68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 2 Glagah yang beralamat Manisrejo, Glagah, Jatinom, Klaten dan SD Negeri 3 Glagah yang beralamat
Karangturi, Glagah, Jatinom, Klaten Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 06 April hingga tanggal 15 April 2017. Jadwal pelaksanaan penelitain selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 42. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V semester II SD Negeri 2 Glagah dan SD Negeri 3 Glagah tahun pelajaran 20162017.
Tabel 10. Daftar siswa kelas V SD Negeri 2 Glagah dan SD Negari 3 Glagah No.
Sekolah Laki-Laki
Perempuan Jumlah
1. SD N 2 Glagah
9 12
21 2.
SD N 3 Glagah 11
9 20
Jumlah 41
Penelitian ini
merupakan penelitian
eksperimen berupa
Quasy Experimental Design type Nonequivalent Control Group Design yang
menggunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada penelitian ini, kelompok eksperimen menggunakan model discovery learning,
sedangkan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran seperti yang biasa dilakukan oleh guru yaitu ceramah, tanya jawab, penugasan.
Dalam penelitian ini, dua kelas yang digunakan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki karakteristik yang hampir sama, serta
jumlah siswa di tiap-tiap kelompok tidak jauh berbeda. Peneliti melakukan pengundian untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil
69 pengundian yang dilakukan oleh peneliti yaitu siswa kelas V SD Negeri 2 Glagah
menjadi kelompok eksperimen dan siswa kelas V SD Negeri 3 Glagah menjadi kelompok kontrol. Masing-masing kelompok diberi tes awal pre-test dan tes akhir
post-test. Pre-test sebelum pemberian perlakuan treatment. Post-test dilaksanakan setelah pemberian perlakuan treatment.
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Uji kesetaraan rata-rata pre-test kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara
rata-rata pre-test kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pre-test digunakan untuk mengetahui
kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah awal siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan treatment. Dari
penelitian tentang pengaruh model discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah pada pembelajaran IPA siswa kelas V SD
Negeri 2 Glagah dan SD Negeri 3 Glagah Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten, dapat diperoleh data-data sebagai berikut:
a. Deskripsi Data Tes Awal Pre-test Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa dalam Pemecahan Masalah 1
Data Pre-test Kelompok Eksperimen
Pre-test pada kelompok eksperimen dilaksanakan sebelum diberikan perlakuan. Pre-tesr kelompok eksperimen dilaksanakan pada tanggal 6 April 2017.
Hasil pre-test pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini:
70
Tabel 11. Penghitungan Statistik Pre-Test Kelompok Eksperimen
Statistik Kelas Eksperimen
Jumlah Skor 1380
Rata-rata mean 65,74
Skor maksimum 77,78
Skor minimum 55,56
Standar deviasi 5.849
Berdasarkan tabel 11 dapat dijelaskan bahwa hasil pre-test kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah pada kelompok eksperimen
diperoleh skor rata-rata sebesar 65,74; skor tertinggi sebesar 77,78; dan skor terendah sebesar 55,56.
2 Data Pre-test Kelompok Kontrol
Pre-test dilaksanakan pada kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan. Pre-tesr kelompok kontrol dilaksanakan pada tanggal 7 April 2017. Hasil pre-test
pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini:
Tabel 12. Penghitungan Statistik Pre-Test Kelompok Kontrol
Statistik Kelas Kontrol
Jumlah Skor 1311
Rata-rata mean 65,56
Skor maksimum 77,78
Skor minimum 55,56
Standar deviasi 5.585
Berdasarkan tabel 12 dapat dijelaskan bahwa hasil pre-test kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah pada kelompok kontrol diperoleh
skor rata-rata sebesar 65,56; skor tertinggi sebesar 77,78; dan skor terendah sebesar 55,56.
3 Perbandingan Pre-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Hasil pre-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut ini:
71
Tabel 13. Rangkuman Hasil Uji Kesetaraan Pre-test Kelompok Kontrol dan
Kelompok Eksperimen Statistik
Kelompok kontrol Kelompok eksperimen
Jumlah Skor 1311
1380 Rata-rata mean
65,56 65,74
Skor maksimum 77,78
77,78 Skor minimum
55,56 55,56
Standar deviasi 5.585
5.849 Berdasarkan hasil pre-test kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan
masalah kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak jauh beda. Berdasarkan penghitungan menggunakan SPSS 16 for windows didapatkan skor awal rata-rata
kelompok kontrol sebesar 65,56 dan skor awal rata-rata kelompok eksperimen sebesar 65,74. Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki rata-rata
mean yang hampir sama dan kategori yang sama, maka dapat dinyatakan pada tes awal pre-test kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan rata-rata yang relatif sama. Perbandinagn skor rata-rata pre-test kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen disajikan dalam diagram batang berikut ini:
Gambar 1. Diagram batang perbandingan skor rata-rata pre-test kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
65,74 65,56
50 55
60 65
70 75
80 85
90
kelompok eksperimen kelompok kontrol
72
b. Deskrispi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan pada kegiatan pembelajaran IPA baik di kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Pelaksanaan observasi
bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.
Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang telah divalidasi oleh dosen ahli. Pedoman observasi guru hanya dilakukan dalam kelas
eksperimen yaitu untuk mengetahui keterlaksanaan langkah-langkah proses pembelajaran yang menggunakan model discovery learning. Dalam penelitian ini
peneliti berperan sebagai guru, baik dalam kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Sedangkan yang berperan sebagai observer adalah teman
mahasiswa.
1. Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dalam Kelompok
Eksperimen
Observasi pada kelompok eksperimen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian langkah-langkah model discovery learning dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat sebelumnya. Observasi langkah- langkah pembelajaran dengan model discovery learning yang dimulai pada
pertemuan pertama dan diakhiri pada pertemuan ketiga. Data hasil observasi langkah-langkah model discovery learning pada kelas eksperimen dapat dilihat
pada lampiran 31-33 halaman 171-175. Berdasarkan pada tabel hasil observasi, dapat dinyatakan bahwa guru sudah
melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
73 disusun dengan presentase keterlaksanaan 100 terlaksana. Guru selalu memeriksa
kesiapan siswa dan mempresensi kehadiran siswa, kemudian guru melakukan apersepsi untuk memancing rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang akan
dipelajari, selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran tang akan dicapai dan menjelaskan materi dengan model discovery learning.
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa. Kemudian guru menunjuk salah satu anggota kelompok sebagai pemimpin.
Selanjutnya guru mengorientasikan permasalahan kepada siswa dan melibatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada aktivitas pemecahan masalah,
mengorganisasikan siswa untuk meneliti, membantu siswa menentukan dan mengatur tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut, kegiatan guru
merumuskan masalah dengan siswa dapat dilihat pada gambar 1 lampiran 43, kemudian guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, kegiatan siswa melakukan percobaan dan pengamatan dapat dilihat pada gambar
3-5 lampiran 43. Setelah melakukan diskusi, siswa mengembangkan dan mempresentasikan
hasil karya, guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyimpulkan hasil karya yang sesuai seperti laporan, membantu siswa dalam berbagai tugas dengan
teman, kegiatan guru membimbing siswa saat berdiskusi kelompok dan siswa mempresentasikan laporan hasil diskusi kelompok dapat dilihat pada gambar 7 dan
8 lampiran 43, guru sebagai fasilitator memantau kegiatan siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
74 Pada akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
Terakhir guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah kepada siswa. Secara umum, suasana pembelajaran pada kelompok eksperimen berjalan dengan
lancar dan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.
2. Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dalam Kelompok