Nilai Produksi Penggunaan Tenaga Kerja

75 dimana: P slcr = praduga credit rationing

4.4.3.2. Penggunaan Tenaga Kerja

Adanya credit rationing diduga akan mempengaruhi pengusaha IKRT dalam menggunakan tenaga kerja dalam kegiatan produksi. Penggunaan tenaga kerja diduga dipengaruhi oleh nilai produksi, dummy posisi pemilik, dan praduga credit rationing. Persamaan penggunaan tenaga kerja adalah sebagai berikut: JTK = q + q 1 OMSET + q 2 POS + q 3 P slcr + U 15 .................................4.29 Tanda parameter yang diharapkan: q 1 , q 2 0 ; q 3

4.3.3.3. Penggunaan Bahan Baku

Penggunaan bahan baku dipengaruhi oleh ketersediaan dana yang dapat dipenuhi oleh pengusaha IKRT. Adanya credit rationing diduga mempengaruhi penggunaan bahan baku. Penggunaan bahan baku diduga dipengaruhi oleh pendapatan usaha, jumlah tenaga kerja yang digunakan, dan praduga credit rationing. Persamaan penggunaan bahan baku adalah sebagai berikut: BBB = r + r 1 HINP + r 2 JTK + r 3 P slcr + U 16 ..........................................4.30 Tanda parameter dugaan yang diharapkan: r 1 , r 2 0 ; r 3

4.3.3.4 Biaya Produksi

Biaya produksi menunjukkan kemampuan modal kerja yang dimiliki oleh pengusaha IKRT. Adanya credit rationing diduga akan menghambat pengusaha untuk memenuhi modal kerja yang digunakan untuk biaya produksinya. Biaya produksi diduga dipengaruhi oleh total pendapatan rumahtangga pengusaha, pengalaman usaha, jumlah tenaga kerja yang digunakan, dummy omset, dan praduga credit rationing. Persamaan biaya produksi adalah sebagai berikut: BPROD = s + s 1 TPEND + s 2 JTK + s 3 PU + s 4 DOMSET + s 5 P sclr + U 17 ......................................................................................4.31 Tanda parameter dugaan yang diharapkan: s 1 , s 2 , s 3 , s 4 0 ; s 5 76

4.3.3.5. Nilai Produksi

Ketersediaan dana akan mempengaruhi penggunaan input dan selanjutnya akan mempengaruhi produksi yang dihasilkan. Adanya credit rationing diduga akan memberikan pengaruh negatif pada produksi IKRT. Nilai produski diduga dipengaruhi oleh pendapatan usaha, penggunaan bahan baku, dummy aset, dan praduga credit rationing. Persamaan nilai produksi adalah sebagai berikut: OMSET = t + t 1 PENDU + t 2 BBB + t 3 DASET + t 4 P slcr + U 18 ...........4.32 Tanda parameter dugaan yang diharapkan: t 1 , t 2 , t 3 0 ; t 4

4.3.3.6. Pengeluaran Rumahtangga Pengusaha

Ketersediaan dana yang dimiliki oleh pengusaha akan mempengaruhi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga. Adanya credit rationing diduga akan mempengaruhi kesejahteraan rumahtangga dengan menghambat kelancaran pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga. Pengeluaran rumahtangga pengusaha diduga dipengaruhi oleh total pendapatan rumahtangga pengusaha, jumlah anggota keluarga, dan praduga credit rationing. Persamaan pengeluaran rumahtangga pengusaha sebagai berikut: EXP = u + u 1 TPEND + u 2 JTKG + u 3 P slcr + U 19 ............................4.33 Tanda parameter dugaan yang diharapkan: u 1 , u 2 0 ; u 3

4.4.4. Skim Kredit yang Sesuai dengan Industri Kecil dan Rumahtangga

Analisis skim kredit yang sesuai dengan keinginan pengusaha Industri Kecil dan Rumahtangga penting dilakukan untuk mengidentifikasi skim kredit yang dapat diterapkan pada IKRT. Dalam menyusun skim kredit untuk usaha kecil, maka lembaga pembuat kebijakan harus mempertimbangkan karakteristik usaha kecil sebagai pengguna kredit tersebut. Keterbatasan aset, produktivitas, pendapatan, pendidikan, dan kapasitas usaha masih menjadi karakteristik dari industri kecil. Karena keterbatasan tersebut, maka karakteristik skim kredit yang ditawarkan juga harus berada dalam batas-batas kemampuan usaha kecil tersebut baik dalam penetapan jenis agunan, bentuk kredit, periode kredit, cara pengembalian dan tingkat suku bunga kredit Syukur, et al., 1990. 77 Analisis untuk mengetahui skim kredit yang sesuai dengan pengusaha industri kecil dan rumahtangga dilakukan dengan mengajukan beberapa kriteria pertanyaan dan menanyakan persepsi dari pengusaha IKRT non pangan dan pangan tentang skim kredit yang diinginkan pengusaha IKRT. Penentuan kriteria dari skim kredit tersebut berdasarkan kepada penelitian empiris sebelumnya dan data pendahuluan di lapangan. Beberapa kriteria yang berhubungan dengan skim kredit yang ditanyakan kepada pengusaha dalam penelitian ini meliputi: 1 jenis agunan yang dapat dipenuhi, 2 bentuk kredit, 3 jangka waktu kredit, 4 bentuk pembayaran cicilan, 5 tingkat keperluan pembinaan oleh lembaga pembiayaan kepada pengusaha, 6 bentuk Pembinaan yang dilakukan, 7 waktu pembinaan yang dilakukan, 8 tingkat keperluan interaksi dengan pasar, 9 bentuk interaksi yang diinginkan, 10 bentuk lembaga sumber pembiayaan, dan 11 tingkat bunga yang memberatkan pengusaha Lampiran 1.

