Kerangka Teori TINJAUAN PUSTAKA

terhadap kulit akan menyebabkan terjadinya kerusakan kulit dari lapisan yang paling luar hingga dalam. 3. Masa Kerja Masa kerja merupakan faktor yang mempengaruhi kejadian dermatitis kontak akibat kerja. Masa kerja seseorang menentukan tingkat pengalaman seseorang dalam menguasai pekerjaannya. Selain itu, pekerja yang lebih lama telah memiliki resistensi terhadap bahan kimia, sehingga kulitnya lebih tahan. Maka dari itu, pekerja yang belum lama bekerja memungkinkan untuk mengalami kejadian dermatitis kontak. 4. Usia Kejadian dermatitis kontak akan lebih mudah terjadi pada pekerja yang lebih tua, karena kulitnya lebih rentan. Semakin bertambahnya usia maka kulit manusia akan mengalami degenerasi. Kulit akan menipis dan kehilangan lapisan lemak sehingga menjadi lebih kering. Hal tersebut menyebabkan kulit lebih mudah untuk mengalami dermatitis kontak. 5. Riwayat Atopi Riwayat atopi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian dermatitis kontak akibat kerja. Adanya riwayat atopi menjadikan kerentanan pekerja terhadap rekasi iritasi. Pada orang yang memiliki riwayat atopi akan dapat memperparah penyakit. Selain itu orang yang pernah memiliki dermatitis atopi disebabkan karena permeabilitas barrier dan respon kulit yang lebih besar, sehingga memudahkan terjadinya dermatitis. 6. Riwayat Penyakit Kulit Pekerja yang sebelumnya pernah menderita penyakit kulit merupakan hal yang utama untuk dapat terjadinya dermatitis kontak akibat kerja. Hal tersebut dikarenakan kulit pekerja menjadi sensitif, khususnya terhadap bahan kimia. Bahan kimia akan lebih mudah mengiritasi kulit, sehingga kulit lebih mudah mengalami dermatitis. 7. Riwayat Alergi Riwayat alergi juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi dermatitis kontak akibat kerja. Riwayat alergi dapat menjadikan kulit lebih rentan, sehingga dermatitis kontak akan lebih mudah terjadi pada orang yang memiliki riwayat alergi. 8. Personal Hygiene Personal hygiene juga dapat mempengaruhi kejadian dermatitis kontak akibat kerja. Dermatitis kontak lebih mudah dialami oleh pekerja yang memiliki personal hygiene yang tidak baik, khususnya dalam hal kebiasaan mencuci tangan setelah kontak dengan bahan kimia. Variabel independen yang tidak diteliti dalam penelitian ini yaitu: 1. Bahan Kimia Bahan kimia tidak menjadi variabel penelitian karena paparan bahan kimia disetiap bengkel motor jenisnya sama. Konsentrasi dari bahan kimia itu sendiri sulit untuk diteliti, karena dalam satu bengkel tidak hanya menggunakan satu bahan kimia. Jenis paparan bahan kimia yang ada di bengkel motor yaitu air aki asam sulfat, minyak, minyak pelumas, bensin, serta cairan pendingin. Kemudian kejadian dermatitis kontak itu sendiri ada yang bersifat kronik, sehingga tidak dapat dipastikan jenis dan konsentrasi paparan bahan kimia yang menyebabkan kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel. Selain itu, pekerja bengkel motor selalu kontak dengan bahan kimia selama menangani motor, yang mana bahan kimia tersebut dapat menyebabkan dermatitis kontak. Maka dari itu bahan kimia tidak dijadikan variabel penelitian. 2. Jenis Kelamin Jenis kelamin tidak diteliti karena jenis kelamin pekerja bengkel motor adalah seluruhnya laki-laki. 3. Ras Ras tidak diteliti karena pekerja bengkel di Kecamatan Ciputat Timur memiliki ras yang sama. 4. Musim Faktor musim tidak diteliti karena homogen. Musim yang terjadi di Kecamatan Ciputat Timur sama. 5. Tipe Kulit Tipe kulit tidak diteliti karena penentuan tipe kulit sulit untuk dilakukan. Penentuan tipe kulit tidak cukup hanya secara subyektif berdasarkan pemeriksaan fisik oleh dokter, namun harus dilakukan uji laboratorium.