siswa untuk melakukan refleksi yang pada akhirnya akan mendorong mereka pada perolehan pemahaman yang lebih tinggi dari sebelumnya.
6. Prinsip Bimbingan. Salah satu prinsip kunci yang diajukan Fruedenthal dalam
pembelajaran matematika adalah perlunya bimbingan agar siswa mampu menemukan kembali matematika. Implikasi dari pandangan ini adalah bahwa
baik guru maupun program pendidikan memegang peran yang sangat vital dalam proses bagaimana siswa memperoleh pengetahuan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran realistik adalah konsep belajar yang membantu siswa untuk melihat makna dari
materi pelajaran yang dipelajarinya dengan cara menkaitkan materi pelajaran dengan dunia nyata serta mendorong siswa untuk aktif dalam menemukan makna
dari pelajaran yang dipelajarinya. RME menggunakan prinsip matematisasi realitas yang artinya mengawali belajar matematika dengan proses matematisasi
realitas. Dalam pengembangan kemampuan menemukan solusi informal yang berkaitan dengan konsep pada pembelajaran realistik diperlukannya kemampuan
berpikir tingkat tinggi serta siswapun memiliki kesempatan untuk menerapkan berbagai konsep, rumus, prinsip, serta pemahaman terpadu dan saling berkaitan.
pendekatan Realistic Mathematics Education RME merupakan pendekatan pembelajaran yang mampu membuat siswa menggunakan matematika yang
mereka pahami untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi serta mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa yang tak luput dari bimbingan
pendidik untuk meluruskan konsep yang dipahami oleh masing-masing siswa..
c. Tahapan Pembelajaran Realistic Mathematics Education RME
Untuk mengimplementasikan
pendekatan Realistic
Mathematics Education di kelas, diawali dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang
disusun mengacu pada enam karakteristik RME prinsip aktivitas, prinsip realitas, prinsip tahap pemahaman, prinsip intertwinement, prinsip interaksi, dan prinsip
bimbingan dan secara umum meliputi tujuan, materi, kegiatan belajar di kelas, dan evaluasi. Pada Tabel 2.3 merupakan implementasi pendekatan Realistic
Mathematics Education dalam kegiatan belajar mengajar di kelas:
19
Tabel 2.3 Tahapan Pembelajaran
Realistic Mathematics Education Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Guru memberikan
siswa masalah
kontekstual Siswa secara sendiri atau kelompok
kecil mengerjakan masalah dengan strategi-strategi informal
Guru merespon secara positif jawaban siswa, siswa diberikan kesempatan
untuk memikirkan strategi yang paling efektif
Guru mengarahkan
siswa pada
beberapa masalah kontekstual dan selanjutnya
meminta siswa
mengerjakan masalah
dengan menggunakan pengalaman mereka
Siswa secara
sendiri-sendiri atau
berkelompok mengerjakan
masalah tersebut
Guru mengelilingi
siswa sambil
memberikan bantuan seperlunya Beberapa siswa mengerjakan di depan
kelas. Melalui diskusi kelas, jawaban siswa dikonfrontasikan
Guru mengenalkan istilah konsep Siswa merumuskan bentuk matematika
formal Guru memberikan tugas dirumah yaitu
membuat masalah
cerita beserta
jawabannya yang
sesuai dengan
matematika formal Siswa mengerjakan tugas rumah dan
menyerahkannya kepada guru
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1 Isneni Fitri 2012. Pengaruh Pendekatan Kontekstual terhadap Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematis Siswa. Meneliti tentang berpikir kreatif matematis siswa di kelas VIII SMP pada materi SPLDV dengan menggunakan
pendekatan kontekstual strategi REACT. Hasil analisis peneliatian menunjukkan bahwa rata-rata kelancaran dan keluwesan berpikir siswa yang
20
pembelajaran matematikanya diterapkan pendekatan kontekstual strategi REACT lebih tinggi daripada rata-rata kelancaran dan keluwesan berpikir
siswa yang pembelajaran matematikanya dilakukan secara konvensional. Namun, aspek keorisinilan dan kerincian tidak terdapat perbedaan yang
signifikan. Hal lain dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengajuan masalah kontekstual dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, terutama pada
aspek kelancaran dan keluwesan. 2
Fathul Muin 2013. Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics Education RME terhadap Pemahaman Konsep Siswa dalam Belajar Matematika.
