Indikasi Kekuatan Uang POLA MOBILISASI PEMUDA PANCASILA, IPK, DAN FKPPI DALAM

97

BAB IV POLA MOBILISASI PEMUDA PANCASILA, IPK, DAN FKPPI DALAM

PILKADA LANGSUNG TAHUN 2005 KOTA MEDAN

4.1. Indikasi Kekuatan Uang

Secara eksplisit sulit untuk membuktikan adanya kekuatan uang yang diberikan oleh calon walikota kepada pimpinan Pemuda Pancasila, IPK, dan FKPPI sebagai bentuk kebutuhan dana operasional dalam pilkada langsung kota Medan tahun 2005. Namun, patut dicatat bahwa Abdillah menyediakan dana yang cukup besar untuk mengelola dan memobilisasi massa dari organisasi pemuda ini. Hampir setiap hari selalu ada proposal kegiatan yang diterima dan harus dikeluarkan dananya. Sekitar 40 dari total dana dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan baik dari Pemuda Pancasila, IPK, dan sesekali FKPPI melalui proposal yang diajukan ke tim sukses. 143 Pada jam-jam sibuk, sejak Kantor AR Center dijadikan sebagai tim sukses, awal-awal Februari 2005, banyak pemuda yang berpakaian milisi sipil berkumpul sekedar menjaga atau meramaikan suasana kantor itu. Mereka itu adalah anggota dari Pemuda Pancasila, IPK, dan FKPPI yang sengaja disiapkan untuk berjaga-jaga disekitar kantor tim sukses itu. Selain dana yang telah dikeluarkan untuk pimpinan partai politik pendukung Abdillah – Ramli, tim keuangan juga harus mengeluarkan dana untuk membayar proposal yang diajukan oleh organisasi pemuda yang juga anggota dari pimpinan parpol itu. 144 Meskipun antara pimpinan parpol dan pimpinan organisasi pemuda itu adalah orang yang sama, Dari wawancara dengan penulis, sebuah sumber mengatakan bahwa: ”.... dana operasional sering diterima mereka melalui pimpinan organisasi di mana juga dia menjadi ketua dari partai politik yang 143 Informasi ini didapat dari R di Medan, bendahara tim sukses Abdillah-Ramli, 17 Oktober 2007. Ia mengakui memiliki beberapa kuitansi untuk membuktikan ini. 144 Tidak ada sumber yang dapat menyebutkan perkiraan jumlah dana yang dikeluarkan untuk operasional tim sukses, termasuk bendahara tim sukses. Serta dari mana dana itu didapatkan Ketika ditanya soal ini beliau menjawab ”rahasia perusahaan”. Universitas Sumatera Utara 98 mendukung. Dana itu digunakan untuk memasang spanduk, selebaran, atau sekedar melihat aktivitas pendukung lawan di lapangan. Seperti juga dana itu digunakan untuk menghadiri kampanye atau acara-acara khusus yang digelar organisasi misalnya malam pelantikan atau yang lainnya. Jadi, dana untuk digunakan untuk sosialisasi agar mendukung Abdillah – Ramli.” 145 Namun, yang penting juga dicatat bahwa pendanaan operasional untuk kegiatan seperti yang disebutkan di atas tidak selalu menjadi yang utama bagi pimpinan Pemuda Pancasila. Hal yang terpenting adalah setelah calon yang didukung terpilih menjadi walikota, maka beberapa kesepakatan berupa pemberian pekerjaan akan ditagih. Karena itu, pilihan dukungan terhadap calon walikota telah diperkirakan dan diharuskan untuk menang dalam pemilihan. Jika tidak demikian, beberapa agenda pekerjaan yang harus dilakukan oleh organisasi dan individu ke depan akan menghadapi banyak kendala. Hal yang sama juga dilakukan oleh pimpinan pengerah massa dari IPK. Bahwa penggunaan dana yang mereka terima ketika pilkada itu adalah untuk operasionalisasi anggota. Dana itu digunakan untuk tranportasi dan uang makan para anggotanya yang berpakaian seragam organisasi bercorak loreng, menandakan milisi sipil. Sebagian besar digunakan untuk pengerahan massa pada saat kampanye dan orang-orang yang berjaga-jaga di beberapa tempat pemungutan suara TPS. 146 Setiap anggota yang dikerahkan di lokasi-lokasi tertentu berjumlah puluhan orang. Lokasi-lokasi tersebut adalah daerah yang selalu menjadi basis atau ”dikuasai” oleh IPK. Jika diperlukan jumlah massa yang besar, dari sub-sub daerah tersebut kemudian mereka akan dimobilisasi dan dikonsentrasikan untuk keperluan tersebut. Acara-acara kampanye misalnya, pertemuan-pertemuan parpol dengan organisasi massa yang ditujukan sebagai forum sosialisasi calon walikota yang didukung selalu terlihat seragam organisasi. Sedangkan orang-orang FKPPI yang terlibat di pilkada langsung itu tidak secara eksplisit menyebutkan jumlah dana yang mereka terima. Dana yang diterima hanya kemungkinan diberikan kepada pimpinan FKPPI yang 145 Wawancara dengan Darwin Nasution, 21 Oktober 2007. 146 Wawancara dengan Uli Tobing, 18 Oktober 2007. Universitas Sumatera Utara 99 mendukung salah satu calon walikota itu. Dana itu kemudian mereka berikan kepada anggota untuk keperluan operasional seperti transportasi dan konsumsi. Dalam kaitannya dengan penggunaan dana, diperoleh pernyataan dari oleh ketua tim sukses AR Center sebagai berikut. ”Banyak alokasi dana tim sukses yang juga diperuntukkan bagi kebutuhan operasional organisasi pendukung termasuk untuk OKP seperti Pemuda Pancasila, IPK, dan FKPPI. Terkadang kas atau loker uang kosong karena bisa saja kebutuhan yang telah diperkirakan ternyata tidak mencukupi. Mereka yang meminta dana, harus menyampaikan rincian kegiatannya. Ada juga dana yang telah diserahkan dan dikelola oleh parpol pendukung. Nah, untuk ini pihak keuangan juga tidak begitu bisa melakukan audit pemakaian keuangan.” 147 Besarnya dana yang digunakan oleh tim sukses AR Center cukup besar karena banyaknya organisasi pendukung yang bergabung dalam tim ini. Namun, dukungan yang diberikan tidak berbanding lurus dengan sumbangan dana yang juga diberikan oleh organisasi pendukung ini. ”sumber dana yang didapat di tim ini berasal dari pasangan calon kemudian para pengusaha yang bersimpati kepada kami. Sumbernya jelas telah kami laporkan ke KPU secara rutin dan juga telah diaudit berdasarkan ketentuan undang-undang. Karena itu juga, kita selalu meminta rincian bagi setiap organisasi yang memerlukan bantuan dana dari tim ini” 148 Lain halnya dan sangat berbeda dengan organisasi pemuda yang mendukung Maulana – Sigit. Beberapa tokoh senior Pemuda Pancasila dan unsur pimpinan FKPPI yang mendukung pasangan ini. Secara jelas disebutkan oleh tim sukses Maulana – Sigit bahwa mereka justru memberikan bantuan berupa keuangan tim sukses. Dana operasional tentunya juga diberikan kepada anggota FKPPI yang hadir dalam acara-acara kampanye atau yang ditugaskan untuk mensosialisasikan pasangan ini kepada masyarakat. Karena kekuatan tim kampanye M-S adalah pada forum-forum pengajian atau pertemuan-pertemuan lintas agama dan etnik itu. Untuk kegiatan yang ditujukan oleh ketiga organisasi pemuda itu sangat kecil bahkan dalam catatan tim sukses tidak pernah ada, karena memang tidak pernah menjalin kesepakatan dari awal. 149 147 Wawancara dengan Said Abdullah 148 Ibid 149 Wawancara dengan Ikrimah Hamidi Universitas Sumatera Utara 100

