18
d. Place Tempat
Philip Kotler Gary Amstrong mendefinisikan lokasi sebagai berikut:
“Place is a set of independent organizations that help make a product or service available for use or consumption
by the consumer or business user”.
25
Definisi lokasi tersebut diartikan sebagai kumpulan dari organisasi-organisasi yang bebas, yang membuat suatu barang atau
jasa menjadi tersedia sehingga pelanggan dapat menggunakan atau mengkonsumsi barang atau jasa tersebut. Pelanggan yang
dimaksud bisa merupakan pelanggan individu yang mengkonsumsi ataupun pelanggan bisnis yang menggunakan jasanya atau menjadi
pembeli pertama. Menurut Alma, pemilihan tempat atau lokasi jasa
pendidikan membutuhkan pertimbangan cermat terhadap beberapa faktor, sebagai berikut:
1. Akses 2. Visibilitas, yaitu sekolah dapat dilihat dengan jelas
tentang keberadaan fisiknya. 3. Lalu lintas
4. Tempat parkir yang luas dan aman. 5. Ekspansi, yaitu ketersediaan lahan untuk kemungkinan
perluasan usaha. 6. Lingkungan
7. Persaingan, yaitu lokasi sekolah competitor 8. Peraturan pemerintah.
26
e. People Orang
Menurut Payne, “pentingnya orang dalam pemasaran jasa
mengarah pada minat yang lebih besar dalam pemasaran internal. Ini menyadari pentingnya menarik, memotivasi, melatih dan
25
Mokoginta E-Book Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi internal, h.128.
26
David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, Jakarta: Salemba Empat, 2012, h. 143.
19
mempertahankan kualitas karyawan dengan mengembangkan pekerjaan-pekerjaan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan
individu. ”
27
Dalam perusahaan barang dan jasa tentu peran orang menjadi sangat penting ketika pelayanan yang diberikan
melibatkan orang, tentu ini membutuhkan pelatihan sehingga kualitas orang dalam perusahaan tersebut menjadi tinggi dan lebih
baik, juga bisa melalui seleksi khusus dan menetapkan standar dari orang yang dibutuhkan dalam perusahaan tersebut.
Menurut Payne peran SDM sumber daya manusia dalam organisasi jasa perlu dibedakan agar dapat dikelola lebih baik.
Secara umum, SDM jasa pendidikan dikelompokan atas beberapa kelompok, sebagi berikut:
1. Penghubung contactor, yaitu SDM jasa pendidikan yang berhubungan secara intensif dengan pelanggan
jasa pendidikan dan memilih aktivitas pemasaran jasa pendidikan secara konvensional.
2. Pemodifikasi modifier, yaitu SDM jasa pendidikan yang terlibat langsung dalam aktifitas pemasaran jasa
pendidikan. 3. Pemberi pengaruh influencer, yaitu SDM jasa
pendidikan yang berfokus pada pelaksana strategi pemasaran jasa pendidikan.
4. Pemisah isolated, yaitu SDM jasa pendidikan yang akan sulit berhasil apabila tidak mendapat dukungan
memadai dari pemimpin sekolah, terutama dukungan motivasi.
28
27
Eka Umi Kalsum , “Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Mahasiswa Memilih Perguruan Tinggi Swasta Di Medan Studi Kasus: Fakultas Ekonomi Universitas Al-
Azhar Medan”, Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu, Vol.3 No.1 2010, h. 331. https:library.pancabudi.ac.idjurnal_files
, 31 Januari 2015.
28
David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, Jakarta: Salemba Empat, 2012, h. 191.