Pengujian Hipotesis Teknik Analisis Data
Tabel 4.1 Perbandingan KBKM Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol
Statistika Kelas
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa 36
36 Maksimum Xmaks
90 83
Minimum Xmin 23
10 Rata-rata
57,83 40,56
Median Me 60,21
39,39 Modus Mo
65,7 21,95
Varians 243,36
260,83 Simpangan Baku S
15,6 16,15
Kemiringan -0,5
1,2 Ketajaman
0,224 0,29
Tabel di atas menunjukkan adanya perbedaan perhitungan statistik deskriptif antara kedua kelas. Dari tabel diketahui bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen
lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol dengan selisih 17,27. Jika dilihat dari simpangan baku, skor kemampuan berpikir kreatif matematis kelas kontrol
lebih meyebar sedangkan kelas eksperimen lebih merata. Nilai siswa tertinggi dari dua kelas tersebut terdapat pada kelas eksperimen dengan skor total 90, sedangkan
nilai terendah terdapat pada kelas kontrol dengan skor total 10. Artinya kemampuan berpikir kreatif matematis perorangan tertinggi terdapat di kelas
eksperimen sedangkan kemampuan berpikir kreatif matematis perorangan terendah terdapat di kelas kontrol. Secara visual perbandingan penyebaran data di
kedua kelas yaitu kelas yang diterapkan pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education dan kelas yang diterapkan pembelajaran secara
konvensional dapat dilihat pada diagram berikut ini:
40
Grafik 4.1 Grafik Perbandingan Skor KBKM Siswa
di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen B.
Pengujian Persyaratan Analisis
Data penelitian yang dianalisis adalah rata-rata skor kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data ini diolah
menjadi skor rata-rata, standar deviasi, dan varians seperti pada Tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2
Hasil Tes Akhir dari Kelas Sampel Kelas
N
X
S S
2
Eksperimen 36
57,83 15,6
243,36 Kontrol
36 40,56
16,15 260,83
Keterangan: N
= Jumlah anggota sampel
X
= Nilai rata-rata S
= Simpangan baku S
2
= Varians Berdasarkan hasil pada Tabel 4.2 telah terlihat bahwa rata-rata kemampuan
berpikir kreatif matematis pada kelas eksperimen yang melakukan pembelajaran
5 10
15 20
25 30
6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 78 84 90 96 Kontrol
Eksperimen 41
dengan pendekatan Realistic Mathematics Education lebih tinggi daripada kelas kontrol yang melakukan pembelajaran secara konvensional. Karena varians
populasi tidak diketahui, untuk analisis data dipakai uji kesamaan dua rata-rata dan uji statistik yang digunakan adalah uji-t. Namun sebelum menggunakan uji-t,
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilakukan analisis data. Hasil uji normalitas dan homogenitas data dapat diamati
pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4.
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data
Kelas N
Keterangan
Eksperimen 36 0,05 9,36
11,07 Normal
Kontrol 36 0,05
10,01 11,07
Normal
Pada Tabel 4.3 di atas terlihat bahwa data pada kedua kelas memiliki , berarti data berdistribusi normal. Uji normalitas secara rinci
dapat dilihat pada lampiran. Setelah uji normalitas, selanjutnya dilakukan uji homogenitas data. Hasil uji homogenitas kedua sampel terdapat pada Tabel 4.4
berikut:
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data
Kelas
F
hitung
F
tabel
Keterangan
Eksperimen 0,05
1,07 1,72
Varians berdistribusi
Homogen Kontrol
Dari tabel terlihat bahwa kedua kelas sampel memiliki F
hitung
F
tabel,
berarti data yang diperoleh memiliki varians yang homogen. Hasil uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan data berdistribusi normal dan memiliki varians
yang homogen, sehingga memenuhi persyaratan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.5.
42