Tujuan Penulisan Metode Penulisan

5904 atas. Bahkan, mahasiswa yang mengambil jurusan yang banyak berkaitan dengan fisika pun masih banyak yang menganggap fisika itu sebuah materi yang sulit untuk dipelajari. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi hal tersebut. Salah satu faktor yang sering ditemukan yang mendasari para pembelajar kesulitan memahami materi fisika adalah kualitas pembelajaran yang kurang baik. Untuk menilai baik tidaknya kualitas suatu pembelajaran, dapat dilihat dari strategi pembelajaran yang digunakan. Semakin banyak dan bervariasi strategi yang digunakan dalam menjelaskan suatu konsep atau materi, tentu akan semakin baik kualitas pembelajarannya. Begitupun sebaliknya. Strategi pembelajaran ini berkaitan dengan pemilihan pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan suatu konsep atau materi tertentu. Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat sangat menentukan keberhasilan pembelajaran itu sendiri. Salah satu strategi pembelajaran yang sangat baik untuk diterapkan dalam pembelajaran fisika adalah pembelajaran berbasis multi representasi. Menurut Carl Angell dkk. 2007 multi representasi adalah model yang mempresentasi ulang konsep yang sama dalam beberapa format yang berbeda-beda. David Rosengrant dkk. 2007 mengatakan bahwa representasi adalah sesuatu yang dapat disimbolkan atau simbol pada suatu obyek ataupun proses. Mereka menambahkan bahwa dalam fisika representasi bisa berupa kata, gambar, diagram, grafik, simulasi komputer, persamaan matematika dan sebagainya. Menurut Ainsworth Mehmet, dkk, 2010 ada tiga fungsi utama dari multi representasi, yaitu sebagai pelengkap dalam proses kognitif, membantu membatasi kemungkinan kesalahan interpretasi lain, dan membangun pemahaman konsep dengan lebih mendalam. Selain tiga fungsi utama di atas, multi representasi juga berfungsi untuk menggali perbedaan-perbedaan dalam suatu informasi yang dinyatakan oleh masing-masing interpretasi. Multi representasi cenderung digunakan untuk saling melengkapi dimana representasi tunggal tidak memandai untuk memuat semua informasi yang disampaikan. Setidaknya ada lima alasan penting mengapa multi representasi sangat baik untuk digunakan dalam pembelajaran fisika, yaitu: 1. Pembelajaran multi representasi membantu pembelajar yang memiliki latar belakang kecerdasan yang berbeda multiple intelligences. Karena representasi yang dibuat berbeda-benda memberikan kesempatan belajar yang optimal bagi setiap jenis kecerdasan. 2. Kuantitas dan konsep-konsep yang bersifat fisik seringkali dapat divisualisasikan dan dipahami lebih baik dengan menggunakan representasi. 3. Membantu mengonstruksikan representasi lain yang lebih abstrak. 4. Penalaran kualitatif seringkali terbantu dengan menggunakan representasi kongkret. 5. Representasi matematik yang abstrak dapat digunakan untuk penalaran kuantitatif dimana representasi matematik dapat digunakan untuk mencari jawaban kuantitatif terhadap soal. Berdasarkan uraian singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa multi representasi memang sangat penting diterapkan dalam pembelajaran sebagai salah satu pilihan strategi pembelajaran. Dalam makalah ini selanjutnya akan dibahas secara lebih mendalam mengenai teknis penerapan dari penelitian yang telah dilakukan serta hasil-hasil pembelajaran yang menggunakan strategi multi representasi.

1.2. Tujuan Penulisan

5905 Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui penerapan multi representasidalam pembelajaran fisika.

1.3. Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini menggunakan tinjauan literatur library research. 2. UraianTeoritis 2.1. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan individu untuk memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar Dimyati dan Mudjiono, 2006. Mengajar adalah menyediakan pengalaman yang menghasilkan ketidakseimbangan dan tantangan sehingga peserta didik berusaha mengembangkan jenis logika baru sesuai dengan masalah yang dihadapinya. Dalam psikologis, pengertian belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi antara siswa dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Pengertian belajar menurut teori kognitif adalah lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar sehingga belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang tampak Budinigsih, 2005. Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Sementara pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat peserta didik belajar secara aktif yang menekankan kepada penyediaan sumber belajar. Dengan kata lain, Seifert 2007 menjelaskan, “Pembelajaran adalah usaha sistematis yang memungkinkan terciptanya pendidikan demi meraih internalisasi ilmu pengetahuan sebagai proses pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan secara terus menerus dinamika dalam perilaku dan pemikiran manusia”. Weil dalam Sanjaya 2008 menyatakan prinsip penting dalam proses pembelajaran adalah : 1. Proses pembelajaran adalah membentuk kreasi lingkungan yang dapat membentuk atau mengubah struktur kognitif peserta didik. 2. Proses pembelajaran berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari, yang masing- masing memerlukan situasi yang berbeda dalam mempelajarinya. 3. Dalam proses pembelajaran harus melibatkan peran lingkungan sosial. Dengan demikian, proses pembelajaran harus diarahkan agar peserta didik mampu mengatasi setiap tantangan dan rintangan dalam kehidupan yang cepat berubah melalui sejumlah kompetensi yang harus dimiliki seperti kompetensi akademik, kompetensi okupasional, kompetensi kultural dan kompetensi temporal. Hal ini tidak hanya mendorong peserta didik untuk mampu menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana peserta didik memiliki sejumlah kompetensi untuk menghadapi rintangan yang muncul sesuai dengan perubahan pola kehidupan masyarakat. Selanjutnya diharapkan dengan proses pembelajaran peserta didik mampu melakukan perubahan kualitatif individu, sehingga kepribadiannya lebih berkembang menjadi lebih baik.

2.2. Pembelajaran Fisika