5866
Hasil analisa kuantitatif dan kualitatif pada penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan SAT self regulation, assertiveness and time management efektif meningkatkan kedisiplinan
remaja di SMA. Berikut ini kesimpulan hasil analisa kuantitatif dan kualitatif. 1. Berdasarkan hasil uji coba hipotesa analisa statistik dapat disimpulkan bahwa hipotesa Ho
ditolak dan Ha diterima. Hasil ini diperoleh dari analisa uji Mann-Whitney pada data posttest kelompok eksperimen dan kontrol yang menunjukkan nilai p=0,00. Artinya
terdapat perbedaan kedisiplinan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol setelah pelatihan diberikan. Hasil ini didukung oleh analisa data pretest dan posttest
kelompok eksperimen dengan uji Wilcoxon yang menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kedisiplinan pada kelompok eksperimen pada saat sebelum dan sesudah
pelatihan. Selanjutnya uji Wilcoxon pada data pretest dan posttest kelompok kontrol juga mendukung hasil hipotesa yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kedisiplinan
kelompok kontrol pada saat pretest dan posttest. Uji analisa terakhir dilakukan untuk membuktikan apakah kelompok eksperimen dan kontrol berada pada kondisi yang
setarasama pada saat sebelum pelatihan, analisa ini dilakukan dengan uji Mann-Whitney pada data pretest kelompok eksperimen dan kontrol yang menunjukkan tidak terdapat
perbedaan pada kedua kelompok sebelum pelatihan diberikan. 2. Peningkatan kedisiplinan ini terjadi dari proses rekonstruksi kognitif tentang pemahaman
peserta mengenai pelanggaran kedisiplinan sekolah adalah hal yang biasa dan tidak masalah untuk dilakukan berubah menjadi pemahaman tentang pentingnya berperilaku
disiplin disekolah. Perubahan kognitif ini menumbuhkan kemampuan memotivasi, mengontrol diri dalam menjalankan kedisiplinan sekolah dengan metode ceramah, diskusi
kelompok dan games.
B. Saran
Berdasarkan proses penelitian yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:
1. Saran Metodologis Peningkatan kontrol pada saat berada dirumah pulang sekolah perlu ditingkatkan, jumlah
subjek penelitian masih pada kategori minimal, jumlah subjek penelitian yang lebih banyak akan memberikan hasil penelitian yang lebih baik.
2. Saran Praktis Orangtua sebaiknya sering berkomunikasi dengan anak untuk mengetahui apasaja
permasalah yang dirasakan anak selama berada disekolah.
Daftar Pustaka
Asliyanti, E. 2012 Pengaruh kedisiplinan belajar sekolah terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi Kelas X di SMK Sultan Agung Kabupaten Cirebon.
Tesis. Institut Agama Islam Negeri IAIN Syeikh Nurjati. Cirebon. Amalia, F. 2011. Efektivitas pelatihan assertiveness untuk meningkatkan perilaku assertive siswa
Kelas X SMAN Karangrejo Tulungagung. Tesis. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Malang.
Anwar, R. 5 Oktober 2012. Perkembangan remaja saat ini. Diunduh dari http:rizki-anwar- dana.blogspot.com.
5867
Anggani, M, D. 2010. Hubungan antara self regulated leraning dengan prestasi akademik. Tesis. Fakultas Psikologi. Universitas Katolik Soegiopranata.
Arum, S. 2003. Problematika remaja di sekolah. Penerbit : Gramedia Pustaka Jaya. Jakarta. Azevedo, R., Crompey. J. G. 2004, Does training on self-regulated learning fasilitate student
learning with hypomedia, Journal Of Educational Psychology, American Psycological Assosiation, 76, 567-569.
Azwar, S. 2000. Reliabilitas dan validitas. Penerbit : Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Brigham, J, C. 1997 Social psychology. Edisi 2. New York: Harper Collins Publisher.
Beiling, P, J., McCabe, R, E., Antony, M, M. 2006 Cognitive-behavioristik theraphy in group,
The Guilfrod. New York, London. Blandford, S. 2005. Managing discipline in the school. New York. The Taylor And Francis e-
Liblary. Borba, M. 2008. The big book of parenting solutions 101 solusi bagi kehidupan orangtua dan
anak. Jakarta : Indeks Media. Bungin 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media. Bandung.
Caroline, S., Jason.1999. Decipline for adolecense. London : United Mcmillan. Casem, M. L. 2006. Active learning is not enough. Journal of Collage Science Teaching, 35,
246-263. Chaplin, J, P. 1997. Kamus lengkap psikologi. Cetakan keempat. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. Christine. L. B, Mark. W. B. 2007.
The educator’s guide to assesing and improve school. Alexandria. Virginia. USA.