4.5. Definisi Operasional

1. Industri Kecil dan Rumahtangga IKRT adalah industri yang melakukan kegiatan pengolahan bahan baku dalam skala kecil dan dilakukan di sekitar rumahtangga pemiliknya, banyak menggunakan sumberdaya rumahtangga. 2. Pengusaha IKRT adalah pemilik usaha IKRT yang memiliki kebebasan dalam menentukan keputusan produksi dan harga jual serta memperkerjakan tenaga kerja untuk menjalankan usahanya, tidak termasuk pengusaha yang menerima upahan atau anak perusahaan. 3. IKRT non pangan adalah IKRT yang menggunakan bahan baku yang tidak merupakan hasil langsung dari produk pertanian dan produk yang dihasilkan bukan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. 4. IKRT pangan adalah IKRT yang menggunakan bahan baku yang langsung hasil dari produk pertanian dan menghasilkan produk yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. 5. Rumahtangga pengusaha IKRT adalah kumpulan orang anggota rumahtangga yang mempunyai sejumlah tujuan sama yang ingin dipenuhi dengan memanfaatkan sejumlah sumberdaya yang tersedia. Rumahtangga secara umum berarti seseorang atau sekelompok orang yang mendiami 78 seluruh atau sebagian bangunan fisik dan makan bersama dari satu dapur manajemen. 6. Aksessibilitas pada sumber pembiayaan adalah kemampuan IKRT untuk meminjam pada sumber pembiayaan terutama pembiayaan formal 7. Partisipasi pada sumber pembiayaan adalah pilihan pengusaha IKRT untuk meminjam ke sumber pembiayaan terutama pembiayaan formal 8. Sumber pembiayaan adalah sumber kredit atau sumber dana yang bisa digunakan oleh pengusaha IKRT untuk memenuhi modal usahanya. 9. Skim kredit adalah design atau rancangan kredit yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha. 10. Sumber pembiayaan formal adalah sumber pembiayaan yang memberikan kredit berdasarkan kepada kontrak tertulis yang dibuat berdasarkan undang- undang atau peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah 11. Sumber pembiayaan semiformal adalah sumber pembiayaan yang memberikan kredit berdasarkan kepada kontrak tertulis yang dapat dibuat berdasarkan kesepakatan antara peminjam dan pemberi pinjaman atau juga dapat berdasarkan aturan pemerintah, namun tidak seketat pembiayaan formal 12. Sumber pembiayaan informal adalah sumber pembiayaan yang memberikan kredit tanpa kontrak tertulis, pada umumnya hanya berdasarkan kesepakatan lisan antara peminjam dan pemberi pinjaman. 13. Credit rationing adalah selisih antara jumlah kredit yang diajukan kepada sumber pembiayaan dengan jumlah kredit yang diterima dari sumber pembiayaan tersebut. 14. Pekerja adalah orang yang bekerja pada IKRT yang mendapatkan upah upah borongan atau harian. 15. Kinerja usaha IKRT adalah gambaran usaha yang dilihat dari nilai aset tetap, penggunaan tenaga kerja, penggunaan bahan baku, modal kerja atau biaya produksi, dan nilai produksi IKRT. 16. Nilai aset tetap adalah nilai kekayaan yang dimiliki oleh IKRT yang berhubungan dengan kegiatan produksi seperti mesin-mesin, peralatan.

Dokumen yang terkait

Strategi Kehidupan Rumahtangga Sirkulator dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rumahtangga (Studi Kasus di Desa Curug, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat)

0 28 124

Pekerja Anak-Anak di Pedesaan (Peranan dan Dampak Anak Bekerja pada Rumahtangga Industri Kecil Sandal : Studi Kasus di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 19 120

Industri Kecil dan Rumahtangga, Tinjauan terhadap Karakteristik dan Idealisasinya sebagai Agen Pembaru di Pedesaan (Studi Kasus Desa Cikeas, Kecamatan Kedunghalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 7 154

Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tapioka Di Tarikolot Dan Bubulak Desa Ciluar Kota Bogor

0 9 119

Ekonomi Rumahtangga Pengusaha dan Pekerja Industri Kecil Gerabah di Sentra Industri Gerabah Kasongan Kabupaten Bantul

0 8 221

Analisis Keberlanjutan, Jangkauan Dan Dampak Pembiayaan Lkms Terhadap Pengurangan Kemiskinan Rumahtangga Tani Di Perdesaan Jawa Barat

2 38 189

Peranan Pekerja Anak di Industri Kecil Sandal terhadap Pendapatan Rumahtangga dan Kesejahteraan Dirinya (Kasus: Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 3 1

Peranan Pekerja Anak di Industri Kecil Sandal terhadap Pendapatan Rumahtangga dan Kesejahteraan Dirinya di Desa Parakan Kec.Ciomas Kabupaten Bogor,Jawa Barat "Reviewer"

0 3 4

Sumbangan industri kecil menengah terhadap nafkah rumahtangga pedesaan di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

0 6 111

Aksesibilitas Industri Agro Skala Mikro Kecil pada Sumber Pembiayaan dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Usaha di Kabupaten Bogor

0 4 89