21
pendidikan. Perubahan dari seluruh kompleksitas proses jasa pendidikan dan perbedaan proses jasa pendidikan menunjukan satu
dari empat arah strategi proses jasa pendidikan, antara lain sebagai berikut:
1. Mengurangi perbedaan 2. Meningkatkan perbedaan
3. Mengurangi kompleksitas 4. Menigkatkan kompleksitas.
31
g. Physical Evidence Bukti Fisik
Bukti fisik termasuk salah satu dari tujuh elemen bauran pemasaran jasa yang terdiri dari semua variabel yang bisa
dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan dalam komunikasinya dengan dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen sasaran.
Menurut David Wijaya, bukti fisik adalah “unsur-unsur
berwujud yang akan memperlancar kinerja di mana pelanggan akan melihat keadaan nyata dari benda-benda yang menghasilkan
jasa”.
32
Elemen dari Physical Evidence termasuk seluruh aspek fasilitas fisik dari organisasi jasa yang terdiri dari atribut eksterior
dan interior serta hal berwujud lainnya dimana hal tersebut dilihat oleh para calon konsumen sehingga mempunyai kemungkinan
akan memberi pengaruh pada calon konsumen. Menurut Alma yang dikutip Wijaya dalam buku pemasaran
jasa pendidikan, bukti fisik jasa pendidikan adalah “lingkungan di
mana sekolah dan siswa dapat berinteraksi, meliputi unsur berwujud yang mendukung kinerja suatu komunikasi jasa
pendidikan”.
33
31
Ibid., h. 242-243
32
Ibid., h. 210.
33
Ibid., h. 210.
22
Pendapat tersebut menjelaskan bahwa jasa pendidikan berbeda dengan jasa pijat keliling yang tidak perlu melihat
bangunan dari sebuah lingkungan penghasil jasa, ibarat pabrik lingkungan sekolah adalah pabrik dari jasa pendidikan, lingkungan
sekolah harus berwujud sehingga mengakomodir interaksi serta kinerja dari suatu komunikasi pendidikan.
Lovelock mengemukakan bahwa organisasi jasa melalui tenaga pemasarannya dapat menggunakan tiga cara untuk
mengelola bukti fisik secara strategis, sebagai berikut: 1. Media untuk menciptakan perhatian attention-creating
medium 2. Media untuk menciptakan pesan message- creating
medium 3. Media untuk menciptakan pengaruh effect_ creating
medium.
34
Menurut Alma yang dikutip Wijaya dalam buku pemasaran jasa pendidikan, ada dua macam desain yang harus diperhatikan,
yaitu: 1. Desain bagian luar sekolah, yang meliputi lapangan
parkir, kebun sekolah dan sebagainya. 2. Desain bagian dalam sekolah, yang meliputi tata ruang
kelas, perabotan sekolah, peralatan sekolah, sirkulasi sekolah dan sebagainya.
35
Selain itu logo sekolah, kop surat sekolah, ijazah, seragam, juga merupakan tampilan yang perlu diperhatikan agar terlihat
menarik.
34
Ibid., h. 212
35
Ibid.
23
6. Keputusan Konsumen
a. Faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian menurut
Kotler bahwa “keputusan pembelian dari pembeli merupakan suatu hasil hubungan yang saling mempengaruhi
dan yang rumit antara faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli.”
36
Ketika konsumen melakukan pembelian, tentu banyak faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembeliannya ini
terlihat dalam gambar pola dari Ben M, Enis yang menyatakan bahwa referensisaran dari kelompok sangat besar pengaruhnya
dan referensi dari kelompok selalu beririsan dengan faktor- faktor seperti kebudayaan, kelas sosial dan keluarga.
1. Kebudayaan Buchari menyatakan bahwa “kebudayaan sangat
berpengaruh terhadap nilai-nilai dan pola perilaku seseorang anggota kebudayaan tertentu.”
37
Tentu kebudayaan akan sangat berpengaruh ketika kebudayaan ini telah diwariskan dari nenek moyang kepada
anaknya hingga cucunya. 2. Kelas Sosial
Indonesia sudah tidak mengenal kelas sosial seperti di Negara India, meskipun ada kelas seperti jenjang pendidikan
namun kelas-kelas ini tidak dipertajam lagi dalam perbedaanya. Engel
dalam buku
Buchari Alma
menyatakan pengelompokan seseorang termasuk dalam kelas sosial tertentu
dapat dilihat dari segi: a. Prestise jabatannya
b. Penampilannya didalam kelompok sendiri
36
Eka, op. cit., h. 331.
37
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: ALFABETA, 2011, h. 98.