Chen, C. S. 2002 Self-regulated learning strategies and achievement in an introduction to information system course. Information, Learning, and Performance Journal.
Colvin, G. 2008. 7 langkah untuk menyusun rencana disiplin kelas proaktif. Jakarta : PT Indeks. Corey, G. 2005 Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung : Refika Aditama.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka. Depdiknas. 2008. Petunjuk teknis disiplin dan tata tetib sekolah. Jakarta: Depdiknas.
Didi, R.
2012. Siswa
tewas akibat
tawuran. Diunduh
dari :
http:smp.presiden.sch.id201210solusi-mengatasi-tawuran-siswa. 13 Oktober 2014. Dupper, D, R., 2010. A new model of discipline school, engaging student and preventing
behavior problems. New York: Oxport University. Ermida. Apsari, F, Y. 2008 Pelatihan SAT self regulations, assertiveness, time management
dan prokastinasi akademik pada siswa SMA. Jurnal Psikologi. Universitas Widya Mandala. Surabaya.
Fallo, G, A,. 2010. Pengaruh waktu bekerja, motivasi berperstasi dan disiplin terhadap prestasi belajar siswa yang bekerja di luar jam sekolah di SMA Efata Soetomo. Tesis. Universitas
Satya Wacana. Salatiga. Ferrari, J, R., 1995. Procartination and task avoidance : Theory, Research, And Treatment. New
York London : Plenum Press. Fianna, F,J, Daharnis, Ridha. M 2013. Disiplin siswa di sekolah dan implikasi dalam pelayanan
bimbingan konseling. Jurnal ilmiah konseling, 83-94. Ress, S Graham, B 1991 Assertion training, NewFetter Lane, London.
Ginzberg, E., 1989. Vovational guidance and career development. NewYork : The Macmillan Company.
Greene, J.A., Azevedo, R. 2007. A theoretical revi ew of winne and hadwin’s model of self
regulated learning. Unpublished Thesis.Columbus. Ohio. State University. Hadi, S,. 1984. Statistik jilid III. Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta. Hadi, S. 2000. Metodologi research. Penerbit : Andi Puataka. Yogyakarta.
Hakim, L., 2010. Tekanan remaja saat ini. Medan : Yayasan Pembangunan dan Pendidikan
Djihadul Ilmi. Hurlock, E, B. 2000. Psikologi perkembangan. Jakarta.
Ita. 2005. http:news.detik.comread2005082414062542820810pengurus-sekolah-puyeng- 65-dari-490-siswa-smu-hamil?nd771104bcj
Irwanto. 1994. Psikologi umum: Buku panduan mahasiswa, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Jaya. Johnson, L., 2009. Pengajaran yang kreatif dan menarik. Jakarta : PT Indeks.
Johnson, D.W dan Johnson, F.P. 2001, Joining together group theory and group Skills, Boston :
Allyn and Bacon,.
5868
Jae-Jin, C. 13 November 2013. Siswa sma membunuh kepala sekolah di ruang guru karena menyita ponselnya. Diunduh dari http:www.memobee.com -10364-eij.html.
Karyanta, N, A. Priyatama, A, N Nugroho, A, A., 2009. Efektivitas penerapan model pelatihan belajar efektif terhadap penggunaan strategi self-regulated learning siswa SMA. Jurnal
Psikologi, 77, 357-368. Klausmeier, H. Goodwin. 2000. Learning and human abilities. New York.
Kohlbeg, L. 1996. Essay on moral development, The philosophy of moral development. Harper Row Publisher. San Fransisco.
Kristiyani, Y, Titik.,2009. Peran sekolah atasi perilaku membolos pada remaja. Diunduh dari http: smpn 29 samarinda.wordpress.com20090221htm diakses pada tanggal 7
September 2014. Makhija, M, Singh, P., 2010. Effectiveness of assertivenness training programme on self
esteem achademic achievement in adolescent. International Reseach Journal Raipur. Maurice. J. 2000. Kedisiplinan sekolah antara arapan dan realita. Malang : Cahaya Press.
Mappiare, Andi. 2001. Psikologi remaja. Surabaya: Usaha Nasional. Meitavani. 2008. Disiplin dan motivasi dalam Manajeman. Jakarta : PT. Grafindo Persada.
Menutti, R, B,. Cristner. R. W, Freeman, A., 2012. Cognitive-behavioral interventons in
educational setting. Second Edition. New York : Taylor Francis Group. Oktariana,Y 2012. Program bimbingan pribadi sosial menggunakan assertiveness untuk
meningkatkan kedisiplinan diri. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Papalia, D, E, Olds, S, W. Feldman, R, D, 2007. Human development. Tenth Edition. USA :
McGraw-Hill. Permatasari, K. 2008. Manajemen waktu ditinjau dari motivasi belajar pada mahasiswa bekerja.
