Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
KELOMPOK KOMPETENSI G
9
untuk memikirkan mengapa cairan infus dapat masuk ke dalam tubuh? Komunikasikan hasil pemikiran tersebut agar dapat bertukar pendapat dan
informasi. Pada modul ini Anda dapat mempelajari mengenai fenomena sifat koligatif
larutan serta perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit, demikian pula perhitungannya. Materi Sifat Koligatif Larutan pada kurikulum 2013
disajikan di kelas XII semester 1 SMA dengan Kompetensi Dasar sebagai berikut. KD dari Kompetensi Inti 3 KI 3 Aspek Pengetahuan: 3.1 Menganalisis
fenomena sifat koligatif larutan penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis; dan 3.2 Membedakan sifat
koligatif larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Kompetensi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PKB Guru
untuk materi ini adalah “20.1 Memahami konsep-konsep, hukum-hukum dan teori-teori kimia meliputi, struktur, dinamika,
energetika dan kinetika serta penerapannya secara fleksibel. Kompetensi ini dapat dicapai jika guru belajar materi ini dengan kerja keras, profesional, kreatif
dalam melakukan tugas sesuai instruksi pada bagian aktivitas belajar yang tersedia, disiplin dalam mengikuti tahap-tahap belajar serta bertanggung jawab
dalam membuat laporan atau hasil kerja.
A. Tujuan
Setelah belajar dengan modul kelompok kompetensi G ini mengenai sifat koligatif larutan diharapkan Anda dapat memahami fenomena sifat koligatif larutan dan
membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit beserta penerapannya.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui modul ini adalah:
1. menganalisis fenomena sifat koligatif larutan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmosis yang ada di
kehidupan nyata 2. menghitung penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik
beku dan tekanan osmosis berdasarkan data percobaan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
KELOMPOK KOMPETENSI G
10
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
3. membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
C. Uraian Materi Fenomena Sifat Koligatif
Gambar 1.1. Laut mati yang memiliki kadar
garam tinggi
sumber: http:www.oasisoverland.co.uk
Sebagai gambaran fenomena sifat koligatif larutan lainnya yang terjadi di
bumi ini adalah laut mati. Tuhan YME menciptakan laut mati memiliki titik
terendah di bumi pada 1.300 kaki 400m di bawah permukaan laut.
Adanya penurunan tekanan uap dari pelarut, zat terlarutnya tidak mudah
menguap sehingga laut mati memiliki kadar garam tinggi, menyebabkan
seseorang tidak akan tenggelam. Hal ini adalah bukti kebesaran Tuhan YME
yang patut kita kagumi dan syukuri.
Di Indonesia pun Anda dapat menemukan hal sebagaimana laut mati adalah di kolam apung. Kolam apung buatan yang terkenal di Indonesia adalah kolam
apung di Atlantis Ancol Jakarta dan pantai Cahaya Kendal Jawa Tengah, yang dijadikan relaksasi yaitu ketika tubuh masuk ke dalam air maka tubuh akan
mengambang. Kolam air ini dibuat dengan kadar garam yang tinggi. Sudah selayaknya sebagai warga negara di Indonesia memiliki rasa kebanggaan yang
tinggi karena memiliki berbagai kekayaan wisata, yang juga memanfaatkan banyak informasi ilmiah untuk dijadikan objek pengetahuan dan wisata.
Beberapa sifat penting larutan bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan dan tidak tergantung pada jenis partikel zat terlarut. Sifat ini
disebut sifat koligatif, yaitu penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmotik. Sifat koligatif larutan dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit. Hal itu disebabkan zat terlarut dalam larutan elektrolit bertambah jumlahnya karena
terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat terlarut pada larutan non elektrolit