3.3 Hipotesis
1. Ada hubungan antara lama kontak dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel motor di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2012.
2. Ada hubungan antara frekuensi kontak dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel motor di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2012.
3. Ada hubungan antara masa kerja dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel motor di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2012.
4. Ada hubungan antara usia dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel motor di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2012.
5. Ada hubungan antara riwayat atopi dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel motor di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2012.
6. Ada hubungan antara riwayat penyakit kulit dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel motor di wilayah Kecamatan Ciputat Timur
tahun 2012. 7. Ada hubungan antara riwayat alergi dengan kejadian dermatitis kontak pada
pekerja bengkel motor di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2012.
59
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan disain studi cross sectional
. Penelitian cross sectional adalah suatu penelitian dimana variabel- variabel yang termasuk faktor risiko dan variabel-variabel yang termasuk efek
diobservasi atau diteliti sekaligus pada waktu yang sama Notoatmodjo, 2005. Pada penelitian ini pengambilan variabel dependen dan variabel independen
dilakukan dalam waktu yang bersamaan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel motor di
wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2012.
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-September 2012 pada bengkel motor yang terdapat di wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tangerang
Selatan.
4.3 Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah pekerja bengkel motor yang bekerja pada bengkel di wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan yang
berjumlah 101 pekerja. Sedangkan sampel yang diambil adalah pekerja bengkel
motor yang dapat mewakili populasi. Pengambilan besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus uji beda dua proporsi seperti dibawah ini:
Keterangan : n
: Jumlah sampel minimal yang diperlukan P
: Rata-rata proporsi pada populasi {P
1
+ P
2
2} P1
: Proporsi kejadian pada salah satu partisipasi pada kelompok tertentu P2
: Proporsi kejadian pada salah satu partisipasi pada kelompok tertentu Z
1- α2
: Derajat kemaknaan α pada dua sisi two tail yaitu sebesar 5 = 1,96
Z
1- β
: Kekuatan uji 1- β yaitu sebesar 95 = 1,64
Pada penelitian ini, tingkat kepercayaan yang digunakan peneliti adalah 95 dengan derajat kemaknaan 5 dan kekuatan uji 95. Besar sampel yang
dibutuhkan dihitung berdasarkan variabel yang akan diteliti dengan mengacu pada variabel yang diteliti oleh penelitian-penelitian sebelumnya. Adapun penjabarannya
adalah sebagai berikut: 1.
Lama kontak Berdasarkan hasil penelitian dari Nuraga dkk 2008, proporsi pada populasi
yang mengalami dermatitis kontak dengan lama kontak 8 jamhari yaitu
sebesar 70,37, sedangkan proporsi pada populasi yang mengalami dermatitis kontak dengan lama kontak 8 jamhari yaitu sebesar 3,70.
2. Frekuensi kontak
Berdasarkan hasil penelitian dari Nuraga dkk 2008, proporsi pada populasi yang mengalami dermatitis kontak dengan frekuensi kontak 7 jamhari yaitu
sebesar 64,81, sedangkan proporsi pada populasi yang mengalami dermatitis kontak dengan frekuensi kontak
≤ 7 jamhari yaitu sebesar 9,25. 3.
Masa kerja Berdasarkan hasil penelitian Lestari Utomo 2007, proporsi pada populasi
yang mengalami dermatitis kontak pada masa kerja ≤ 2 tahun yaitu sebesar
66,7, sedangkan proporsi pada populasi yang mengalami dermatitis kontak pada masa kerja 2 tahun yaitu sebesar 36,2.
4. Usia
Berdasarkan hasil penelitian Lestari dan Utomo 2007, proporsi pada populasi yang mengalami dermatitis kontak pada pekerja yang berusia
≤ 30 tahun sebesar 60,5, dan proporsi pada populasi yang mengalami dermatitis kontak
pada pekerja yang berusia 30 tahun sebesar 35,1. 5.
Riwayat atopik Berdasarkan hasil penelitian Nuraga dkk 2008, proporsi pada populasi yang
mengalami dermatitis kontak dengan pekerja yang tidak memiliki riwayat atopik yaitu sebesar 46,2, sedangkan proporsi pada populasi yang