Jurnal Pendidikan. Rahmat, Y. Desember 2013. Manajemen waktu. Diunduh dari www. Wordpress.com.
Rahayu, S. 2005. Pengaruh kedisiplinan terhadap prestasi belajar. Jurnal Pendidikan Universitas Negeri Medan UNIMED.
Rector, N, A. 2010. Cognitive-behavioral therapy an information guide. Centre For Additional And Mental Health. Canada.
Rogers, B. 2011. You know the fair rule : strategies for positive and effective behaviour management and discipline in schools. Third Edition Victoria. Australia : Camberwell.
Sandjaja, B Heriyanto, A, Panduan penelitian, Penerbit: Prestasi Pustaka. Jakarta. Santrok, R, J. 2007. Perkembangan anak. Penerbit : Erlangga. Jakarta.
Sari, N. 2014. Menegakkan kedisplinan dengan memberikan denda. Wideshoot Metro TV. Pukul
14.00 wid. Metro TV. Saughnessy, J, J, Zechmeiser, E, B Zechmeiser, J, S. 2012. Metode penelitian dalam psikologi.
Salemba Humanika. Stallard, P. 2002. Think good feel good :a cognitive behavior theraphy for children and young
people. England. Sugiono 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD.
Cetakan 15. Alfabeta. Bandung. Syaiful, A. 2014. Razia kepolisian remaja bolos sekolah. Koran KOMPAS edisi 14 Agustus
2014. Suryohadiprojo, S. 1989. Peranan kepemimpinan dalam menegakkan disiplin masyarakat dalam
analysis CSIS No: 4 Tahun XVII. Juli-Agustus 1989. Center For Strategic And International Studies. Jakarta.
Sukadji, S. 2000. Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Jakarta.
Steffens, K. 2006. Self regulated learning in technology-enhanced learning environment: Lesson of european peer. European Journal of Education,
Teguh, M. 2000. Disiplin dan mendisiplinkan. Consultant : Eksternal Corp Jakarta. Trainin, G., Swanson, H, Lee. 2005. Cognition, metacognition, and achievement of collage
student with learning disabilities, Learning Disability Quarterly. Widiastuti, T, L. 2008. Hubungan antara kedisiplinan dengan prestasi belajar siswa di SMA.
Santo Bernardus. Jurnal Psikologi. Wirawan, S. 2006. Psikologi remaja. Jakarta: Raja Rafindo Persada.
Williams, C. 2001. Being assertive a five area approach. University Of Leeds Innovetion. University Glasgow.
5869
Woolfolk, 2004. Educational psychology. Boston : Pearson Educational. Yansen, D .2004. Remaja dan permasalahannya. Majalah Pendidikan. Rayon 6, Medan.
Yopi, 2014.
4 Pelajar
pesta sex
dan miras,.
http:sport.detik.comsepakbolareadvideo20140309102410140309002061009681b olos-sekolah-4-pelajar-pesta-seks-dan-miras.
Zimmerman, B .2001. A Social cognitive view of self regulated academic learning. Journal of Educational Psychology.
PENINGKATAN AKTIVITAS MENGAJAR GURU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
UP GRADING DALAM PEMBERIAN MATERI AJAR DI SMP BINAAN SUB RAYON 27 MEDAN
Sonta Siahaan
21
ABSTRAK
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan sekolah PTS. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli s.d Desember 2014 di SMP Binaan Rayon 27 Medan SMP HKBP Pardamean Medan, SMP
Methodist 9 Medan . Subyek penelitian adalah beberapa siswa pilihan di SMP Binaan Rayon 27 Medan SMP HKBP Pardamean Medan, SMP Methodist 9 Medan dan 10 guru pendidikan di SMP
Binaan Rayon 27 Medan SMP HKBP Pardamean Medan, SMP Methodist 9 Medan .
Aktivitas mengajar guru dan siswa dapat ditingkatkan hasil prestasi belajar melalui pendekatan Up Grading kualifikasi siswa dalam belajar secara kelompok dengan predikat pada siklus
l : hebat sebanyak 1 kelompok, baik sebanyak 2 kelompok, dan tidak berpredikat 2 kelompok; pada siklus 2 : super sebanyak 1 kelompok, hebat sebanyak 2 kelompok, baik sebanyak 2 kelompok
sedangkan pada siklus 3: super sebanyak 3 kelompok hebat sebanyak 1 kelompok, dan baik sebanyak 1 kelompok.
Kata kunci: Aktivitas Mengajar, Pendekatan Up Grading, Sub Rayon 27 Medan
A. Pendahuluan