5.2 Analisis Univariat 5.2.1 Gambaran Kejadian Dermatitis Kontak
Hasil penelitian yang diperoleh mengenai kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel motor di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2012
dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Kejadian Dermatitis Kontak pada Pekerja Bengkel Motor di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2012
Kejadian Dermatitis Kontak Frekuensi
Persentase Ya
38 37,6
Tidak 63 62,4
Jumlah 101
100
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa dari 101 pekerja bengkel, 38 37,6 pekerja mengalami dermatitis kontak sedangkan 63 62,4 pekerja
tidak mengalami dermatitis kontak.
5.2.2 Gambaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Dermatitis Kontak
Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dermatitis konak diantaranya yaitu lama kontak, frekuensi kontak, masa kerja, usia, riwayat atopi,
riwayat penyakit kulit, riwayat alergi, dan personal hygiene. Gambaran untuk
faktor lama kontak, frekuensi kontak, usia dan masa kerja dapat dilihat pada tabel 5.2 dibawah ini:
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Lama Kontak, Frekuensi Kontak, Usia dan Masa Kerja pada
Pekerja Bengkel Motor di wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2012
No Variabel Mean
SD Min-Max
1 Lama Kontak
5,19 jamhari 1,815 jamhari 2 jamhari – 10 jamhari
2 Frekuensi Kontak
6,49 kalihari 2,759 kalihari 2
kalihari – 15 kalihari
3 Masa Kerja
72,48 bulan 65,917 bulan
1 bulan – 300 bulan
4 Usia
28,91 tahun 7,915 tahun
15 tahun – 50 tahun
5.2.2.1 Lama Kontak
Lama kontak diketahui dari lamanya waktu pekerja kontak dengan bahan kimia di tempat kerja dalam hitungan jam selama satu hari
kerja. Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa rata-rata lama pekerja bengkel motor kontak dengan bahan kimia adalah 5,19 jamhari dengan
standar deviasi 1,815 jamhari. Lama kontak terendah yaitu 2 jamhari, sedangkan lama kontak tertinggi yaitu 10 jamhari.
5.2.2.2 Frekuensi Kontak
Frekuensi kontak diketahui dari jumlah kontak pekerja bengkel dengan bahan kimia di tempat kerja selama satu hari kerja. Berdasarkan tabel
di atas, diketahui bahwa rata-rata frekuensi kontak pekerja bengkel motor
dengan bahan kimia yaitu 6,49 kalihari dengan standar deviasi 2,759 kalihari. Frekuensi kontak terendah yaitu 2 kalihari, sedangkan frekuensi
tertinggi yaitu 15 kalihari.
5.2.2.3 Masa Kerja
Lama kerja
diketahui dari
lamanya bekerja sebagai pekerja bengkel motor sejak awal bekerja sampai penelitian berlangsung dalam
hitungan bulan. Berdasarkan tabel 5.2, dapat diketahui bahwa rata-rata masa kerja pekerja bengkel motor yaitu 72,48 bulan dengan standar deviasi 65,917
bulan. Masa kerja terendah yaitu 1 bulan, sedangkan masa kerja tertinggi yaitu 300 bulan.
5.2.2.4 Usia
Usia merupakan lama hidup pekerja terhitung sejak lahir sampai penelitian berlangsung. Berdasarkan tabel 5.2, dapat diketahui bahwa rata-
rata usia pekerja bengkel motor adalah 28,91 tahun dengan standar deviasi 7,915 tahun. Usia pekerja bengkel motor terendah yaitu 15 tahun, sedangkan
usia tertinggi yaitu 50 tahun.
Untuk gambaran dari faktor riwayat atopi, riwayat penyakit kulit, riwayat alergi, dan personal hygiene dapat dilihat pada tabel 5.3 dibawah ini :
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Riwayat Atopi, Riwayat Penyakit Kulit, Riwayat Alergi,
dan personal hygiene pada Pekerja Bengkel Motor di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2012
No Variabel Kategori Frekuensi
Persentase
1 Riwayat Atopi
Ada 22
21,8 Tidak Ada
79 78,2
2
Riwayat Penyakit Kulit
Ada 64
63,4 Tidak Ada
37 36,6
3
Riwayat Alergi Ada
23 22,8
Tidak Ada 78
77,2
4 Personal Hygiene
Tidak Baik 101
100 Baik 0
5.2.2.5 Riwayat Atopi
Riwayat atopi
merupakan penyakit pada pekerja yang
mempunyai riwayat kepekaan dalam keluarganya atau diturunkan dari keluarganya, seperti asma, rhinitis alergi, dermatitis atopi, dan konjungtivitis
alergi. Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pekerja bengkel motor yang memiliki riwayat atopi adalah 22 21,8 pekerja, sedangkan
yang tidak memiliki riwayat atopi yaitu 79 78,2 pekerja.