Kondisi dan situasi belajar mengajar

belajar sains biologi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya penataan peserta didik dalam kelas, penataan ruang, dan penggunaan alat peraga dalam pengajaran serta penciptaan disiplin kelas, serta ditunjang dengan strategi pembelajaran. pengelolaan kelas merupakan sebuah upaya yang real untuk mewujudkan suatu kondisi proses atau kegiatan belajar mengajar yang efektif. Dengan pengelolaan kelas yang baik diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran di mana proses tersebut memberikan pengaruh positif yang secara langsung menunjang terselenggaranya proses belajar mengajar di kelas. Sedangkan menurut Nasrun 2001, guru dituntut mampu memilih dan menggunakan media pengajaran sesuai dengan materi yang akan disajikan. Di samping itu, guru juga dituntut mampu menggunakan metode pengajaran secara simultan untuk menghidupkan suasana pengajaran dengan baik. Dengan kata lain, dalam pelaksanaan pengelolaan kelas guru harus dapat menciptakan suasana yang memungkinkan peserta didik memiliki kenyamanan dalam proses belajar mengajar. Penekanan terhadap metode belajar saja kurang dapat menghasilkan peserta didik seperti yang diharapkan. Untuk itu, pengelolaan lingkungan belajar merupakan suatu hal penting yang harus mendapat perhatian berbagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap tercapainya tujuan pembelajaran yaitu menciptakan peserta didik yang cerdas dan dapat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Kondisi dan situasi belajar mengajar

Menurut Rustaman et al 2003, Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang baik. Salah satu faktor pendorong berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif adalah penyediaan kondisi yang menguntungkan. Kondisi dalam pengertian disini adalah kondisi fisik dan emosional. Faktor-faktor yang termasuk dalam kondisi fisik diantaranya adalah penataan kelas sebagai berikut : a. Ruang kelas Ruang tempat belajar harus memungkinkan semua peserta didik untuk bergerak leluasa, tidak berdesak-desakan dan tidak saling mengganggu anatara satu peserta didik dengan peserta didik lainya pada saat melakukan aktivitas belajar. Besarnya ruangan kelas sangat bergatung pada berbagai hal seperti jenis kegiatan dan jumlah peserta didik yang melakukan kegiatan. b. Pengaturan atau penataan tempat duduk Tempat duduk peserta didik sebaiknya diatur agar memungkinkan terjadinya tatap muka dengan guru, dengan demikian guru sekaligus dapat mengontrol tingkah laku peserta didik. Beberapa pengaturan tempat duduk misalnya berbaris berbanjar, mengelompok terdiri dari 5-8 orang, setengah lingkaran, dan lingkaran. Biasanya penataan tempat duduk peserta didik disesuaiakan pula dengan jenis kegiatan praktikum, diskusi kelompok, ceramah, demonstrasi, bermain peran. c. Ventilsi dan pengaturan cahaya Ventilasi harus cukup menjamin kesehatan peserta didik. Jendela harus cukup besar sehingga memungkinkan panas matahari dan udara segar masuk. Penataan keindahan, kebersihan kelas, dan ventilasi dilakukan oleh peserta didik secara bergiliran. d. Pengaturan atau penataan dan penyimpanan perlengkatan kelas Perlengkapan kelas hendaknya disimpan pada tempat yang khusus sehingga mudah dicapai. Barang yang nilai praktisnya tinggi seperti buku pelajaran, pedoman kurikulum, kartu pribadi dapat disimpan dalam lemari di ruang kelas. Faktor-faktor yang termasuk dalam kondisi emosional diantaranya: 1 Tipe kepemimpinan guru Tipe kepemimpinan guru akan mewarnai suasana emosional dalam kelas. Guru yang bersifat otoriter akan menghasilkan peserta didik yang apatis, dan sebaliknya guru yang kurang tegas akan menumbuhkan sikap yang agresif. Tipe kepemimpinan guru yang lebih demokratis lebih memungkinkan terbinanya sikap persahabatan guru dan peserta didik dengan dasar saling memahami dan saling mempercayai. Sikap ini dapat membantu menciptakan iklim yang menguntungkan bagi terciptanya kondisi proses belajar yang optimal, peserta didik akan belajar secara produktif baik pada saat diawasi guru maupun tanpa diawasi guru. 2 Sikap sabar dan bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku peserta didik dapat diperbaiki merupakan sikap yang baik dalam menghadapi peserta didik. Terimalah peserta didik dengan hangat apabila ia insaf akan kesalahanya. Berlaku adil dan ciptakan kondisi yang menyebabkan peserta didik sadar akan kesalahanya, dan ada dorongan untuk memperbaikinya. 3 Suara guru Suara guru merupakan suatu faktor yang memiliki pengaruh terhadap proses belajar mengajar. Suara yang pelan, melengking tinggi, dan monoton akan membuat peserta didik mmerasa bosan sehingga tidak memperhatikan pelajaran. Tekanan suara yang bervarisi, jelas, dan sedikit rileks akan mendorong peserta didik untuk memperhatikan pelajaran dan lebih berani mengajukan pertanyaan. 4 Pembinaan Pembinaan hubungan baik dengan peserta didik akan sangat membantu dalam mengelola kelas, karena akan menciptakan suasana gembira sehingga peserta didik penuh gairah, penuh semangat, bersikap optimis dalam melakukan kegiatan belajar.

H. Pembelajaran Moving Class