6.3.6 Hubungan antara Riwayat Penyakit Kulit dengan Kejadian Dermatitis Kontak
Pada penelitian ini riwayat penyakit kulit didefinisikan sebagai peradangan pada kulit dengan gejala subyektif berupa gatal, rasa terbakar,
kemerahan, bengkak, pembentukan lepuh kecil pada kulit, kulit mengelupas, kulit kering, kulit bersisik, dan penebalan pada kulit atau
kelainan kulit lainnya yang sebelumnya pernah atau sedang diderita oleh
pekerja. Menurut Cahyawati dan Budiono 2011 riwayat penyakit digunakan sebagai salah satu dasar penentuan apakah suatu penyakit terjadi
akibat penyakit terdahulu, sehingga riwayat penyakit sangat penting dalam proses penyembuhan seseorang.
Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa pekerja bengkel motor yang memiliki riwayat penyakit kulit yaitu 64 63,4 pekerja, sedangkan
yang tidak memiliki riwayat penyakit kulit yaitu 37 36,6 pekerja. Berdasarkan hasil distribusinya menunjukkan bahwa dari 64 pekerja yang
memiliki riwayat penyakit kulit terdapat 34 53.1 pekerja mengalami dermatitis kontak dan 30 46.9 pekerja tidak mengalami dermatitis
kontak. Sedangkan dari 37 pekerja yang tidak memiliki riwayat penyakit kulit terdapat 4 10.8 pekerja mengalami dermatitis kontak dan 33
89.2 pekerja tidak mengalami dermatitis kontak. Hasil uji statistik bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara riwayat penyakit kulit
dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel motor di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2012.
Pekerja yang memiliki riwayat penyakit kulit menjawab bahwa tanda dan gejala dari penyakit kulit tersebut berupa gatal, rasa panas terbakar,
kemerahan, hingga kulit mengelupas. Lokasi dari penyakit kulit yang mereka rasakan semua terbatas pada telapak tangan, punggung tangan, serta
sela-sela jari tangan. Selain itu, pekerja juga mengatakan bahwa tidak pernah melakukan pengobatan, karena mereka menganggap penyakit kulit
tersebut hal yang biasa dan bisa sembuh dengan sendirinya. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Cahyawati dan Budiono
2011 yang menyatakan bahwa faktor riwayat penyakit kulit ternyata menjadi faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis. Sebagian
besar responden yang memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya
cenderung menderita dermatitis. Selain itu pada penelitian Lestari dan Utomo 2007 mengatakan bahwa antara pekerja yang memiliki riwayat
dermatitis kontak akibat pekerjaan sebelumnya dengan yang tidak, menunjukan perbedaan proporsi yang bermakna.
Pada pekerja yang sebelumnya memiliki riwayat penyakit dermatitis, merupakan kandidat utama untuk terkena penyakit dermatitis. Hal ini
karena kulit pekerja tersebut sensitif terhadap berbagai macam zat kimia. Jika terjadi inflamasi maka zat kimia akan lebih mudah dalam mengiritasi
kulit, sehingga kulit lebih mudah terkena dermatitis Cohen, 1999. Sejalan
dengan yang dikatakan oleh Sumantri dkk 2008 bahwa beberapa faktor mungkin mempengaruhi tingkatan respon kulit. Adanya penyakit kulit