Nilai Keterampilan Uraian Materi

PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: ANALISIS DAN TINDAK LANJUT PENILAIAN KELOMPOK KOMPETENSI G 54 3 KKM setiap Kompetensi Dasar KD merupakan rata-rata dari KKM indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut. 4 KKM mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM-KD yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar LHBRapor peserta didik Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal b. Langkah-Langkah Penetapan KKM Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut: 1 Guru atau kelompok guru mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut; Gambar 2.1. Skema Penetapan KKM 2 Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian ; 3 KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan ; 4 KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tuawali peserta didik.

3. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal adalah:

a. Tingkat kompleksitas, kesulitankerumitan setiap indikator dan kompetensi

dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai berikut: KKM Indikator KKM Kompetensi Dasar KKM Mata Pelajaran LISTRIK untuk SMP KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: ANALISIS DAN TINDAK LANJUT PENILAIAN KELOMPOK KOMPETENSI G Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA 55 1 guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik; 2 guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi; 3 guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan; 4 peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi; 5 peserta didik yang cakapterampil menerapkan konsep; 6 peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian tugaspekerjaan; 7 waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulanganlatihan; 8 tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta didik dapat mencapai ketuntasan belajar. Contoh 1. KD 2.2 : Menerapkan konsep massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum- hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia. Indikator : Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi Indikator ini memiliki kompleksitas yang tinggi, karena untuk menentukan pereaksi pembatas diperlukan beberapa tahap pemahamanpenalaran peserta didik dalam perhitungan kimia. Contoh 2. KD 3.8. Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit berdasarkan daya hantar listriknya. Indikator: Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya Indikator ini memiliki kompleksitas yang rendah karena tidak memerlukan tahapan ber p ikirpenalaran yang tinggi. b. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing sekolah. 1 Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium, dan alatbahan untuk proses pembelajaran ; PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: ANALISIS DAN TINDAK LANJUT PENILAIAN KELOMPOK KOMPETENSI G 56 2 Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah. Contoh: KD 4. 8: Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan Indikator : Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volume pada pergeseran keseimbangan melalui percobaan. Daya dukung untuk Indikator ini tinggi apabila sekolah mempunyai sarana prasarana yang cukup untuk melakukan percobaan, dan guru mampu menyajikan pembelajaran dengan baik.

c. Tingkat kemampuan intake rata-rata peserta didik

Penetapan intake di kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta didik baru, Nilai Ujian NasionalSekolah, rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes; sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya. Contoh penetapan KKM Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Contoh: Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian Kompleksitas Tinggi 65 Sedang 65-79 Rendah 80-100 Daya Dukung Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah 65 Intake siswa Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah 65 Atau dengan menggunakan poinskor pada setiap kriteria yang ditetapkan. Aspek yang dianalisis Kriteria penskoran Kompleksitas Tinggi 1 Sedang 2 Rendah 3 Daya Dukung Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 1 Intake siswa Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 1