38
1.6. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kota Medan Provinsi Sumatera Utara. Mengingat ada beberapa penelitian dari pengamat tentang politik premanisme di
Indonesia yang dilakukan di Medan, sebagai daerah yang memiliki karakteristik yang unik dari daerah lain di Indonesia untuk kasus tersebut. Karena
keterbatasan waktu dan pembiayaan penelitian, maka penelitian ini hanya dilakukan untuk melihat keterlibatan 3 tiga organisasi pemudapreman di kota
Medan yaitu PP, IPK, dan FKPPI pada saat Pemilihan Kepala Daerah Langsung tahun 2005 di kota Medan. Selain itu, secara politis ketiga organisasi pemuda
tersebut bersifat independen. Melalui pilkada langsung diharapkan dapat menguraikan fakta-fakta tentang keterlibatan organisasi pemudapreman
tersebut. Ketiga organisasi tersebut dipilih karena memiliki karakter sebagai organisasi preman dengan muatan kepentingan politik yang cukup kuat seperti
perannya dalam menentukan pejabat publik. Selain itu, berdasarkan hasil musyawarah internalnya, ketika turunnya rezim Orde Baru, ketiga organisasi itu
menyatakan sebagai organisasi independen atau tidak terikat pada partai politik yang sebelumnya menyalurkan aspirasi politiknya kepada Golongan Karya.
1.7. Metode Penelitian Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan studi kasus sebagai strategi penelitian. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu
secara holistik atau utuh. Tipe penelitian adalah deskriptif-analitis yang bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis fenomena sosial yang sedang terjadi.
Salah satu tujuan deskriptif adalah untuk mendeskripsikan secara terperinci fenomena sosial tertentu.
71
Permasalahan penelitian yang diambil adalah keterlibatan organisasi pemudapreman dalam Pilkada Langsung kota Medan
tahun 20005 sebagai studi kasus.
71
Masri Singarimbun, “Tipe, Metode, dan Proses Penelitian”. Dalam Masri Singarimbun dan Sofian Effendi ed.. 1983. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. hal. 4
Universitas Sumatera Utara
39 Penggunaan setiap metode penelitian tergantung pada tiga hal yaitu:
pertama, tipe pertanyaan penelitiannya; kedua, kontrol yang dimiliki peneliti terhadap peristiwa perilaku yang akan ditelitinya, dan ketiga fokus terhadap
fenomena penelitiannya menyangkut fenomena masa kini atau fenomena historis
72
. Dilihat dari tipe penelitian, maka penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan strategi studi kasus yang eksplanatoris.
Keleluasaan dan akses yang dimiliki pada peristiwa yang diteliti masih ada. Misalnya, peneliti bisa menghubungi pelaku yang diteliti untuk mengadakan
wawancara. Berbeda dengan penelitian tipe historis yang berkenaan dengan masa lampau, yakni bila tidak ada lagi saksi hidup yang bisa dihubungi. Studi
kasus dipergunakan untuk melacak peristiwa masa kini.
Teknik Pengumpulan Data Nara Sumber
Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan.
73
”Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman videoaudio tapes, pengambilan foto atau
film”.
74
Dalam penelitian ini, sumber data utama yang digunakan adalah kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati dan diwawancarai dari pimpinan
organisasi pemudapreman di kota Medan yang terlibat dalam kasus Pilkada Langsung Tahun 2005 di kota Medan.
Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu, pertama, analisa dokumen dipergunakan untuk menelaah data-data yang telah ada, baik
berupa dokumen kebijakan, makalah, jurnal, atau buku-buku hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan Pilkada Langsung tahun 2005 di kota Medan.
Kedua, wawancara mendalam. Data juga dieksplor melalui teknik wawancara mendalam depth interview dengan sejumlah informan dari pimpinan
organisasi pemudapreman yang terlibat dalam Pilkada Langsung tahun 2005 di
72
K. Robert Yin.. 2000. Studi Kasus Desain dan Metode, Raja Grafindo Persada, Jakarta. hal.1
73
Ibid. hal. 112.
74
Ibid. hal. 112.
Universitas Sumatera Utara
40 kota Medan. Yang dimaksud dengan organisasi pemudapreman adalah
organisasi pemuda besar yang melakukan aktivitas premanisme yaitu Pemuda Pancasila PP, Ikatan Pemuda Karya IPK, dan FKPPI. Karena penting untuk
melihat motivasi apa yang mendasari keterlibatan mereka dalam pilkada tersebut. Para informan
75
dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yaitu: 1. 3 tiga orang ketua organisasi pemuda: Ketua Ikatan Pemuda Karya kota
Medan, Ketua Pemuda Pancasila kota Medan, Ketua FKPPI kota Medan. 2. 2 dua orang pimpinan tim sukses dari masing-masing calon walikota pada
pilkada langsung tahun 2005 di kota Medan
76
. 3. 2 dua orang pengamat politik lokal yaitu satu orang dari perguruan tinggi
akademisi dan satu orang berasal dari LSM yang konsern dengan politik lokal di kota Medan.
Teknik Analisa Data
Data yang didapat baik berupa dokumen tertulis maupun hasil wawancara akan dianalisa dengan memakai model analisis kualitatif. Model
analisa kualitatif, Bogdan dan Taylor mengemukakan, bahwa metode analisa kualitatif sebagai prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis maupun terucapkan dari pelaku yang diamati
77
. Analisis kualitatif merupakan usaha mengambil kesimpulan berdasarkan pemikiran logis atas
berbagai data yang diperoleh. Data-data dikumpulkan dan diseleksi, lalu disederhanakan dengan mengambil intisarinya hingga ditemukan tema pokok,
fokus masalah dan pola-polanya. Teknik analisa ini dilakukan berdasarkan interpretasi penulis atas data
baik bahan tertulis maupun wawancara. Kemungkinan hal yang mustahil yang
75
Informan akan bertambah dari data yang akan diperoleh di lapangan terutama dari partai politik yang pemimpinnya berasal dari organisasi pemuda tersebut. Pemilihan organisasi pemuda
teresebut berasal dari hasil penelitian Vedi R. Hadiz. Op. Cit. hal. 248-252.
76
Data ini diambil dari Sekretariat DPRD Kota Medan Periode 2004-2009.
77
Robert Bogdan Taylor J. Steven. 1993. Metode Kualitatif: Dasar-dasar Penelitian. Surabaya: Usaha Nasional. hal. 27-30
Universitas Sumatera Utara
41 diyakini penulis, adalah bahwa seorang aktor yakin dan jujur akan apa yang
dikatakannya. Sebab itu, untuk menghindari atau meminimalisasi kemungkinan adanya bias, maka penulis berusaha mencocokkan hasil wawancara antara satu
nara sumber dengan yang lainnya kemudian dari dokumen-dokumen yang ditemukan tentang keterlibatan kelompok-kelompok tersebut.
1.8. Sistematika Penulisan