74 tidak disagregasi berdasarkan IKRT non pangan dan pangan karena keterbatasan
jumlah sampel yang meminjam ke sumber pembiayaan formal. Credit rationing dalam analisis ini merupakan selisih antara jumlah pinjaman yang diajukan
dengan jumlah pinjaman yang diterima oleh pengusaha IKRT. Analisis untuk mengetahui pengaruh credit rationing terhadap kinerja usaha dan kesejahteraan
rumahtangga pengusaha dilakukan dengan tahapan yang sama dengan analisis pengaruh partisipasi pada berbagai sumber pembiayaan terhadap kinerja usaha
dan kesejahteraan rumahtangga pengusaha IKRT. Analisis two stage digunakan untuk meng-analisis pengaruh credit rationing terhadap kinerja usaha dan
pengeluaran rumahtangga pengusaha IKRT. Langkah pertama adalah menentukan persamaan yang menentukan credit rationing. Faktor-faktor yang diduga
mempengaruhi credit rationing adalah nilai omset, lama menjadi nasabah dan dummy aset. Persamaan penentu credit rationing adalah sebagai berikut:
SLCR = O + O
1
OMSET + O
2
LMNS + O
3
DASET + U
13
..................4.27 Tanda parameter dugaan yang diharapkan:
O
1
, O
2
, O
3
dimana: SLCR = selisih jumlah pinjaman yang diajukan dengan yang diterima
Rp LMNS = lama menjadi nasabah bln
Setelah diperoleh faktor-faktor yang menentukan credit rationing, maka nilai praduganya diperoleh, kemudian dijadikan sebagai variabel eksogen pada
persamaan-persamaan kinerja usaha. Persamaan kinerja usaha adalah sebagai berikut:
4.4.3.1. Nilai Aset Tetap
Adanya credit rationing diduga akan mempengaruhi investasi terhadap aset tetap produksi. Investasi terhadap aset tetap dapat dicerminkan oleh nilai aset
tetap produksi IKRT. Nilai aset tetap diduga dipengaruhi oleh: FISET = p
+ p
1
TAB + p
2
PU + p
3
OS+ p
4
P
slcr
+ U
14
...........................4.28 Tanda parameter yang diharapkan:
p
1
, p
2
, p
3
0 ; p
4
75 dimana:
P
slcr
= praduga credit rationing
4.4.3.2. Penggunaan Tenaga Kerja
Adanya credit rationing diduga akan mempengaruhi pengusaha IKRT dalam menggunakan tenaga kerja dalam kegiatan produksi. Penggunaan tenaga
kerja diduga dipengaruhi oleh nilai produksi, dummy posisi pemilik, dan praduga credit rationing. Persamaan penggunaan tenaga kerja adalah sebagai berikut:
JTK = q
+ q
1
OMSET + q
2
POS + q
3
P
slcr
+ U
15
.................................4.29 Tanda parameter yang diharapkan:
q
1
, q
2
0 ; q
3
4.3.3.3. Penggunaan Bahan Baku
Penggunaan bahan baku dipengaruhi oleh ketersediaan dana yang dapat dipenuhi oleh pengusaha IKRT. Adanya credit rationing diduga mempengaruhi
penggunaan bahan baku. Penggunaan bahan baku diduga dipengaruhi oleh pendapatan usaha, jumlah tenaga kerja yang digunakan, dan praduga credit
rationing. Persamaan penggunaan bahan baku adalah sebagai berikut: BBB = r
+ r
1
HINP + r
2
JTK + r
3
P
slcr
+ U
16
..........................................4.30 Tanda parameter dugaan yang diharapkan:
r
1
, r
2
0 ; r
3
4.3.3.4 Biaya Produksi
Biaya produksi menunjukkan kemampuan modal kerja yang dimiliki oleh pengusaha IKRT. Adanya credit rationing diduga akan menghambat pengusaha
untuk memenuhi modal kerja yang digunakan untuk biaya produksinya. Biaya produksi diduga dipengaruhi oleh total pendapatan rumahtangga pengusaha,
pengalaman usaha, jumlah tenaga kerja yang digunakan, dummy omset, dan praduga credit rationing. Persamaan biaya produksi adalah sebagai berikut:
BPROD = s + s
1
TPEND + s
2
JTK + s
3
PU + s
4
DOMSET + s
5
P
sclr
+ U
17
......................................................................................4.31 Tanda parameter dugaan yang diharapkan: s
1
, s
2
, s
3
, s
4
0 ; s
5