luwes. Keluwesan dalam berpikir terlihat dari beragam ide atau cara yang muncul sesuai dari pengalaman dan pemahaman masing-masing siswa.
2. Prinsip Tahap Pemahaman, prinsip ini mewadahi siswa agar dapat berpikir
asli orisinil, yaitu siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya dengan mengembangkan ide-ide baru serta dapat menghasilkan sesuatu yang
unik yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. 3.
Prinsip Intertwinement, prinsip ini dapat mewadahi kemampuan berpikir kreatif siswa pada indikator keluwesan dan elaboratif rinci, karena siswa
diberikan kesempatan untuk menerapkan berbagai konsep, rumus, prinsip, serta pemahaman secara terpadu dan saling berkaitan.
4. Prinsip Interaksi, prinsip ini dapat mewadahi kemampuan berpikir lancar,
luwes dan rinci pada siswa, dengan kata lain siswa diberi kesempatan untuk melakukan tukar pengalaman, strategi penyelesaian, serta temuan lainnya
diantara sesama mereka. 5.
Prinsip Bimbingan, dari keseluruhan proses belajar matematika siswa di sekolah, maka perlunya bimbingan agar siswa mampu menemukan kembali
matematika.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoretik dan kerangka berpikir yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
“Kemampuan berpikir kreatif siswa yang pembelajaran matematikanya diterapkan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematics Education lebih tinggi daripada
kemampuan berpikir kreatif siswa yang pembelajaran matematikanya dilakukan secara konvensional”.
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 75 Jakarta yang beralamat di Jl.Raya Kebon Jeruk No. 19 Jakarta 11530. Penelitian ini dilakukan terhadap
siswa kelas VII pada tahun ajaran 2013-2014 di semester genap, yaitu dimulai pada tanggal 27 Januari sampai tanggal 24 Februari 2014.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, karena metode ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol
variabel-variabel luar
yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Dalam penelitian ini sampel
dikelompokkan menjadi dua dan diberikan dua perlakuan pembelajaran yaitu kelompok eksperimen dengan menggunakan pendekatan Realistics Mathematics
Education dan kelompok kontrol menggunakan pendekatan konvensional dengan menyesuaikan kurikulum 2013.
Adapun rancangan desain penelitian yang digunakan adalah Two Group Randomized Subject Post Test Only. Tanpa Pre Test karena peneliti sebelumnya
sudah melakukan wawancara kepada guru matematika terkait, sehingga peneliti sudah mengetahui bahwa terdapat kelemahan dalam kemampuan berpikir kreatif
siswa. Desain penelitian ini terdiri atas dua kelompok yang keduanya ditentukan
secara acak. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen dan kelompok kedua adalah kelompok kontrol. Siswa pada kelompok eksperimen diajarkan
menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education. Sedangkan siswa pada kelompok kontrol diajarkan menggunakan pendekatan konvensional dengan
menyesuaikan kurikulum 2013.
24