56
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi dan tes. Observasi digunakan untuk mengukur ketercapaian pelaksanaan
model discovery learning, dan tes digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPA. Kegiatan observasi pada kelompok
eksperimen berupa cara guru mengajar dengan menggunakan model discovery learning. Sedangkan observasi pada kelompok kontrol berupa cara guru dalam
mengajar sesuai dengan kebiasaan guru setiap harinya yaitu dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Dalam melakukan observasi, peneliti
menggunakan pedoman observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya.
H. Instrumen Penelitian
Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Dalam pengukuran tersebut diperlukan alat ukur yang baik agar hasil pengukurannya baik
pula. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan informasi yang diperolah dari
para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama. Sugiyono, 2015: 161. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah soal tes dan lembar observasi.
1. Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Tes dalam penelitian ini terbagi menjadi dua tahap yaitu Pretest dan Post-test. Soal tes dalam bentuk uraian digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis
siswa. Adapun instrumen soal tes dan kisi-kisi soal tes sebagai berikut.
57
Tabel 6. Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kompetensi Dasar Indikator Materi
Aspek Berpikir Kritis
Indikator Berpikir Kritis No. Soal
1. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
Menunjukkan pemahaman terhadap peristiwa pemantulan baur divusi dan pembiasan
cahaya Memberikan
penjelasan sederhana
Menjawab pertanyaan masalah secara kontekstual
8, 14
Mengajukan pertanyaan tentang peristiwa terbentuknya pelangi dan pembiasan cahaya
Mengajukan pertanyan masalah yang relevan
9, 16 Menyimpulkan hasil pengamatan atau
percobaan kaca pembesar dari bholam dan pemantulan cahaya
Membangun ketrampilan
dasar Melakukan observasi serta
menjelaskan perbedaannya 6, 18
Melaporkan observasi 7, 19
Menjelaskan tentang sifat cermin cekung Menyimpulkan
Menarik kesimpulan 10, 17
Memaknai istilah dari pemnatulan teratur, pembiasan cahaya, cahaya merambat lurus dan
penguraian cahaya dispersi Memberi
penjelasan lanjut Mendefinisikan dan
mempertimbangkan suatu istilah
1, 2, 3, 4
Menjelaskan sifat cahaya menembus benda bening dan sifat cahaya yang mengenai cermin
datar Menunjukan pemahaman
siswa terhadap suatu masalah
5 a, 13 a
Memaknai hasil kesimpulan tentang sifat cermin cembung dan contoh peristiwa
pembiasan cahaya Menjawab pertanyaan
dengan menyatakan alasan yang logis
11, 15
Memberikan solusi terhadap persoalan dalam kehidupan sehari-hari pada peristiwa
penguraian cahaya dispersi, cahaya menembus benda bening, cahaya yang
mengenai cermin datar, dan kegunaan kaca pembesar
Mengatur strategi dan
taktik Memberikan solusi
berdasarkan masalah 5 b, 13 b,
12, 20
59
2. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data mengenai kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning. Adapun Lembar
observasi terlampir dan kisi-kisi lembar observasi kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
Tabel 7. Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Model discovery
learning No.
Sintaks Kegiatan No. Butir
1. Pemberian rangsangan Stimulasi
1,2,3,4 2.
Identifikasi masalah 5
3. Pengumpulan data
6 4.
Pengolahan data 7
5. Pembuktian
8 6.
Menarik kesimpulan 9,10,11
sumber: lampiran 29 halaman 167 Adapun kisi-kisi lembar observasi yang digunakan pada kelompok kontrol
adalah sebagai berikut.
Tabel 8. Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Kelompok Kontrol
No. Sintaks Kegiatan
No. Butir
1. Kegiatan Awal
1,2,3 2.
Kegiatan Inti 4,5,6,7
3. Kegiatan Penutup
8.9.10 sumber: lampiran 30 halaman 169
I.
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1.
