PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
KELOMPOK KOMPETENSI G
26
3. “Higher Order Thinking Skill” HOTS
“Higher Order Thinking Skills” HOTS atau keterampilan berpikir tingkat tinggi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu pemecahan masalah, membuat
keputusan, berpikir kritis, dan berpikir kreatif Presseisen dalam Costa, 1985. Pengembangan soal HOTS memerlukan berbagai kriteria, baik dari segi bentuk
soal maupun konten materi subyeknya. Permendikbud no 24 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan tingkat SMA yaitu peserta didik
“Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora. Mampu mengaitkan pengetahuan di
atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan internasional” . Oleh
karena itu pengembangan soal selain mengacu pada taksonomi Bloom, juga tetap harus mengacu pada indikator pencapaian kompetensi yang diturunkan
dari Kompetensi Dasar.
a. Taksonomi Bloom
Perbedaan taksonomi Bloom lama dengan yang baru menurut Anderson, LW. Krathwohl, D.R. dalam Atherton J S. 2011, tertera pada Tabel 1..... berikut ini.
Tabel 1.2 Taksonomi Bloom Lama dan Taksonomi Bloom Revisi
”Higher Order Thinking Skill” HOTS
”Higher Order Thinking Skill” HOTS
Evaluation Creating
Synthesis Evaluating
Analysis Analysing
Application Applying
Comprehension Understanding
Knowledge Remembering
“Lower Order Thinking Skill” LOTS
“Lower Order Thinking Skill” LOTS
Perbedaan taksonomi lama dengan yang baru tersebut salah satunya adalah terletak pada tahap kognitif sintesis. Pada taksonomi hasil revisi tahap sintesis
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
KELOMPOK KOMPETENSI G
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
27
digabung dengan tahap analisis. Tambahan tahap kognitif pada taksonomi Bloom revisi adalah mencipta atau mengkreasi yang berasal dari creating.
Tahap evaluasi menjadi urutan kelima, sedangkan urutan keenam adalah
creating, sehingga ranah tertinggi adalah mencipta atau mengkreasikan. Perbedaan yang kedua adalah pada proses kognitif paling rendah yaitu
pengetahuan atau knowledge diubah menjadi mengingat yang berasal dari
remember. Dalam hal ini, ada peningkatan dalam proses kognitif yaitu peserta didik tidak dituntut untuk mengetahui suatu konsep saja tetapi harus sampai
mengingat konsep yang dipelajarinya. Perbedaan lainnya adalah pada taksonomi Bloom revisi kata kerjanya lebih operasional.
Tabel 1.3 Kata Kerja Operasional pada ranah kognitif Taksonomi Bloom Revisi Mengingat
Memahami Menerapkan
Menganalisis Mengevaluasi
Mengkreasi
mengurutkan menjelaskan
mengidentifi- kasi
menamai menempat-
kan mengulangi
menemukan- kembali
menafsirkan meringkas
mengklasifi- kasikan
membanding -kan
menjelaskan membeber-
kan melaksanakan
menggunakan menjalankan
melakukan mempraktekan
memilih menyusun
memulai menyelesaikan
mendeteksi menguraikan
membanding- kan
mengorganisir menyusun ulang
mengubah- struktur
mengkerangka- kan
menyusun- outline
mengintegrasika n membedakan
menyamakan menyusun-
hipotesis mengkritik
memprediksi menilai
menguji membenarkan
menyalahkan merancang
membangun merencanakan
memproduksi menemukan
membaharui menyempurna-
kan memperkuat
memperindah menggubah
Menurut Krathwohl 2002 dalam A revision of Blooms Taxonomy: an overview - Theory Into Practice menyatakan bahwa indikator untuk mengukur kemampuan
berpikir tingkat tinggi meliputi menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasi. 1 Menganalisis
a Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk
mengenali pola atau hubungannya b Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari
sebuah skenario yang rumit.
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
KELOMPOK KOMPETENSI G
28
c Mengidentifikasimerumuskan pertanyaan 2 Mengevaluasi
a Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk
memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. b Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian
c Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
3 Mengkreasi a Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap sesuatu
b Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah c Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi struktur baru
yang belum pernah ada sebelumnya
b. Pengembangan Soal HOTS
Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh para penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi. Caranya yaitu materi
yang akan ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah pada HOTS. Setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan stimulus dan soal dapat
mengukur kemampuan berpikir kritis. Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi, setiap butir soal selalu diberikan dasar pertanyaan
stimulus yang berbentuk sumberbahan bacaan, seperti teks bacaan, paragrap, teks drama, penggalan novelceritadongeng, puisi, kasus, gambar, grafik, foto,
rumus, tabel, daftar katasimbol, contoh, peta, film, atau suara yang direkam. Selain pengembangan soal HOTS pada berdasarkan ranah kognitif pada
taksonomi Bloom. Kemampuan berpikir kritis juga dapat dijadikan dasar dalam menulis soal HOTS
1 Memfokuskan pada pertanyaan Contoh indikator soal: Disajikan sebuah masalahproblem, aturan, kartun,
atau eksperimen dan hasilnya; peserta didik dapat menentukan masalah utama, kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas, kebenaran
argumen atau kesimpulan.
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
KELOMPOK KOMPETENSI G
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
29
2 Menganalisis argument Contoh indikator soal: Disajikan deskripsi sebuah situasi atau satudua
argumentasi; peserta didik dapat: a menyimpulkan argumentasi secara cepat, b memberikan alasan yang mendukung argumen yang disajikan, c
memberikan alasan tidak mendukung argumen yang disajikan.
3 Mempertimbangkan yang dapat dipercaya Contoh indikator soal: Disajikan sebuah teks argumentasi, iklan, atau
eksperimen dan interpretasinya; peserta didik menentukan bagian yang dapat dipertimbangkan untuk dapat dipercaya atau tidak dapat dipercaya,
serta memberikan alasannya.
4 Mempertimbangkan laporan observasi Contoh indikator soal: Disajikan deskripsi konteks, laporan observasi, atau
laporan observerreporter; peserta didik dapat mempercayai atau tidak terhadap laporan itu dan memberikan alasannya.
5 Membandingkan kesimpulan Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan yang diasumsikan
kepada peserta didik adalah benar dan pilihannya terdiri atas: 1 satu kesimpulan yang benar dan logis, 2 dua atau lebih kesimpulan yang benar
dan logis; peserta didik dapat membandingkan kesimpulan yang sesuai dengan pernyataan yang disajikan atau kesimpulan yang harus diikuti.
6 Menentukan kesimpulan Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan yang diasumsikan
kepada peserta didik adalah benar dan satu kemungkinan kesimpulan; peserta didik dapat menentukan kesimpulan yang ada itu benar atau tidak,
dan memberikan alasannya.
7 Mempertimbangkan kemampuan induksi Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan, informasidata, dan
beberapa kemungkinan kesimpulan; peserta didik dapat menentukan sebuah kesimpulan yang tepat dan memberikan alasannya.
8 Menilai Contoh indikatornya: Disajikan deskripsi sebuah situasi, pernyataan
masalah, dan kemungkinan penyelesaian masalahnya; peserta didik dapat menentukan: a solusi yang positif dan negatif, b solusi mana yang paling