Deskripsi Data Tes Akhir Post-test Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis

75 Selama pembelajaran berlangsung, siswa menerima materi pelajaran dari guru yang menggunakan metode ceramah tanya jawab, dan penugasan. Proses pembelajaran di kelas masih terpusat pada guru teacher center. Materi yang disampaikan oleh guru bersumber pada buku teks dan pengalaman dari guru. Kegiatan guru dalam penyampaian materi dapat dilihat pada gambar 9 dan 11 lampiran 43. Setelah guru selesai menyampaikan materi guru melakukan tanya jawab dengan siswa kemudian siswa diberi tugas dan diminta untuk mengerjakan soal latihan. Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju kedepan untuk menuliskan hasil pekerjaan di papan tulis, kemudain guru bersama siswa mengoreksi hasil pekerjaan siswa. Terakhir guru menyimpulkan materi dan menutup pembelajaran. Kegiatan siswa mengerjakan soal latihan dan siswa menuliskan hasil pekerjaan di papan tulis dapat dilihat pada gambar 13 dan 10 lampiran 43.

c. Deskripsi Data Tes Akhir Post-test Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa dalam Pemecahan Masalah Uji kesetaraan rata-rata post-test kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara rata-rata post-test kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Post-test digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah akhir siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan treatment. Rangkuman hasil uji kesetaraan rata-rata post-test kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah dapat dilihat pada tabel berikut: 76 1 Data Post-test Kelompok Eksperimen Pada kelompok eksperimen, post-test kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah dilaksanakan pada hari Kamis, 13 April 2017. Hasil perhitungan statistik post-test kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 14 di bawah ini. Tabel 14. Hasil Perhitungan Statistik Post-test Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pemecahan Masalah Pada Kelompok Eksperimen Statistik Kelompok eksperimen Jumlah Skor 1825 Rata-rata mean 86,90 Skor maksimum 94,44 Skor minimum 77,78 Standar deviasi 5.133 Hasil perhitungan statistik post-test kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah pada kelompok eksperimen di atas menunjukkan nilai rata- ratamean yang diperoleh keseluruhan siswa sebesar 86,90; nilai tertinggi sebesar 94,44; dan nilai terendah sebesar 77,78. 2 Data Post-test Kelompok Kontrol Pada kelompok kontrol, post-test lemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 April 2017. Hasil perhitungan statistik post-test kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut. Tabel 15. Hasil Perhitungan Statistik Post-test Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pemecahan Masalah Pada Kelompok Kontrol Statistik Kelompok kontrol Jumlah Skor 1563 Rata-rata mean 78,19 Skor maksimum 88,89 Skor minimum 66,67 Standar deviasi 6,197 77 Hasil perhitungan statistik post-test kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah pada kelompok kontrol di atas menunjukkan nilai rata- ratamean yang diperoleh keseluruhan siswa sebesar 78,19; nilai tertinggi sebesar 88,89; dan nilai terendah sebesar 66,67. 3 Perbandingan Post-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Hasil pre-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 16. Rangkuman Hasil Uji Kesetaraan Post-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Statistik Kelompok kontrol Kelompok eksperimen Jumlah Skor 1563 1825 Rata-rata mean 78,19 86,90 Skor maksimum 88,89 94,44 Skor minimum 66,67 77,78 Standar deviasi 6,197 5.133 Berdasarkan hasil post-test kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak jauh beda. Berdasarkan penghitungan menggunakan SPSS 16 for windows didapatkan skor awal rata-rata kelompok kontrol sebesar 78,19 dan skor awal rata-rata kelompok eksperimen sebesar 86,90. Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki rata-rata mean dan kategori yang berbeda, maka dapat dinyatakan pada tes akhir post-test kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan rata-rata yang berbeda. Perbandinagn skor rata-rata pre-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen disajikan dalam diagram batang berikut ini: 78 Gambar 2. Diagram batang perbandingan skor rata-rata post-test kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 4 Perbandingan Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Berikut hasil pre-test dan post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang disajikan dalam tabel 17: Tabel 17. Hasil pre-test dan post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Berdasarkan tabel 17, skor awal rata-rata skala kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah pada kelompok eksperimen sebesar 65,74; sedangkan hasil skor awal rata-rata skala kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah pada kelompok eksperimen sebesar 65,56. Perolehan skor rata- rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda. Selisih 86,9 78,19 50 55 60 65 70 75 80 85 90 kelompok eksperimen kelompok kontrol Statistik Hasil pre-test Hasil post-test Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Jumlah Skor 1311 1380 1563 1825 Rata-rata mean 65,56 65,74 78,19 86,90 Skor maksimum 77,78 77,78 88,89 94,44 Skor minimum 55,56 55,56 66,67 77,78 Standar deviasi 5.585 5.849 6,197 5.133 79 perolehan skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 0,18. Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah hampir sama Hasil perolehan akhir skor rata-rata kelompok eksperimen sebesar 86,90; sedangkan hasil perolehan akhir skor rata-rata kelompok eksperimen sebesar 78,19. Selisih perolehan skor rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada kondisi akhir sebesar 8,71. Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi akhir kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah pada kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Berdasarkan perolehan skor rata-rata secara keseluruhan, hasil pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 21,16 sedangkan hasil pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 12,63. Dari hasil perolehan skor rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut menunjukkan bahwa kelompok eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan model discovery learning dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah. Hasil perbandingan skor rata-rata skala kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen selanjutnya disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut. 80 Gambar 3. Diagram batang perbandingan skor rata-rata pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

B. Analisis Data

1. Uji Prasyarat

a. Uji normalitas

Uji normalitas menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS 16 for windows. Uji normalitas dilakukan pada hasil pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Hasil uji normalitas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sebagai berikut: Tabel 18. Hasil uji normalitas pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol No. Data Probabilitas P atau Sig hitung Sig min Keterangan 1. Pre-test eksperimen 0,138 0,05 Sebaran data normal Pre-test kontrol 0,144 0,05 Sebaran data normal 2. Post-test eksperimen 0,195 0,05 Distribusi data normal Post-test kontrol 0,118 0,05 Distribusi data normal Sumber: lampiran 37 halaman 179 65,56 65,74 78,19 86,9 50 55 60 65 70 75 80 85 90 kelompok kontrol kelompok eksperimen pre-test post-test