Uji Validitas
Sugiyono 2015:173 menyatakan bahwa validitas adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukkan validnya data yang terkumpul. Instrumen dalam
60 penelitian ini terlebih dahuli dikonsultasikan kepada pakar untuk melihat apakah
instrumen itu layak digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian atau tidak. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan validitas isi
dan konstruk. Validitas isi dengan expert judgement yang dilakukan oleh ahli yaitu Dosen Woro Sri Hastuti S.Pd,M.Pd .dan validitas konstruk dengan diujikan pada
SD Negeri 2 Krajan Jatinom Klaten. Peneliti memilih SD Negeri 2 Krajan sebagai tempat uji coba instrumen dikarenakan SD tersebut masih satu gugus dengan SD
yang digunakan dalam eksperimen. Selain itu pemilihan SD juga berdasarkan kemampuan akademik siswa dan mempunyai karakteristik hampir sama dengan SD
Negeri 2 Glagah dan SD Negeri 3 Glagah. Sugiyono 2015: 117 menyatakan bahwa jumlah anggota sampel yang digunakan untuk uji coba sekitar 30 orang,
untuk itu peneliti memilih SD Negeri 2 Krajan dikarenakan jumlah siswa SD Negeri 2 Krajan sebanyak 38 siswa namun yang dapat membantu dalam uji coba instrmen
hanya 31 siswa sehingga sudah dapat memenuhi jumlah sampel yang digunakan untuk uji coba instrumen.
Pengujian validitas dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan SPSS 16 for windows. Pada SPSS alat uji validitas yang banyak digunakan yaitu dengan
korelasi product moment. Adapun rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut:
r
xy
=
Keterangan: N
XY-
X
Y
N
X
2
-
X
2
N
Y
2
-
Y
2
61
r
xy
= Koefisien korelasi yang dicari N
= Banyaknya subjek pemilik nilai x
= Jumlah skor item y
= Jumlah skor total Kriteria yang digunakan adalah membandingkan hasil
r
xy dengan
r
tabel
product moment dengan α; n-2, α = 5. Apabila rxy ≥ rtabel pada taraf
signifikansi 0,05 dan n jumlah responden uji coba maka soal dikatakan valid dan apabila rxy rtabel maka soal dikatakan tidak valid.
Siregar, 2010:164 Dari hasil uji coba instrumen yang dilakukan kepada 31 responden di SD
Negei 2 Krajan Jatinom Klaten dan dihitung menggunakan SPSS 16 for windows, diperoleh 16 butir soal yang dinyatakan valid dan 4 butir soal yang dinyatakan tidak
valid, namun peneliti membatasi soal yang digunakan dalam penelitian yaitu sebanyak 12 butir soal dikarenakan untuk mengevisiensi waktu. Hasil perhitungan
validasi skala kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah dapat dilihat pada
lampiran 6. Berdasarkan hasil uji coba skala kemampuan berpikir kritis siswa dalam
pemecahan masalah terdapat 16 butir soal yang valid dan hanya digunakan 12 butir soal dalam penelitian ini. Berikut kisi-kisi instrumen kemampuan berpikir kritis
siswa dalam pemecahan maslah yang digunakan dalam penelitian.
62
Tabel 9. Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis dalam Penelitian Kompetensi
Dasar Indikator Materi
Aspek Berpikir Kritis
Indikator Berpikir Kritis
No. Soal
1. Mendeskripsi kan sifat-sifat
cahaya Menunjukkan pemahaman terhadap peristiwa
pemantulan baur divusi dan pembiasan cahaya Memberikan
penjelasan sederhana
Menjawab pertanyaan masalah secara
kontekstual 4, 7
Mengajukan pertanyaan tentang peristiwa pembiasan cahaya
Mengajukan pertanyan masalah yang relevan
9 Menyimpulkan hasil pengamatan atau percobaan
pemantulan cahaya pada cermin datar Membangun
ketrampilan dasar Melakukan observasi
serta menjelaskan perbedaannya
10
Melaporkan observasi 11
Menjelaskan tentang sifat cermin cekung Menyimpulkan
Menarik kesimpulan 5
Memaknai istilah dari pemnatulan teratur, dan cahaya merambat lurus
Memberi penjelasan lanjut
Mendefinisikan dan mempertimbangkan
suatu istilah 1, 2
Menjelaskan sifat cahaya menembus benda bening Menunjukan pemahaman
siswa terhadap suatu masalah
3a
Memaknai hasil kesimpulan tentang peristiwa pembiasan cahaya
Menjawab pertanyaan dengan menyatakan
alasan yang logis 8
Memberikan solusi terhadap persoalan dalam kehidupan sehari-hari pada peristiwa penguraian
cahaya dispersi, cahaya menembus benda bening, dan kegunaan kaca pembesar
Mengatur strategi dan taktik
Memberikan solusi berdasarkan masalah
3b, 6, 12
63
2. Uji Reliabilitas