Hubungan antara Frekuensi Kontak dengan Kejadian Dermatitis Kontak

sebanyak 8 38,1 dari 21 pekerja tersebut telah memiliki riwayat alergi. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan pada pekerja dengan frekuensi kontak dibawah rata-rata 6,49 kalihari dan tidak mengalami dermatitis kontak yaitu sebanyak 5 13,5 dari 37 pekerja telah memiliki riwayat alergi. Hal tersebut berarti bahwa kejadian dermatitis kontak pada pekerja dengan frekuensi kontak dibawah rata-rata dipengaruhi oleh adanya riwayat alergi

6.3.3 Hubungan antara Masa Kerja dengan Kejadian Dermatitis Kontak

Masa kerja dalam penelitian ini merupakan kurun waktu atau lamanya responden bekerja sebagai pekerja bengkel motor sejak awal bekerja sampai penelitian berlangsung dalam hitungan bulan. Masa kerja dilihat dari pertama kali pekerja bekerja sebagai mekanik motor di bengkel yang saat penelitian berlangsung. Namun, jika sebelumnya pekerja pernah bekerja sebagai mekanik motor pada bengkel lain, maka masa kerja ditambahkan dari lama bekerja pada bengkel sebelumnya. Pada tabel 5.2 dapat diketahui bahwa rata-rata masa kerja pekerja bengkel motor yaitu 72,48 bulan dengan standar deviasi 65,917 bulan dengan masa kerja tertinggi yaitu 300 bulan. Hasil uji statistik bivariat masa kerja menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara masa kerja dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel motor di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2012. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Lestari dan Utomo 2007 yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara masa kerja dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja di PT Inti Pantja Press Industri. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa pekerja dengan lama bekerja ≤2 tahun memiliki peluang 3,5 kali terkena dermatitis kontak dibandingkan dengan pekerja yang telah bekerja selama 2 tahun. Penelitian lain yang dilakukan oleh Cahyawati dan Budiono 2011 juga menunjukkan hasil yang sama, bahwa masa kerja ternyata menjadi faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis pada nelayan yang bekerja di tempat pelelangan ikan. Cohen 1999 mengatakan bahwa pekerja dengan lama bekerja ≤ 2 tahun dapat menjadi salah satu faktor yang mengindikasikan bahwa pekerja tersebut belum memiliki pengalaman yang cukup dalam melakukan pekerjaannya. Jika pekerja ini masih sering ditemui melakukan kesalahan dalam prosedur penggunaan bahan kimia, maka hal ini berpotensi meningkatkan angka kejadian dermatitis kontak pada pekerja dengan lama bekerja ≤ 2 tahun. Pekerja dengan pengalaman akan lebih berhati-hati sehingga kemungkinan terpajan bahan kimia lebih sedikit. Jika dilihat dari perjalanan kejadian dermatitis kontak, pekerja yang baru dengan pengalaman yang sedikit mungkin tidak mempengaruhi terjadinya dermatitis kontak. Hal tersebut dikarenakan seharusnya masa kerja yang lama yang lebih memungkinkan untuk bisa mempengaruhi dermatitis kontak karena telah memiliki frekuensi kontak yang sering dan lama. Namun pada penelitian ini masa kerja menjadi tidak berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak meski masa kerja pekerja bengkel yang hampir semua lebih dari 2 tahun24 bulan. Para pekerja tersebut rata-rata telah bekerja sebagai pekerja bengkel motor sebelumnya, sehingga memiliki masa kerja yang lama. Telah diketahui bahwa rata-rata masa kerja pekerja bengkel di wilayah Kecamatan Ciputat Timur adalah 72,48 bulan atau berkisar sekitar 6 tahun. Berdasarkan hal itu, peneliti berasumsi bahwa mungkin pekerja bengkel motor dengan masa kerja yang lama telah memiliki resistensi terhadap bahan kimia yang terpapar ke kulit karena seringnya kontak dengan bahan kimia selama melakukan pekerjaannya. Hal tersebut menjadikan pekerja lebih tahan terhadap paparan bahan kimia dan sehingga pekerja tidak mengalami dermatitis kontak. Akan tetapi tidak semua pekerja juga bisa mengalami resistensi. Menurut Cahyawati dan Budiono 2011 bahwa masa kerja seseorang menentukan tingkat pengalaman seseorang dalam menguasai pekerjaannya. Hal ini dimungkinkan bahwa para pekerja yang telah bekerja lebih dari dua tahun telah memiliki resistensi terhadap bahan iritan maupun alergen, sehingga penderita dermatitis kontak pada kelompok ini cenderung sedikit ditemukan. Sama dengan yang dikatakan oleh Utomo 2007 bahwa pekerja dengan lama bekerja ≤ 2 tahun masih rentan terhadap berbagai macam zat kimia. pada pekerja dengan lama bekerja 2 tahun dapat dimungkinkan telah memiliki resistensi terhadap bahan kimia yang digunakan. Resistensi ini dikenal sebagai proses hardening yaitu kemampuan kulit yang menjadi lebih tahan terhadap bahan kimia karena pajanan bahan kimia yang terus- menerus. Masa kerja yang tidak berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak dapat dimungkinkan juga dipengaruhi oleh adanya riwayat alergi. Pada pekerja dengan masa kerja dibawah rata-rata 72,48 bulan dan mengalami dermatitis kontak didapatkan sebanyak 9 42,9 dari 21 pekerja tersebut telah memiliki riwayat alergi. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan pada pekerja dengan masa kerja dibawah rata-rata 72,48 bulan dan tidak mengalami dermatitis kontak yaitu sebanyak 4 9,1 dari 44 pekerja telah memiliki riwayat alergi. Hal tersebut berarti bahwa kejadian dermatitis kontak pada pekerja dengan masa kerja dibawah rata- rata dipengaruhi oleh adanya riwayat alergi. Namun bagi pekerja bengkel yang memiliki masa kerja lama dan tidak mengalami resistensi terhadap bahan kimia dapat mengalami dermatitis kontak. Hal tersebut dimungkinkan karena semua pekerja bengkel memiliki personal hygiene yang tidak baik serta tidak memakai pelindung berupa sarung tangan selama bekerja. Salah satu dari faktor tersebutlah yang mungkin dapat mempengaruhi terjadinya dermatitis kontak pada pekerja bengkel.