Status dan Faktor Pengungkit Aspek Proses Manajemen.

Leverage of Attributes 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 Kemitraan di bidang infrastruktur Kemitraan di bidang promosi dan perdagangan Kemitraan di bidang pembiayaan usaha Reformasi sistem insentif pengembangan SDM aparatur Restrukturisasi organisasi pemerintah Prosedur pelayanan administrasi publik Status Asosiasi industri komoditi Forum Bisnis Peran Asosiasi industrikomoditi Forum bisnis terhadap perbaikan kebijakan pemerintah di Manfaat asosiasiorganisasi bagi anggotanya A ttri b u te Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 Gambar 22 Faktor Pengungkit Aspek Tata Pemerintahan di Kabupaten Pohuwato

8.1.6. Status dan Faktor Pengungkit Aspek Proses Manajemen.

Kondisi aspek proses Manajemen dalam Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten Pohuwato menunjukkan status atau kondisi baik. Data hasil analisis RALED di Kabupaten Pohuwato untuk aspek Proses Manajeman menunjukkan indeks yang mencapai 50,99 dimana merupakan batas range kategori aman, sehingga dapat dikategorikan dalam posisi marginal atau pas-pasan. Secara skematis status aspek Proses Manajemen terlihat dapam Gambar 23. RALED Ordination GOOD BAD UP DOWN -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 Fisheries Sustainability Ot he r D is tingis hing Fe a tur e s Real Fisheries References Anchors Gambar 23 Status Aspek Proses Manajemen di Kabupaten Pohuwato Dari indeks atau status tersebut, selanjutnya dengan analisis RALED dapat diketahui atau ditentukan faktor faktor apa sajakah yang merupakan faktor pengungkit atau faktor yang sensitif yang dapat diintervensi sehingga dapat memperbaiki atau meningkatkan status aspek Kesinergian dan Fokus Kebijakan menjadi lebih baik lagi. Hasil analisis faktor atribut pengungkit leverage attributes untuk aspek Proses Manajemen di Kabupaten Pohuwato ditunjukkan dalam Gambar 24 berikut. Leverage of Attributes 0.5 1 1.5 2 2.5 Analisis dan pemetaan potensi ekonomi Penilaian terhadap daya saing wilayah Kepastian Berusaha dan Hukum Identifikasi stakeholder PEL Penggunaan hasil diagnosis sebagai dasar perencanaan PEL Jumlah stakeholder yang terlibat dalam proses perencanaan PEL Sinkronisasi lintas sektoral dan spasial dalam perencanaan PEL Kesesuaian implementasi dengan perencanaan Keterlibatan Stakholder dalam proses penyusunan indikator evaluasi Keterlibatan stakeholder dalam proses monitoring dan evaluasi Frekuensi dilakukan evaluasi mandiri self evaluation Frekuensi dilakukan diskusi bagi proses pemecahan permasalahan Penggunaan hasil evaluasi dalam perbaikan perencanaan Attribute Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 Gambar 24 Faktor Pengungkit Aspek Proses Manajemen di Kabupaten Pohuwato Berdasarkan hasil analisis, sesuai dengan urutan prioritasnya yang menjadi faktor pengungkit utama untuk aspek Proses Manajemen PEL di Kabupaten Pohuwato adalah : 1 Jumlah stakeholder yang terlibat dalam proses perencanaan PEL. Keterlibatan seluruh stakeholder yang terkait dalam perencanaan pengembangan ekonomi lokal sangat penting untuk keberhasilan program. Keterlibatan dari para pengusaha sebagai pelaku dan stakeholder utama serta dunia perbankan dan masyarakat petani sangat menentukan keberhasilan berkembangnya ekonomi lokal di satu wilayah. Disamping itu jajaran pemerintah sebagai pembuat kebijakan juga sangat menentukan dalam kelangsungan dan keberlanjutan ekonomi lokal. Belum maksimalnya partisipasi dari seluruh stakeholder dalam perencanaan pengembangan ekonomi lokal menjadi penyebab faktor ini sebagai pemicu utama. Hal ini dapat dilihat dimana berdasarkan kajian partisipasi terlihat bahwa partisipasi masyarakat masih dalam taraf konsultasi. Diharapkan pemerintah sebagai pengambil keputusan dan pembuat kebijakan dapat melihat ini sebagai faktor penting yang dapat mendorong perkembangan ekonomi lokal wilayah, sehingga dalam setiap perencanaan kebijakan pihak dunia usaha mulai dari pelaku UKM, IKM sampai usaha skala besar dan perbankan sebagai pelaku dari dan penerima efek dari setiap kebijakan yang ada dilibatkan sehingga dapat berkontribusi dalam pembangunan kawasan. Kurangnya keterlibatan dunia usaha dan perbankan merupakan salah datu faktor penghambat berkembangnya ekonomi lokal suatu kawasan.

8.2. Strategi Pengembangan Ekonomi Lokal di Kawasan Agropolitan