Apakah metode Punish-reward berjalan dengan baik? Jawaban:

118 10. Bagaimana terkait penggunaan gedung pendidikan? Jawaban: Kalau siang buat formal kalau malam buat madin. Karena status gedungitu sendiri itu adalah iuran dari masyarakat toreqoh, dipondok ini kan pengasuh juga memilika santri toriqoh. Mereka membangun gedung itu dinamakan gedung pendidikan, agar amal jariyahnya lebih banyak. Artinya mereka yang sudah infak pahalanya biar mengalis terus, agar sesuai dengan niat mereka dulu mesodakohkan harta ataupun tenaganya, digunakan semaksimal mungkin, hanya pengaturan waktu saja, kalau pagi digunakan formal sore digunakan pondok pesantren putri, malam digunakan madin putra. 11. Langkah-langkah pengajaran? Jawaban: Aturannya Cuma global tapi lebih spesifiknya bersifat pribadi masing-masing. Tapi ada etika bahwa setiap masuk kelas pertama ustad harus mendoakan santri, membacakan alfatekah sebanyak 11 kali. Setelah itu membuka dengan salam. Memasuki inti, juga ada kode etiknya yaitu disesuaikan dengan fokus masing-masing tingkat seperti tadi yang sudah dijelaskan. Sebelum diakhiri pembelajaran, diadakan tanya jawab, itu dimaksudakan agar materi itu tuntas, artinya saat ada yang belum jelas bisa meminta penjelasan. Apabila masih diberi kesempatan masih sulit itu tentunya dari dewa asatit yang aktif menanyai. Kalau belum jelas dipertemuan berikutnya diulang lagi. 12. Diatur secar tertulis? Jawaban: Yang diatur tertulis Cuma pembacaan doa tadi, selain itu tidak. pondok lain ada seperti pondok Gontor, Pondok Pacitan.

13. Sering mendengar terkait Faktor x dalam pendidikan di madrasah ataupun

pesantren, bagaimana terkait hal tersebut dalam pembelajaran madrasah? Jawaban: Kalau faktor x seperti itu jika sya lihat secara pribadi ya, sebenarnya sama anat dipendidikan manapun. Artinya penilaian manusia itu tidak bisa mewakili penilaian secara kebenaran mutlak, karena perlu banyak aspek yang dilihat. Hanyak saja dipondok pesantren biasanya disamping, anak itu menguasai materi, juga untuk melatih diri apa yang telah diketahui. Disamping itu juga ada tuntutan untuk melakukan sebuah tirakat riyadoh untuk mendukung agar apa yang ia dapat tidak semata-mata sebagai sebuah nalar saja tapi juga sudah menjadi sebuah keyakinan. Seperti umpama, ketika tirakat yang berbetuk jamaah, kurang istirahat, untuk agar pengetahuan yang didapat lebih berkesan 119 didalam hati. Jadi tidak mudah hilang, tentunya nanti akan berimbang kehasil ketika dia menjadi sebuah output pondok. Walaupun saya sebenarnya kurang memahami bisa seperti itu tapi memang ada. Bahkan ada statment dari seorang alumni ketika sowan pengasuh,”mbah nyai, alumni sing di dadi kok malah sing lare dalem.” Lare dalem itu maksutnya yang sehari-hari disamping belajar wajib juga ikut membantu pak kyai didalem. Artinya, ada yang asah-asah, macul, bantu nyopir. Waktu itu saya juga ikut sowan berdaua dengan alumni tersebut, saat ditanya tentang tapi mbah nyai pun menjawab,“ yo ra ko kono kui, yo garek ndelok bocae dewe-dewe, walaupun sekarang yang kita lihat secara umum di pondok yang sukses itu kebanyakan anak dalem tersebut. Karena kata mbah nyai itu juga terganrung person sendiri untuk berkomitmen terhadap tujuan awal masuk pondok. karena di sini santri tidak terkekang bahkan cenderung bebas, disini apapun bisa masuk, internet bisa masuk, memang kalau hape belum diperbolehkan tapi tapi itu masing ada satu dua anak yang kedapatan membawa hape. Untuk lingkungan pesantren sendiri, tidak kita tunjang dengan adanya pagar, jadikan bebas. Putra dan putri masih memungkinkan bertemu setiap saat. Yaitu di sekolahan formal. 14. Apakah para pendidik belajar dulu sebelum masuk kelas? Jawaban: Terus, terus ada anjuran dari pengasuh, jangan merasa malu walaupun sudah tamat untuk bertanay kepada teman. Jangan merasa mampu untuk memahami langsung dari kitab tanpa berdiskusi dengan teman-teman. Lalu dianjurkan untuk musyawaroh dengan teman yang lain, artiny agar memandang permasalahan tidak adri satu sudut saja. Tapi sifatnya tidak tertulis Cuma kondisional saja, jadi memang dawuh dari pengasuh untuk jangan muthola’ah, artinya jangan merasa memahami betul tapi harus bermusywaroh dulu.

15. Bagaimana terkait

kedisiplinan santri dan pendidik dalam pembelajaran? Jawaban: Kalau disiplin waktu tentunya nanti ada aturan-aturan, misal ada guru yang telat, tidak masuk, hal ini kita siasati setiap malam kita buat penjadwalan masing-masing ustad. Jadi setiap malam itu ada daua tamatan yang berkeliling untuk meminta tanda tangan asatit yang masuk. Nah, kaitannya walaupun itu besifat teguran tapi kita tidak bisa seperti disekolah formal memberikan surat teguran. Tapi kita matur baik-baik,”wonten alangan nopo kok mboten rawuh.” Tentunya

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN BERBASIS MADRASAH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA BIMA

1 9 32

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORIENTASI KARIR PARA SANTRI REMAJA DI PONDOK PESANTREN ALI MAKSUM YOGYAKARTA.

2 4 122

KEEFEKTIFAN TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X MA ALI MAKSUM KRAPYAK BANTUL YOGYAKARTA.

0 2 213

View of PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA PADA SISWI DI MADRASAH ALIYAH PONPES ALI MAKSUM KRAPYAK BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2010

0 0 7

View of PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA PADA SISWI DI MADRASAH ALIYAH PONPES ALI MAKSUM KRAPYAK BANTUL YOGYAKARTA

0 0 9

MANAJEMEN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH BERBASIS PONDOK PESANTREN (Studi Di Madrasah Aliyah Yajri Payaman Secang Magelang Tahun Ajaran 2006/2007) - Test Repository

0 3 165

PROFIL MADRASAH ALIYAH BERBASIS MANAJEMEN PESANTREN (STUDI KASUS PADA MA PONDOK PABELAN MAGELANG)

0 0 101

Peran KH. Ali Maksum dalam Pembaharuan Pendidikan di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta (Studi di MA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta). - Test Repository

0 1 135

HUBUNGAN TINGKAT HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF REMAJA PUTRI KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH ALI MAKSUM PONPES KRAPYAK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF REMAJA PUTRI KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH ALI MAKSU

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA KELAS X DI MADRASAH ALIYAH ALI MAKSUM PONDOK PESANTREN KRAPYAK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Konsep Diri pada Remaja Kelas X di Madrasah Aliyah

0 1 19