5914
Ada beberapa teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini,
E. Metode Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif.
F. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah karakteristik yang ditunjukkan oleh suatu hasil tindakan yang dapat membandingkan perubahan nilai atau tingkah laku dari objek yang diteliti.
Hasil Penelitian Dan Analisa A. Gambaran Hasil Penelitian
Sebagai gambaran dari hasil penelitian ini secara umum menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Setelah dilakukan tindakan kelas berupa penerapan metode pembelajaran pemecahan
masalah.
B. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
1. Analisis Deskriptif yang Dilaksanakan paad Tes Awal Pada awal kegiatan, yaitu pada siklus I dilaksanakan tes awal yang merupakan ulangan harian
dari rangkaian materi yang telah diajarkan di kelas IV. Sebagai hasil analisis deskriptif terhadap nilai yang diperoleh siswa dapat disajikan dalam tabel 4.1. berikut :
Tabel 4.3. Statistik Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
NO
STATISTIK
NILAI
1 Jumlah Siswa
40 2
KKM 65
3 Tuntas
31 4
Tidak tuntas 9
5 Nilai tertinggi
80 6
Nilai terendah 44
7 Rentang nilai
36 8
Rata-rata nilai 67,13
9 Standar deviasi
9,12 Pembahasan
Tabel 4.7. Perbandingan Prestasi Belajar Siswa pada Tes Awal, Tes Akhir Siklus I dan II
NO
STATISIK TES AWAL
TES AKHIR SIKLUS I
TES AKHIR SIKLUS II
1 Tuntas
22 31
39 2
Tidak tuntas 18
9 1
3 Nilai tertinggi
78 80
92 4
Nilai terendah 35
44 50
5 Rata-rata nilai
49,88 67,13
73,78 6
Standar deviasi 16,58
9,12 7,99
Dari tabel di atas dapat dilihat perbandingan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan kelas dengan metode problem solving. Setelah tindakan pada siklus I nilai rata-rata siswa meningkat
menjadi 67,13, setelah tindakan siklus II meningkat menjadi 73,78. Pada siklus I nilai siswa yang tuntas meningkat dari 31 orang menjadi 39 orang setelah siklus II.
C. Refleksi Terhadap Pelaksanaan Tindakan Kelas
1. Kegiatan pada Siklus I
5915
Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode pemecahan masalah penelitian melakukan tes awal, yang merupakan materinya merupakan pelajaran yang sudah
disampaikan oleh guru. Tabel 4.1. Statistik Hasil Belajar pada Tes Awal
NO
STATISTIK
NILAI
1 Jumlah Siswa
40 2
KKM 65
3 Tuntas
22 4
Tidak tuntas 18
5 Nilai tertinggi
78 6
Nilai terendah 35
7 Rentang nilai
43 8
Rata-rata nilai 49,88
9 Standar deviasi
16,58
Sebagaimana dengan tabel 4.1. menunjukkan bahwa hasil belajar Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan yang diperoleh siswa pada tes awal memiliki nilai rata-rata mean : 49,88 standar deviasi
simpangan baku adalah 16,58 dari 40 orang siswa di kelas IV tersebut 22 orang siswa dapat dinyatakan telah tuntas dalam pembelajarannya karena telah mencapai nilai KKM, sedang yang belum tuntas ada sebanyak 18
orang.
Dari data di atas bila nilai hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan dikelompokkan berdasarkan kategori tingkatan, maka diperoleh distribusi nilai seperti yang
disajikan pada tabel 4.2. berikut ini :
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Penguasaan Siswa Pada Tes Awal
NILAI
KATEGORI FREKUENSI
PERSENTASE – 35
Sangat rendah 1
2,5 36
– 61 Rendah
15 37,5
Tidak tuntas 18
45 62
– 79 Sedang
24 60
80 – 89
Tinggi 8
90 – 100
Sangat tinggi Tuntas
22 55
Total 40
100
Kesimpulan Dan Saran A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pembelajaran dengan menggunakan problem solving merupakan suatu cara atau metode yang
baik dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan di SD khususnya di kelas IV SD Negeri 067263 Medan.
2. Hasil belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran pemecahan masalah menjadi meningkat. Sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata Pendidikan Jasmani Olah Raga dan
Kesehatan kelas IV adalah 49,88 dan standar deviasi 16,58 setelah dilakukan tindakan pada siklus I nilai hasil belajar siswa rata-ratanya adalah 67,13 dan standar deviasi 9,12. Selanjutnya
pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa menjadi meningkat yaitu 73,74 atau kategori sedang dengan standar deviasi 7,99 artinya penyebaran nilai rata-rata siswa semakin baik. Sebelum
dilakukan tindakan kategori rata-rata hasil belajar siswa berada pada kategori rendah dengan tingkat ketuntasan 55 22 orang yang tuntas dari 40 siswa. Pada siklus I setelah dilakukan
tindakan hasil belajar siswa sudah berada pada kategori sedang dengan tingkat ketuntasan 77,5 31 orang yang tuntas dari 40 siswa. Pada siklus II setelah dilaksanakan tindakan lebih lanjut
5916
sebagai hasil refleksi sebagai siklus I hasil belajar siswa berada pada kategori sedang juga dengan tingkat ketuntasan 97,5. Pada siklus ini 1 orang siswa yang tidak tuntas.
3. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran setelah dilakukan tindakan baik pada siklus I dan siklus II semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan frekuensi kehadiran siswa mengikuti
pelajaran Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan semakin baik. Dari aktivitas siswa dalam pembelajaran menunjukkan terjadi peningkatan siswa yang berani mengemukakan
pendapat dalam pemecahan masalah.
A. Saran