Analisis Bivariat Analisis Data .1 Analisis Univariat

Waktu kerja bagi pekerja bengkel di Ciputat Timur dapat dikatakan tidak tentu, tidak mengikuti aturan jam kerja seperti 8 jamhari. Bisa diperkirakan waktu kerja mereka dimulai dari pukul 8 atau 9 pagi hingga pukul 4 atau 5 sore. Namun ada juga beberapa bengkel yang buka dari pukul 8 hingga pukul 10 malam, sehingga waktu kerja bagi pekerjanya bisa mencapai 1314 jamhari. Akan tetapi, dikarenakan bengkel tersebut bukan jenis bengkel resmi, maka para pekerja bisa datang dengan semaunya terutama bagi pemilik bengkel yang juga sebagai mekanik. Proses atau unit kerja pada pekerja bengkel motor seperti dalam melakukan servis motor, para pekerja biasanya terpapar dengan bahan kimia seperti minyak pelumas, bensin, oli, serta gemuk. Peralatan bengkel yang digunakan untuk servis terletak pada suatu wadah dan direndam dengan cairan bahan kimia tersebut. Dari peralatan dan cairan pada wadah tersebutlah bahan kimia tersebut dapat memapar pekerja bengkel. Selain itu pada saat pengisian air accu ataupun penggantian bahan pelumas atau oli, akibat adanya cipratan atau tetesan bahan kimia tersebut saat mengganti dan menuangkan air accu atau oli kedalam motor dapat memapar tangan pekerja bengkel, karena pekerja tidak memakai sarung tangan. Semua pemilik bengkel tidak menyediakan tempat cuci tangan yang baik, seperti terdapat keran air sehingga ada air bersih yang mengalir, sabun cuci tangan, hingga lap khusus tangan. Jika tersedia mungkin letaknya jauh dari tempat mereparasi. Namun yang tersedia hanya berupa wadah berisi air untuk mencuci tangan, dan mungkin jika dilihat air tersebut telah keruh oleh bahan-bahan kimia yang terdapat dibengkel setelah pekerja mencuci tangan, kemudian air dalam wadah tersebut tidak langsung kembali diganti dengan air bersih. Berdasarkan hasil observasi pekerja mencuci tangan hanya ketika istirahat dan makan, setelah melakukan reparasi tidak semua pekerja langsung mencuci tangan. Pekerja mencuci tangannya tidak menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun cuci tangan, namun terlebih dahulu mereka mencuci tangan dengan bensin untuk menghilangkan noda-noda, dan terkadang menggunakan sabun lalu dibilas dengan air. Selain itu, setelah melakukan observasi diketahui bahwa semua pekerja bengkel motor tidak ada yang menggunakan sarung tangan selama bekerja. 5.2 Analisis Univariat 5.2.1 Gambaran Kejadian Dermatitis Kontak Hasil penelitian yang diperoleh mengenai kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel motor di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kejadian Dermatitis Kontak pada Pekerja Bengkel Motor di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2012 Kejadian Dermatitis Kontak Frekuensi Persentase Ya 38 37,6 Tidak 63 62,4 Jumlah 101 100 Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa dari 101 pekerja bengkel, 38 37,6 pekerja mengalami dermatitis kontak sedangkan 63 62,4 pekerja tidak mengalami dermatitis kontak.

5.2.2 Gambaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Dermatitis Kontak

Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dermatitis konak diantaranya yaitu lama kontak, frekuensi kontak, masa kerja, usia, riwayat atopi, riwayat penyakit kulit, riwayat alergi, dan personal hygiene. Gambaran untuk