Sifat-Sifat Cahaya Materi Pembelajaran

39 keputusan. Kemampuan berpikir tingkat tinggi, baik itu berpikir kritis, kreatif serta kemampuan pemecahan maslah yang dimiliki oleh seseorang tidak dapat dimiliki secara langsung, melainkan diperoleh dengan melalui latihan. Oleh karena itu kemampuan ini sangat penting dan seharusnya kemampuan ini dilatihkan dalam pembelajaran di kelas. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkkan bahwa kemampuan berpikir kritis dapat digunakan dalam upaya memecahkan masalah. Karena pemecahan masalah menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah ada untuk menjawab pertanyaan yang belum terjawab atau situasi yang sulit, sehingga siswa dapat berpikir lebih kritis dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Beberapa indikator kemampuan memecahkan masalah yang dimiliki oleh seseorang yaitu, mampu mengidentifikasi masalah, memiliki rasa ingin tahu, bekerja secara teliti, dan mampu mengevaluasi keputusan.

F. Materi Pembelajaran

1. Sifat-Sifat Cahaya

Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut. Cahaya yang mengenai suatu benda akan dipantulkan oleh benda tersebut ke mata, sehingga benda tersebut dapat terlihat. Semua benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya. Contoh sumber cahaya adalah matahari, bintang, senter, lilin, dan lampu. Sementa benda gelap tidak dapat memancarkan cahaya. Contoh benda gelap yaitu batu, kayu, dan kertas. Cahaya yang memancar dari sumber cahaya mempunyai sifat-sifat di antaranya merambat 40 lurus, dapat menembus benda bening, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dan dapat mengalami penguraian warna. a Cahaya Merambat Lurus Cahaya merambat lurus yaitu cahaya yang merambat melalui celah sempit dan menembus ruangan gelap seperti garis-garis putih yang lurus. Cahaya merambat lurus juga dapat dilihat pada cahaya lampu mobil atau senter pada malam hari. Gambar 1. Cahaya Merambat Lurus b Cahaya Menembus Benda Bening Cahaya menembus benda bening yaitu cahaya yang dapat merambat dan menembus benda bening. Berdasarkan dapat tidaknya meneruskan cahaya, benda dibedakan menjadi benda tembus cahaya dan benda tidak tembus cahaya. Benda tembus cahaya dapat meneruskan cahaya yang mengenainya, misalnya kaca bening pada jendela rumah dapat ditembus oleh cahaya matahari sehingga keadaan rumah menjadi terang pada siang hari. Contoh benda tembus cahaya yaitu plastik bening, kaca bening, dan air jernih. Sementara itu, benda tidak tembus cahaya tidak dapat meneruskan cahaya yang mengenainya. Apabila dikenai cahaya, benda itu akan 41 membentuk bayangan. Contoh benda tidak tembus cahaya yaitu tripleks, karton, seng, dan tembok. Gambar 2. Benda Tembus Cahaya dan Benda Tidak Tembus Cahaya c Cahaya Dapat Dipantulkan Apabila seberkas cahaya mengenai permukaan benda, sebagian cahaya diserap oleh benda tersebut, sedangkan sebagian lagi dikembalikan atau dipantulkan. Berkas cahaya yang dikembalikan atau dipantulkan disebut dengan cahaya pantul atau sinar pantul. Berdasarkan arah sinar pantulnya, pemantulan cahaya dibedakan menjadi dua, yaitu pemantulan baur pemantulan difusi dan pemantulan teratur. 1 Pemantualn Baur Difusi Pemantulan baur atau difusi terjadi apabila seberkas cahaya mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata. Misalnya kayu, tembok, dan tanah. Pada pemantulan ini sinar pantul arah sinarnya tidak beraturan. Pemantulan baur dapat mendatangkan keuntungan sebagai berikut: 1 Berkas sinar pantul tidak menyilaukan mata sehingga berkesan teduh di mata, 2 Tempat atau ruangan yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung masih terlihat terang, 3 Angkasa tampak terang pada siang hari karena sinar matahari dipantulkan baur oleh debu- 42 debu atmosfer bumi. Pada pemantulan ini sinar pantul arahnya tidak beraturan seperti tampak pada gambar dibawah ini. Gambar 3. Pemantulan Baur Difusi Keterangan 1 Sinar datang 2 Permukaaan benda 3 Sinar pantul 2 Pemantulan Teratur Pemantulan teratur terjadi apabila seberkas cahaya mengenai permukaan yang rata, licin, dan mengilap. Permukaan yang mempunyai sifat seperti ini misalnya cermin. Pada pemantulan ini sinar pantul memiliki arah yang teratur seperti tampak pada gambar di bawah ini. Gambar 4. Pemantulan Teratur Pemantulan teratur bersifat menyilaukan. Namun, pemantulan ini juga mempunyai keuntungan, yaitu apabila kita bercermin, dapat terbentuk bayangan yang sama persis dengan kita. Pada pemantulan cahaya berlaku hukum pemantulan 43 cahaya yang menyatakan sebagai berikut. 