2.4.13 Pengeluaran Keringat
Tingkat efek dermatitis kontak tergantung dari beberapa faktor, salah satunya adalah berkeringat Gardiner Aw Harrington, 2007. Gilles
L et al 1990 dalam Situmeang 2008 mengatakan bahwa bahan-bahan iritan dapat diencerkan dan dihanyutkan oleh keringat yang keluar dari kulit,
dan akan memudahkan absorbs melalui pori-pori kulit.
2.4.14 Jenis Proses Pekerjaan
Jenis proses pekerjaan merupakan berbagai macam tahap pekerjaan yang dilakukan pada suatu tempat pekerjaan yang sama. Jenis
proses pekerjaan dapat mempengaruhi dermatitis kontak karena diantara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya memungkinkan adanya paparan bahan
kimia yang berbeda jumlah konsentrasi dan lama paparannya. Semakin besar
jumlah, konsentrasi dan lama pajanan, maka semakin besar kemungkinan pekerja tersebut terkena dermatitis kontak Priatna dalam Lestari dan Utomo,
2007. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Utomo
2007, ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan kejadian dermatitis kontak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang bekerja pada
proses realisasi lebih banyak yang mengalami dermatitis kontak dibandingkan dengan pekerja yang bekerja pada proses pendukung. Hasil
analisis juga menunjukkan bahwa pekerja pada proses realisasi memiliki
peluang 3,358 3,4 kali terkena dermatitis kontak dibandingkan dengan
pekerja di proses pendukung.
2.4.15 Suhu dan Kelembaban
Suhu dan kelembaban merupakan salah satu faktor fisik udara di lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi dermatitis kontak Djuanda
Sularsito, 2002. NIOSH dalam Ruhdiat 2006 merekomendasikan tentang kriteria untuk nyaman, suhu udara dalam ruang yang dapat diterima adalah
berkisar antara 20-24 C untuk musim dingin dan 23-26
C untuk musim panas pada kelembaban 35-65. Mc Beath dalam Ruhdiat 2006
mengatakan semua bahan penyebab dermatitis kontak iritan seperti basa kuat dan asam kuat, sabun, dan detergen dan banyak bahan kimia organik
diperberat dengan faktor turunnya kelembaban dan naiknya suhu lingkungan kerja. Hasil penelitian yang dilakukan Ruhdiat 2006, menunjukkan bahwa
dermatitis kontak banyak terjadi pada pekerja yang bekerja didalam ruang yang memiliki suhu 25 dan 26
C dan pada kelembaban 65.
2.4.16 Personal Hygiene
Personal hygiene juga merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi dermatitis kontak Hipp, 1985 dalam Utomo, 2007. Menurut Lestari dan Utomo 2007, salah satu faktor yang dapat mencegah terjadinya
dermatitis kontak adalah personal hygiene. Dari hasil penelitiannya menunjukkan ada perbedaan proporsi antara pekerja yang mengalami