2.Peran asosiasi industrikomoditi terhadap perbaikan kebijakan pemerintah dibidang Pel
Karena manfaatnya belum dapat dirasakan oleh anggotanya, menyebabkan peran dari asosiasi ini belum banyak bermanfaat terhadap perbaikan
kebijakan pemerintah. Ini disebabkan karena kelembagaan kebanyakan hanya dibentuk sebagai syarat perlu saja bagi pemerintah untuk melaksanakan kegiatan
atau programnya, sehingga kehadirannya belum banyak berkontribusi. Oleh karenanya perlu di perkuat eksistensi dari berbagai kelembagaan yang ada agar
dapat keberadaannya dapat bermanfaat bagi anggotanya sehingga secara tidak langsung melalui wadah ini masyarakat dapat berkontribusi terhadap perbaikan
kebijakan di bidang pel.
8.2.5.3.Prosedur pelayanan administrasi publik
permasalahan yang dihadapi Kabupaten Pohuwato adalah masih lemahnya prosedur pelayanan administrasi publik, dimana masih banyaknya terjadi
penyimpangan. Biaya pengurusan KTP yang tidak sesuai ketentuan yang berlaku merupakan salah satu masalah yang perlu diatasi. Tingginya biaya pengurusan dan
lama pengurusan administrasi publik menjadi wacana yang harus mendapat perhatian pemerintah.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dilakukan sanksi pagi petugas yang melakukan pelanggaran serta menginformasikan kepada masyarakat
bagaimana prosedur yang seharusnya dalam setiap pengurusan pelayanan administrasi publik seperti pengurusan KTP, akte, maupun ijin berusaha.
8.2.6. Faktor Pengungkit Aspek Proses Manajemen 8.2.6.1.Jumlah stakeholder yang terlibat dalam proses perencanaan Pel
Permasalahan yang terkait di Kabupaten Pohuwato adalah masih minimnya kesadaran dari masing-masing stakeholder terhadap upaya
pengembangan ekonomi lokal. Rendahnya kualitas SDM stakeholder merupakan salah satu faktor penyebab hal ini bisa terjadi. Sebagian masyarakat masih
beranggapan bahwa urusan ekonomi merupakan tanggungjawab pemerintah dan pelaku usaha. Padahal masalah pengembangan ekonomi merupakan
tanggungjawab seluruh komponen masyarakat.
8.2.6.2.Analisis dan pemetaan potensi ekonomi
Tidak adanya pemetaan potensi ekonomi merupakan salah satu masalah yang ada di Kabupaten Pohuwato. Padahal analisis dan pemetaan potensi ekonomi
merupakan salah satu panduan bagi pemerintah dalam menerapkan kebijakan 141
pembangunan daerah supaya terarah dan tepat sasaran. Oleh karenanya pengadaan analisis dan pemetaan potensi ekonomi Daerah perlu dilakukan dan
disosialisasikan serta dijabarkan kepada masing-masing instansi terkait sehingga dapat dirancang kebijakan yang sesuai dengan analisis dan peta potensi daerah.