28 2012: 86-88, Langkah-hangkah sintaks pembelajaran discovery learning dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Langkah-langkahSintak Model discovery learning dalam Penelitian
Fase Indikator Aktivitas Guru dan Peserta didik
1. Pemberian rangsangan
Stimulasi Guru mengajukan permasalahan dan meminta
siswa untuk membaca atau mendengarkan uraian yang memuat persoalan
2. Identifikasi masalah
Siswa mengidentifikasi permasalahan yang diberikan guru. Siswa dibimbing oleh guru
dalam penyelesaian masalah tersebut
3. Pengumpulan data
Siswa mengumpulkan data atau informasi dari berbagai
sumber untuk
menyelesaikan hipotesis yang telah disusun dengan membaca
literatur, wawancara dengan narasumber, mengamati objek, melakukan eksperimen
sendiri, dan lain sebagainya
4. Pengolahan data
Siswa mencermati dan menjawab pertanyaan yang ada pada Lembar Kegiatan Siswa LKS,
kemudian menuliskan hasil analisisnya
5. Pembuktian
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan konsep,
teori, atau
pemahaman mengenai materi yang ada di dalam lembar kerja siswa LKS melalui
contoh-contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari
6. Menarik kesimpulan
Guru membimbing siswa belajar menarik kesimpulan dan generalisai tertentu
5. Peran Guru dalam Discovery Learning
Model discovery learning, mendorong siswa untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip. Selain itu, dalam pembelajaran penemuan siswa juga belajar pemecahan masalah secara mandiri dan keterampilan-keterampilan berfikir, karena mereka
harus menganalisis dan memanipulasi informasi. Menurut pendapat Ratumanan 2002: 54 dalam proses penemuan ini siswa mendapat bantuan atau bimbingan dari
guru agar mereka lebih terarah sehingga baik proses pelaksanaan pembelajaran
29 maupun tujuan yang dicapai terlaksana dengan baik. Bimbingan guru yang
dimaksud adalah memberikan bantuan agar siswa dapat memahami tujuan kegiatan yang dilakukan dan berupa arahan tentang prosedur kerja yang perlu dilakukan
dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Hamalik 2010: 90-91 penemuan terbimbing adalah proses
pembelajaran yang menitikberatkan pada mental intelektual para anak didik alam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi sehingga menemukan suatu konsep
atau generalisasi yang dapat diterapkan di tingkat perkembangan intelektualnya kemudian dilatih untuk melakukan penemuan dengan bimbingan guru. Guru
bertugas untuk merencanakan pembelajaran secara sistematis dan terpola sedemikian rupa, sehingga hasil penemuan siswa diharapkan sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Discovery learning sangat tepat untuk anak usia SD sebab siswa melakukan penemuan eksplorasi, observasi dan investigasi atas bimbingan guru.
Model discovery learning merupakan suatu metode pengajaran yang menitikberatkan pada aktivitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran
dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan
semacamnya. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, peneliti menyatakan bahwa
peran guru dalam proses pembelajaran discovery learning adalah sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswa. discovery learning menggunakan pendeatan yang
berpusat pada siswa atau student center, sehingga peran guru dalam penelitian ini
30 bertigas sebagai pembimbing dan guru yang menyediakan berbagai kebutuhan
siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
D. Kajian Tentang Kemampuan Berpikir Kritis