Dukungan Politik FKPPI Dukungan Politik PP, IPK, dan FKPPI dalam Pilkada Langsung Kota Medan Tahun 2005

84 Maulana – Sigit sering terlihat di beberapa tempat ketika kedua pendukung lapis bawah ini bertemu. 121 Sikap seperti ini menjadi kontra produktif bagi pencitraan Abdillah di mata masyarakat pemilih. 122 Karena itu, tim sukses dari MMC selalu tidak menyertakan orang-orang IPK dalam kegiatan secara langsung di masyarakat seperti penjagaan posko-posko di lingkungan yang sering diadakan oleh MMC. Namun, untuk mendapatkan dukungan sebagai bentuk simbolisasi di kalangan elit politik, dukungan IPK menjadi penting agar konflik politik di tingkat elit lokal, karena motif ekonomi, dapat dihindari. Karena itu juga beberapa keputusan penting yang akan diambil oleh AR Center selalu berkoordinasi dengan IPK ketimbang Pemuda Pancasila. Karena secara organisatoris mereka memberikan dukungan sepenuhnya. 123

3.2.3. Dukungan Politik FKPPI

Setelah jatuhnya Orde Baru, FKPPI sebuah organisasi pemuda yang dibentuk untuk mendukung Golkar dari jalur ABRI melalui putra-putri purnawirawannya, secara politis menyatakan independen atau tidak lagi berafiliasi dengan Golongan Karya. Karena itu, seluruh pengurus dan anggota FKPPI diberikan kebebasan untuk mendukung partai atau calon presiden, gubernur, walikota, bupati, sampai kepala desa. Maka ketika pilkada langsung tahun 2005 secara organistoris FKPPI tidak mendukung siapapun, namun membebaskan anggotanya untuk memberikan dukungan kepada calon walikota pilihannya. Secara organisatoris pada pemilihan umum Walikota Medan tahun 2005 yang lalu FKPPI sebagai salah satu OKP Organisasi Kepemudaan terbesar di kota Medan tidak memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon walikota yang bertarung pada saat itu, yakni; pasangan Abdillah-Ramli dan Maulana-Sigit. Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Umum FKPPI tiga periode 121 Wawancara dengan Ikrimah Hamidi di Medan, Tim Sukses Maulana – Sigit, 18 Oktober 2007. 122 Wawancara dengan Said Abdullah di Medan, Tim Sukses AR Center, 19 Oktober 2007. 123 Wawancara dengan Taufan Damanik di Medan, Tim Sukses AR Center, 17 Oktober 2007. Universitas Sumatera Utara 85 berturut-turut H. Martius Latuparisa, ”Selalu tidak ada dan tidak pernah ada...” meskipun demikian bukan berarti FKPPI tidak ikut berperan dalam perhelatan suksesi kepemimpinan orang nomor satu di kota Medan tersebut. Hampir seluruh anggotakader FKPPI secara terang-terangan menjadi pendukung kedua pasang calon walikota tersebut. Ini ditunjukkan dengan pengerahan massa pada pelaksanaan kampanye calon yang mereka anggota FKPPI dukung. Secara pribadi saudara Martius Latuparisa mendukung pasangan walikota Abdillah- Ramli. Organisasi ini memiliki jalur instruksi dengan TNIPolri. Dikarenakan Organisasi ini memang sebagai wadah berkumpulnya anak-anak TNIPolri baik yang masih aktif maupun yang telah purnawirawan. Dikatakan Latuparisa organisasi ini amat strategis guna mendukung calon-calon pemimpin daerah baik yang akan duduk di lembaga legislatif atau pun di lembagai eksekutif terlebih lagi dalam sistem pemilihan umum secara langsung seperti sekarang ini. Ikatan kekeluargaan FKPPI dikatakannya tidaklah sama dengan ikatan keluarga besar lainnya. Ikatan yang terdapat pada FKPPI bersifat instruksionalkomando. Dan ikatan ini juga memiliki kader-kaderanggota yang sangat loyal kepada organisasi dan kepada pimpinan. Dengan demikian efek dominoberantai dari anak-ke anak-ke anaknya lagi diyakini sangat memberikan pengaruh perolehan suara yang cukup signifikan dalam memenangkan kandidat tertentu. Oleh karenanya beruntunglah calon yang didukung oleh FKPPI dan sebaliknya bagi calon yang tidak didukug oleh FKPPI. 124 Martius Latuparisa, Ketua FKPPI kota Medan pada saat pilkada langsung di kota Medan tahun 2005, menyatakan karena bukan merupakan keputusan organisasi, maka tidak ada instruksi kepada anggota. Namun, pada waktu itu terjadi dualisme berupa perintah dari pimpinan. Martius sendiri, sebagai ketua mendukung Abdillah – Ramli, sementara Yan Surya Dharma, Sekretaris FKPPI kota Medan mendukung Maulana – Sigit. Masing-masing pimpinan itu membawa anggota FKPPI untuk misalnya berkampanye atau menghadiri pertemuan- pertemuan yang dilakukan oleh calon walikota atau timnya. 124 Wawancara dengan Martius Latuparisa, 17 Oktober 2007. Universitas Sumatera Utara 86 Martius memang memiliki hubungan yang cukup baik dengan Abdillah. Ketika pemilihan walikota Medan tahun 1999 oleh DPRD, dimana beliau pada saat itu adalah anggota DPRD kota Medan dan Ketua PKP kota Medan. Martius 125 merupakan tokoh kunci dalam pemenangan Abdillah yang berpasangan dengan Maulana Pohan. Karena itu, dia akan mencari pendukung dari anggota FKPPI untuk Abdillah – Ramli. Sedangkan beberapa unsur pimpinan FKPPI, Ir Gatot misalnya, adalah Ketua DPW PKS Sumatera Utara. Kemudian, Yan dan Gatot bergabung untuk juga mencari dukungan dari anggota FKPPI bagi pasangan Maulana – Sigit. Dukungan dari FKPPI, menurut Martius sangat penting, karena kader FKPPI banyak yang berada di partai politik terutama di kota Medan. Selain itu, FKPPI masih dianggap memiliki hubungan yang baik dengan pimpinan militer. Paling tidak memastikan bahwa sikap militer baik TNIPolri bisa netral dalam pilkada sangat penting. Kebebasan yang diberikan oleh pimpinan organisasi bukan tanpa alasan. Martius sendiri menyatakan kekecewaannya kepada Golkar di satu sisi karena karir politiknya, di sisi lain sebagai Ketua PKP Kota Medan beliau tidak terpilih lagi menjadi anggota DPRD Kota Medan Periode 2004- 2009. 126 Ditambah lagi dengan peristiwa pemilihan walikota Medan tahun 1999, di mana beliau terlibat sebagai tokoh kunci yang memenangkan Abdillah karena berada di ”dua kaki” yang berbeda. Meskipun secara organisasi tidak bersikap netral, namun banyak pimpinan FKPPI yang membawa anggota organisasi untuk mendukung calon yang didukungnya baik dalam pertemuan-pertemuan politik misalnya kampanye maupun acara khusus yang digelar untuk itu. Lebih dari separuh pimpinan FKPPI yang mendukung Abdillah – Ramli. Karena itu juga, anggota dari masing-masing pimpinan ini sering digunakan untuk acara-acara yang digelar masing-masing tim sukses. Dari pengakuan Martius, individu-individu pimpinan organisasi dipanggil oleh calon walikota untuk masuk dan terlibat dalam tim sukses, namun tidak berani memberikan instruksi secara organisasi karena tidak dibicarakan di tingkat 125 Konon kabarnya awal kedekatan Martius dengan Abdillah pada awal tahun 1990-an adalah pada saat kedua-duanya merupakan orang yang dipercaya oleh militer di Sumatera Utara untuk urusan politik dan ekonomi. Meskipun akhirnya pihak militer menempatkan Abdillah pada urusan politik. 126 Wawancara dengan Martius Latuparisa, 17 Oktober 2007. Universitas Sumatera Utara 87 organisasi. Sebagai ketua, beliau tidak melarang masing-masing individu untuk membawa massa anggotanya dengan menggunakan atribut FKPPI. Pada saat yang sama beliau sering melakukan provokasi kepada anggota organisasi untuk mendukung bahkan memilih calon pasangan walikota Medan yang dia dukung. 127 Karena terjadi pembelahan diantara pimpinan organisasi dalam memberikan dukungan kepada calon walikota, untuk ke depan FKPPI akan bersikap partisan atau akan menjadi pendukung utama dalam pilkada langsung di Sumatera Utara atau kabupatenkota di sekitar provinsi ini. Instruksi organisasi ini penting agar tidak terjadi pembelahan massa pendukung FKPPI akibat ”permainan” politik unsur pimpinan FKPPI. Sehingga diharapkan kedudukan FKPPI secara organisatoris menjadi jelas dalam ”percaturan” politik di Sumatera Utara karena akan diperhitungkan secara politis diantara kelompok-kelompok yang tampil dalam politik lokal. 128