4.2. Pengerahan Massa dan Penggunaan Kekerasan

Dokumen yang terkait

Rekrutmen Partai Politik Dalam Pencalonan Pemilu Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 (Studi Kasus : Partai Golongan Karya Dewan Pimpinan Daerah Sumatera Utara)

1 59 98

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 (Studi Kasus: Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan)

2 71 90

Tingkahlaku Politik Etnis Tionghoa Dalam Pemilihan Kepala Daerah 2010 Di Kelurahan Pusat Pasar Medan Kota

0 50 99

Peranan Komisi Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk Meningkatkan artisipasi Politik Masyarakat (Studi pada Kantor Komisi Pemilihan umum Tapanuli Utara)

16 168 113

Hubungan Tingkat Ekonomi Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat Etnis Tionghoa Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 Kota Medan Di Lingkungan Vi Kelurahan Pusat Pasar Medan Kecamatan Medan Kota

1 41 18

A. Pedoman Wawancara untuk Organisasi Pemuda - Politik Organisasi Pemuda Tingkat Lokal: Kasus Keterlibatan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 di Kota Medan

0 1 43

BAB II AKTIVITAS SOSIAL DAN POLITIK ORGANISASI PEMUDA DAN PREMAN DI KOTA MEDAN 2.1. Dinamika Sosial, Kultural, Ekonomi, dan Politik Kota Medan - Politik Organisasi Pemuda Tingkat Lokal: Kasus Keterlibatan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Kepala Daerah La

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Politik Organisasi Pemuda Tingkat Lokal: Kasus Keterlibatan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 di Kota Medan

0 1 42

Politik Organisasi Pemuda Tingkat Lokal: Kasus Keterlibatan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 di Kota Medan

0 2 18