Meneliti tentang pengaruh pendekatan RME terhadap pemahaman konsep siswa. Pada penelitiannya, Fathul Muin menggunakan langkah-langkah
pendekatan RME menurut Hadi yang diantaranya yaitu pendahuluan, pengembangan, dan penutuppenerapan pada pokok bahasan: garis dan sudut.
Hasil analisis penelitiannya menunjukkan bahwa pelaksanaan pendekatan matematika realistik mampu membuat siswa menguasai pemahaman konsep
matematika dengan rata-rata pencapaian 75.33. Dari kedua penelitian tersebut di atas maka penulis menganggap bahwa
terdapat hubunganketerkaitan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang penulis akan lakukan. Indikator kemampuan berpikir kreatif yang akan diteliti
meliputi lancar, luwes, orisinil, dan elaboratif dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education.
C. Kerangka Berpikir
Pendekatan pembelajaran matematika realistik merupakan pendekatan pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk berpikir lebih tinggi yakni
pembelajaran yang awalnya hanya sampai pada tingkat kognitif rendah, bisa ditingkatkan pada proses berpikir matematika tingkat tinggi. Diawali dengan
masalah yang berkaitan dengan dunia nyata, mengaitkan konsep matematika yang satu dengan konsep yang lainnya, menerjemahkan masalah dunia nyata kedalam
masalah matematika yang representatif, serta menuju kedalam perhitungan matematika yang sebenarnya.
21
Berpikir kreatif melibatkan rasa ingin tahu mengapa sebuah konsep berlaku dan mengapa suatu pernyataan harus dipercaya. Setiap siswa memiliki
kapasitas untuk menggunakan pikiran dan imajinasi mereka secara konstruktif untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Siswa mampu merumuskan sebuah ide
yang baru, baik perkembangan dari yang sudah ada maupun memperkenalkan sesuatu yang benar-benar baru dan unik.
Kemampuan otak untuk menemukan makna dengan membuat hubungan dan berbagai relevansi menjelaskan mengapa siswa didorong menghubungkan
tugas-tugas sekolah dengan konteks kehidupan keseharian mereka, yaitu agar siswa mampu menemukan makna pada materi akademik mereka. Hal ini yang
membuat pembelajaran menjadi berkesan, diingat dan terus berkembang dalam tahapan berpikir siswa. Pembelajaran yang bermakna mendorong siswa untuk
melakukan pengalaman-pengalaman baru dan merangsang otak membuat hubungan-hubungan baru. Munculnya ide-ide baru merupakan wujud
perkembangan kemampuan berpikir kreatif siswa. Pendekatan Realistic Mathematics Education atau yang disingkat RME
merupakan pendekatan pembelajaran yang berangkat dari aktivitas manusia. Menuntun siswa dari keadaan yang sangat kongkrit melalui proses matematisasi
horizontal dengan masalah-masalah kontekstual, menuju ke pemodelan matematika, dan lanjut ke dalam bentuk matematika yang sebenarnya. Melalui
proses doing mathematics siswa mengkonstruk pengetahuannya sendiri sehingga berpeluang untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Semakin tinggi
pengalaman yang dilalui, maka semakin banyak kesempatan bagi siswa menghasilkan ide-ide baru dan unik yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya.
Keenam tahapan pendekatan pembelajaran RME diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan
masalah kontekstual matematika yang diberikan oleh guru, diantaranya yaitu: 1.
Prinsip Aktivitas, prinsip ini mewadahi siswa agar dapat berpikir lancar. Lancar dalam arti siswa dapat mengungkapkan banyak gagasan terkait konsep
yang dipelajari karena masalah yang disajikan dekat dengan kehidupan siswa. Prinsip Realitas, prinsip ini mewadahi siswa agar dapat berpikir fleksibel
22