3.3. PP, IPK, FKPPI dan Tim Sukses Walikota Medan Tahun 2005

Dokumen yang terkait

Rekrutmen Partai Politik Dalam Pencalonan Pemilu Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 (Studi Kasus : Partai Golongan Karya Dewan Pimpinan Daerah Sumatera Utara)

1 59 98

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 (Studi Kasus: Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan)

2 71 90

Tingkahlaku Politik Etnis Tionghoa Dalam Pemilihan Kepala Daerah 2010 Di Kelurahan Pusat Pasar Medan Kota

0 50 99

Peranan Komisi Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk Meningkatkan artisipasi Politik Masyarakat (Studi pada Kantor Komisi Pemilihan umum Tapanuli Utara)

16 168 113

Hubungan Tingkat Ekonomi Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat Etnis Tionghoa Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 Kota Medan Di Lingkungan Vi Kelurahan Pusat Pasar Medan Kecamatan Medan Kota

1 41 18

A. Pedoman Wawancara untuk Organisasi Pemuda - Politik Organisasi Pemuda Tingkat Lokal: Kasus Keterlibatan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 di Kota Medan

0 1 43

BAB II AKTIVITAS SOSIAL DAN POLITIK ORGANISASI PEMUDA DAN PREMAN DI KOTA MEDAN 2.1. Dinamika Sosial, Kultural, Ekonomi, dan Politik Kota Medan - Politik Organisasi Pemuda Tingkat Lokal: Kasus Keterlibatan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Kepala Daerah La

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Politik Organisasi Pemuda Tingkat Lokal: Kasus Keterlibatan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 di Kota Medan

0 1 42

Politik Organisasi Pemuda Tingkat Lokal: Kasus Keterlibatan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 di Kota Medan

0 2 18