Apakah para pendidik belajar dulu sebelum masuk kelas? Jawaban: Bagaimana terkait Bagaimana terkait
123
lalu kita ikutkan disore, paketnya KBJ bahasa jawa, tapi untuk lebih lancar karena berinteraksi sehari-hari dengan santri.
Terkait kesopanan itu tidak ada pelajarannya, itu karena sudah kebiasaan pesantren salaf, tapi sebenarnya pensantren sini sudah
lebih modern dan tradisi yang seperti itu sudah mulai luntur, beda kalau di pesantren yang masih berbasis salaf watu congol muntilan
misalnya kadang melihat guru dari kejauhan sudah ketakutan. Tapi kalau disini yang sedang lah, cukupan. Jelasnya itu tidak ada
pelajaran secara tertulis tapi hanya melihat tradisi dan senior- senior.
124
Transkip wawancara dengan pendidik
HariTanggal : Kamis, 7 April 2016
Pukul : 08.00 – 10.30 WIB
Tempat : Ruang Ustadz di Gedung Madrasah Aliyah Ali Maksum
Narasumber : Bpk Wahyu Arif
Pekerjaan : Pendidik
1. Bagaimana terkait metode pendidikan yang digunakan di Madrasah Aliyah Ali Maksum?
Jawaban: Metode Pendidikan pesantren yang tidak ditemukan di pendidikan
luar pesantren ada 4, yaitu: a. Mafidotul khasanah: pesantren tentang petuah-petuah yang baik,
nasehat yang baik, misalnya santri tiap hari harus berjamaah, kerja bakti,
b. Uswatun khasanah: teladan-teladan, pendidikan luar pesantren tidak ada seperti itu.
c. Dakwatun khasanah: doa-doa yang baik, misalnya di formal anda diajar oleh guru matematika, apakah guru tersebut juga
mendoakan kepintaran bagi anda? Beda dengan di madin, ustad kyai gak usah diminta pasti mendoakan santri-santrinya untuk
pintar.
d. Bakeded Implementasi: artinya di madin teorinya dan masjid dan kehidupan sehari-hari sebagai wadah implentasi langsung
yang juga mendapat pangawasan. Metode pesantren terkadang jika diukur dengan metode modern
tidak bisa dideteksi. Misal: mbah maksum lasem, lasem diambil dari daerahnya disalah satu daerah dirembang. Bapaknya mbah ali
maksum krapyak. Kalo ngejar tafsir misal, saat mngejar itu santri paling depan gak lebih dari satu meter. Kalo ngaji semaunya, misal
sekarang halaman 10 besok halam 100. Yasudah santri hanya mengikuti. Itu kalau dilihat dari metode modern kan gak ada
korelasinya, tapi ternyata santri-santri jadi-jadi semua. Itu terjadi karena faktor x lebih dominan di lembaga pesantren. Meskipun
tidak menampikan kemampuan harus belajar, riadoh prihatin itu diformalkan tidak ada.
2. Bagaimana terkait alat bantu peraga yang sering digunakan dalam pembelajaran?
Jawaban: Sebenarnya untuk alat peraga itu lebih pada pelajaran-pelajaran
yang bersifat praktikum, misal praktik Sholat, wudhu, praktek madikan mayet, tergantung materi. Tidak semua pelajaran ada alat
bantunya. Pesantren tetap akan melakukan pesinergian dengan lembaga modern, apalagi pondok yang sudah ada pendidikan
formalnya itu pasti sedikit banyak akan mempengaruhi madin.