25 a. Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan
kemampuan untuk menemukan hasil akhir; b. Siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses
menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama diingat; c. Menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong
ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat; d. Siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih
mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks; e. Metode ini melatih siswa untuk lebih banyak belajar sendiri.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa model discovery learning memiliki beberapa kelebihan atau keunggulan dibandingkan dengan
model pembelajaran lain diantaranya yaitu model discovery learning dapat mengembangkan konsep yang mendasar pada diri siswa, dapat meningkatkan daya
ingat siswa, dan dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam kegiatan belajar, serta melatih siswa untuk belajar sendiri. Metode discovery learning ini akan dapat
membantu tercapainya tujuan pengajaran yang diinginkan oleh pengajar.
4. Sintak Discovery Learning dalam Proses Pembelajaran
Menurut Ilahi 2012: 82 langkah-langkah discovery learning yaitu. a Adanya masalah yang akan di pecahkan. b Sesuai dengan tingkat kemampuan
kognitig anak didik. c Konsep yang ditemukan harus ditulis jelas. d Harus tersedia bahan yang diperlukan. e Suasana kelas harus diatur sedemikian rupa. f Guru
memberi kesembatan anak didik untuk mengumpulkan data. g Harus dapat memberikan jawaban secara tepat sesuai dengan data yang diperlukan.
26 Syah 2014: 243 mengungkapkan tahapan dan prosedur pelaksanaan
discovery learning yang digunakan untuk merancang pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Stimulation Stimulasi. Kegiatan belajar mengajar dimulai dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca bukureferensi, dan aktivitas belajar lain yang
mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat membantu dan
mengembangkan siswa dalam mengeksplor bahan. Siswa dihadapkan pada sesuatu yang dapat menimbulkan kebingungan agar siswa mempunyai
keinginan untuk menyelidiki sendiri permasalahan yang dihadapi. b. Problem statement Pernyataanidentifikasi masalah. Pada tahap ini guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah
satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis. c. Data collection Pengumpulan data. Siswa diberi kesempatan untuk
mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya yang
relevan untuk
membuktikan hipotesis, apakah benar atau tidak. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca literatur, wawancara dengan narasumber, mengamati objek,
melakukan eksperimen sendiri, dan lain sebagainya. d. Data processing Pengolahan data. Pada tahap ini dilakukan pengolahan data
dan informasi yang telah didapat siswa baik melalui wawancara maupun observasi lalu ditafsirkan.
27 e. Verification Pembuktian. Pada tahapan verifikasi dilakukan pemeriksaan
secara teliti untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi, dihubungkan dengan hasil pengolahan data.
f. Generalization Generalisasimenarik kesimpulan. Pada tahap ini siswa menyimpulkan jawaban atas permasalahan yang telah diselesaikan dengan
merumuskan prinsip-prinsip yang mendasari, dan tentunya dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Sintaks pembelajaran menggunakan strategi discovery learning menurut Ahmadi Prasetya Ilahi 2012: 86-88 yaitu. a Stimulation Guru mengajukan
permasalahan dan meminta siswa untuk membaca atau mendengarkan uraian yang memuat persoalan. b Problem Statment Siswa mengidentifikasi permasalahan
yang diberikan guru. Siswa dibimbing oleh guru dalam penyelesaian masalah tersebut. Kemudian masalah tersebut harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
atau hipotesis. c Data Collection Siswa mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber untuk menyelesaikan hipotesis yang telah disusun. d Data
Processing Semua informasi yang didapatkan kemudian digunakan untuk melakukan olah data. e Verification Berdasarkan hasil pengolahan data, pertanyaan
hipotesis yang dirumuskan sebaiknya dicek terlebih dahulu. Apakah bisa terjawab dan terbukti dengan baik sehingga mendapat hasil yang memuaskan. f
Generalization Siswa belajar menarik kesimpulan dan generalisai tertentu. Dalam penelitian ini langkah-langkah discovery learning yang digunakan
dalam proses pembelajaran diadaptasi dari pendapat Ahmadi Prasetya Illahi
28 2012: 86-88, Langkah-hangkah sintaks pembelajaran discovery learning dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Langkah-langkahSintak Model discovery learning dalam Penelitian
Fase Indikator Aktivitas Guru dan Peserta didik
1. Pemberian rangsangan
Stimulasi Guru mengajukan permasalahan dan meminta
siswa untuk membaca atau mendengarkan uraian yang memuat persoalan
2. Identifikasi masalah
Siswa mengidentifikasi permasalahan yang diberikan guru. Siswa dibimbing oleh guru
dalam penyelesaian masalah tersebut
3. Pengumpulan data
Siswa mengumpulkan data atau informasi dari berbagai
sumber untuk
menyelesaikan hipotesis yang telah disusun dengan membaca
literatur, wawancara dengan narasumber, mengamati objek, melakukan eksperimen
sendiri, dan lain sebagainya
4. Pengolahan data
Siswa mencermati dan menjawab pertanyaan yang ada pada Lembar Kegiatan Siswa LKS,
kemudian menuliskan hasil analisisnya
5. Pembuktian
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan konsep,
teori, atau
pemahaman mengenai materi yang ada di dalam lembar kerja siswa LKS melalui
contoh-contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari
6. Menarik kesimpulan
Guru membimbing siswa belajar menarik kesimpulan dan generalisai tertentu
5. Peran Guru dalam Discovery Learning