1 Sinar datang, garis normal dan sinar pantul tegak pada satu bidang datar. 2 Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul. Gambar 5. Hukum Pemantulan Cahaya Cermin merupakan alat yang dapat memantuklan hampir seluruh cahaya yang mengenainya. Berdasarkan permukaannya cermin dikelompokkan menjadi tiga yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. a Cermin Datar Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar. Cermin datar bisa kita gunakan untuk bercermin. Pada saat bercermin kita melihat bayangan kita di dalam cermin. Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin datar sebagai berikut: 1 Bayangan bersifat semu atau maya. Artinya, bayangan dapat dilihat dalam cermin, tapi tidak dapat ditangkap oleh layar. 2 Bayangan tegak seperti bendanya. 3 Ukuran besar dan tinggi bayangan sama dengan ukuran benda. 4 Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin. 5 Kemampuan bayangan berlawanan dengan benda. Bagian kiri pada bayangan merupakan bagian kanan pada benda dan sebaliknya. Gambar 6. Cermin Datar 44 b Cermin cekung Cermin cekung yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke arah dalam. Bagian dalam sendok makan merupakan contoh cermin cekung sederhana. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflektor bidang pantul pada lampu mobil dan senter. Gambar 7. Cermin Cekung Cermin cekung juga bersifat memantulkan cahaya. Cahaya yang dipantulkan cermin cekung mengumpul atau konvergen. Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin. Jika letak benda dekat dengancermin cekung, maka akan terbentuk bayangan yang memiliki sifat semu, lebih besar, dan tegak. Ketika benda dijauhkan dari cermin cekung, maka akan diperoleh bayangan yang bersifat nyata dan terbalik. c Cermin Cembung Cermin cembung yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke arah luar. Contoh cermin cembung sederhana yaitu bagian luar sendok makanan. Cermin cembung bisa diguunakan untuk spion pada kendaraan bermotor, kaca sepion menggunakan cermin cembung dengan tujuan agar pengemudi lebih mudah mengendarai kendaraannya, ketika melihat kendaraan dan benda lain yang ada dibelakangnya. Apabila memperhatikan kendaraan yang ada dibelakang motor atau mobil yang sedang dikendarai, maka bayanagn mobil 45 dicermin terlihat lebih kecil dari aslinya. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung, yaitu semu, tegak, dan diperkecil. Gambar 8. Cermin Cembung d Cahaya Dapat Dibiaskan Apabila cahaya merambat melalui dua medium zat perantara yang kerapatannya berbeda, cahaya tersebut akan dibelokkan. Peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda di sebut pembiasan atau refraksi. Pembiasan cahaya terdiri dari dua macam yaitu, sinar yang dibiaskan mendekati garis normal dan sinar yang dibiaskan menjauhi garis normal. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air. Apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara. Peristiwa pembiasan cahaya yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari- hari, antara lain sebagai berikut. 1 Pensil dalam gelas berisi air terlihat seperti patah. 2 dasar kolam terlihat lebih dangkal dari pada kedalaman sebenarnya. 3 ikan di kolam yang jernih terlihat lebih besar daripada aslinya. 4 jalan beraspal pada siang hari yang panas terlihat seperti berair. Peristiwa itu di sebut fatamorgana. 46 e Cahaya Dapat Diuraikan Dispersi Dispersi merupakan peristiwa penguraian cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna. Cahaya matahari yang terlihat berwarna putih sebenarnya tersusun atas berbagai cahaya berwarna. Warna-warna cahaya yang membentuk cahaya putih disebut spektrum. Peristiwa dispersi dalam kehidupan sehari-hari dapat kita amati pada peristiwa alam. yaitu terciptanya pelangi. Pelangi biasanya muncul setelah turun hujan. Pelangi terbentuk jika cahaya matahari mersinar menembus tetes-tetes air hujan. Tetes-tetes air itu memantulkan dan membiaskan berkas-berkas cahaya matahari. Berkas cahaya tersebut terdispersi menjadi spektrum yang menyerupai pita-pita warna berbentuk setengah lingkaran. Warna pelangi terdiri atas merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Kapal selam dilengkapi dengan suatu alat, yaitu periskop. Periskop merupakan alat yang dibuat dengan memanfaatkan sifat-sifat cahaya. Di dalamnya terdapat dua buah lensa dan cermin datar. Alat ini digunakan untuk mengamati keadaan di sekitar kapal selam.

2. Merancang dan Membuat Suatu Karya atau Model dengan Menerapkan