menghasilkan dermatitis yang parah akibat membiarkan iritan dengan mudah memasuki dermis.
2.4.10 Riwayat Alergi
Riwayat alergi merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi dermatitis kontak Hipp, 1985 dalam Utomo, 2007. Riwayat
alergi dapat menjadikan kulit lebih rentan terhadap penyakit dermatitis kontak. Analisis hubungan antara riwayat alergi dengan dermatitis kontak
menunjukkan bahwa pekerja dengan riwayat alergi yang terkena dermatitis sebanyak 15 orang 57,7 dari 26 orang yang memiliki riwayat alergi.
Sedangkan pekerja yang tidak memiliki riwayat alergi terkena dermatitis sebanyak 24 orang dengan persentase sebesar 44,4 dari 54 orang pekerja
Lestari dan Utomo 2007. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Cahyawati dan
Budiono 2011 sebagian besar responden yang tidak menderita dermatitis tidak memiliki riwayat alergi sebelumnya. Dari data sebanyak 17 responden
85 responden yang tidak menderita dermatitis tidak memiliki alergi sebelumnya, sebaliknya 10 responden 50 yang menderita dermatitis
memiliki riwayat alergi sebelumnya.
2.4.11 Musim
Menurut Hipp 1985 dalam Utomo 2007, faktor musim dapat mempengaruhi kejadian dermatitis kontak. Menururt Gilles L et al 1990
dalam Situmeang 2008, musim panas dapat menyebabkan terjadinya peningkatan pengeluaran keringat oleh pekerja, selain itu dapat membuat
pekerja menghindari pemakaian APD dan memakai pakaian kerja yang minim sehingga memungkinkan kontak langsung dengan bahan kimia secara
mudah. Pada cuaca yang dingin, pekerja biasanya lebih malas untuk membersihkan diri dengan air setelah kontak dengan bahan kimia.
2.4.12 Tipe kulit
Kulit manusia dapat berbeda berdasarkan pada status pigmentasi dan kemampuan dalam penyamakan respon terhadap sinar matahari. Tidak
ada perbedaan nilai ambang respon dalam iritan akut yang telah dicatat antara individu sesuai dengan jenis kulit mereka, tetapi pengukuran dosis
eritema minimal tampaknya berkorelasi terbalik dengan tingkat reaksi terhadap paparan iritan Schnuch Carlsen, 2011. Ketebalan kulit juga
dapat mempengaruhi ketahanan terhadap paparan bahan kimia. Selain itu, kulit yang berminyak lebih tahan terhadap at-zat yang larut dalam air,
dibandingkan dengan kulit kering yang kurang tahan terhadap bahan-bahan yang bersifat asam atau basa Gilles L et al 1990 dalam Situmeang, 2008.
2.4.13 Pengeluaran Keringat
Tingkat efek dermatitis kontak tergantung dari beberapa faktor, salah satunya adalah berkeringat Gardiner Aw Harrington, 2007. Gilles
L et al 1990 dalam Situmeang 2008 mengatakan bahwa bahan-bahan iritan dapat diencerkan dan dihanyutkan oleh keringat yang keluar dari kulit,
dan akan memudahkan absorbs melalui pori-pori kulit.
2.4.14 Jenis Proses Pekerjaan
Jenis proses pekerjaan merupakan berbagai macam tahap pekerjaan yang dilakukan pada suatu tempat pekerjaan yang sama. Jenis
proses pekerjaan dapat mempengaruhi dermatitis kontak karena diantara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya memungkinkan adanya paparan bahan
kimia yang berbeda jumlah konsentrasi dan lama paparannya. Semakin besar
jumlah, konsentrasi dan lama pajanan, maka semakin besar kemungkinan pekerja tersebut terkena dermatitis kontak Priatna dalam Lestari dan Utomo,
2007. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Utomo
2007, ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan kejadian dermatitis kontak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang bekerja pada
proses realisasi lebih banyak yang mengalami dermatitis kontak dibandingkan dengan pekerja yang bekerja pada proses pendukung. Hasil
analisis juga menunjukkan bahwa pekerja pada proses realisasi memiliki