Strategi Pengelolaan Moving Class

suasana kelas yang menyenangkan, dan interaksi peserta didik dengan guru lebih intensif. Bagi guru; mempermudah mengelola pembelajaran, lebih kreatif dan inovetif dalam mendesain kelas, memudahkan guru lebih maksimal dalam menggunakan berbagai media, pemanfaatan waktu belajar lebih efesien, dan lebih mudah mengelola suasana kelas

b. Kekurangan moving class

Menurut hasil penelitian Prabawa 2009, masih banyak kendala pada pelaksanaan moving class ini sehingga tidak dapat semua sekolah bisa melakukan pembelajaran dengan moving class, kendala yang banyak dihadapi sekolah dalam moving class diantranya berikut ini. 1 Kendala pada saat pergantian jam pelajaran. Dalam pergantian jam pelajaran menjadi sebuah kendala, sehingga harus dibuat pengelolaan dalam perpindahan peserta didik, terkait lamanya waktu untuk perpidahan kelas. 2 Kendala dalam ruang belajar. Terjadi pada perlengkapan media pembelajaran, sehingga sekolah yang akan menerapkan moving class harus melengkapi fasilitas di dalam kelas, sesuai kelas yang dimaksud 3 Kendala yang lain adalah soal administrasi guru yang kurang baik, hal tersebut dapat ditanggulangi dengan cara membuat kelengkapan administrasi guru yang pengawasannya dilakukan oleh kepala sekolah.

11. Strategi Pengelolaan Moving Class

Menurut Tim pelaksana program rintisan SKM 2008, ada lima strategi dalam pelaksanaan moving class. Pernyataan ini sesuai dengan hasil penelitian Zesi 2010, Pengelolaan sistem pembelajaran dengan moving class meliputi perpindahan peserta didik, pengelolaan ruang belajar mengajar, pengelolaan pembelajaran, pengelolaan administrasi guru dan peserta didik, pengelolaan remedial dan pengayaan serta pengelolaan penilaian. a. Pengelolaan Perpindahan Peserta didik 1 Peserta didik berpindah ruang belajar sesuai mata pelajaran yang diikuti berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan 2 Tolerenasi waktu perpindahan antar kelas adalah 5 menit. 3 Peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan tempat duduknya sendiri 4 Peserta didik perlu ditegaskan peraturan tentang penggunaan ruang dan tata tertib dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran serta konsekuensinya 5 Bel tanda perpindahan suatu kegiatan pembelajaran dibunyikan pada saat pelajaran kurang 5 menit. 6 Sebelum tersedia loker, peserta didik diperkenankan membawa tas masuk dalam ruang belajar. Kegiatan pembelajaran di Laboratorium dibuat peraturan tersendiri hasil kesepakatan guru dengan laboran 7 Peserta didik diberi toleransi keterlambatan 10 menit, diluar waktu tersebut peserta didik tidak diperkenankan masuk kelas sebelum melapor kepada guru piket. 8 Keterlambatan berturut-turut lebih dari 3 tiga kali diadakan tindakan pembinaan yang dilakukan urusan KurikulumAkademik bersama dengan Guru Pembimbing. b. Pengelolaan ruang belajar-mengajar 1 Guru diperkenankan untuk mengatur ruang belajar sesuai karakteristik mata pelajaranrumpun mata pelajaran. 2 Ruang belajar setidak-tidaknya memiliki sarana dan media pembelajaran yang sesuai, jadwal mengajar guru, tata tertib peserta didik dan faftar inventaris yang ditempel di dinding. 3 Tiap rumpun mata pelajaran diupayakan dilengkapi dengan prasarana multimedia. penggunaan prasarana diatur oleh penanggung jawab Rumpun Mata Pelajaran 4 Guru bertanggungjawab terhadap ruang belajar yang ditempatinya. c. Pengelolaan Administrasi Guru dan Peserta didik 1 Guru berkewajiban mengisi daftar hadir peserta didik dan guru 2 Guru membuat catatan-catatan tentang kejadian-kejadian di kelas berdasarkan format yang telah disediakan 3 Guru mengisi laporan kemajuan belajar peserta didik, absensi peserta didik, keterlambatan peserta didik dan membuat rekapitulasi. 4 Guru membuat laporan terhadap hal-hal khusus yang memerlukan penanganan kepada Urusan KurikulumAkademik 5 Guru membuat jadwal topikmateri yang diajarkan dan diinformasikan kepada peserta didik. d. Pengelolaan Program Remedial dan Pengayaan 1 Remedial dan pengayaan dilaksanakan diluar jam kegiatan tatap muka dan praktik. 2 Remedial dan pengayaan dapat dilaksanakan secara team teaching, dimana kolaboran dapat menjadi guru utama pada materi tertentu 3 Kegiatan remedial dan pengayaan dapat menggunakan waktu dalam kegiatan pembelajaran Tugas Terstruktur 25 menit maupun Tugas Mandiri Tidak Terstruktur 25 menit 4 Remedial dan pengayaan dapat dilaksanakan dalam waktu berbeda maupun secara bersamaan jika memungkinkan, misal : guru utama memberi pengayaan, sedangkan kolaboran memberi remedial. 5 Remedial dan pengayaan dilaksanakan secara berkelanjutan berdasarkan hasil analisis postest , ulangan harian dan ulangan tengah semester. e. Pengelolaan Penilaian 1 Penilaian dilakukan untuk mengukur proses dan produk hasil pembelajaran 2 Penilaian proses dilakukan setiap saat untuk menilai kemajuan belajar peserta didik, sedangkan penilaian produkhasil belajar dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah semester maupun ulangan akhir semester. 3 Penilaian meliputi aspek pengetahuankognitif, praktikpsikomotor dan sikap afektif yang disesuaikan dengan peraturan yang telah ditetapkan serta mengacu pada karakteristik mata pelajaran 4 Hasil penilaian dimasukkan sesuai dengan format yang telah disediakan dalam bentuk file exel yang kemudian diserahkan kepada Urusan Kurikulum Akademik 5 Tidak diadakan remedial untuk ujianulangan semester. Remedial dilakukan sesuai dengan ketentuan pengelolaan remedial dan pengayaan. 6 Guru mata pelajaran bertanggungjawab dan memiliki kewenangan penuh terhadap hasil penilaian terhadap mata pelajaran yang diampunya. Segala perubahan terhadap hasil penilaian hanya dapat dilakukan oleh guru yang bersangkutan.

I. Kepuasan peserta didik dan guru terhadap penerapan Moving class

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kepuasan adalah kesenangan atau kelegaan. Kepuasan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta didik dan guru terhadap penerapan moving class pada pembelajaran biologi. Guru dan peserta didik dikatakan puas terhadap penerapan moving class jika mereka memberikan tanggapan positif terhadap moving class meliputi tujuan dan kelebihan moving class. Untuk mengukur kepuasan peserta didik dan guru, peneliti menggunakan instrument lembar angket dan pedoman wawancara. Dengan lembar angket dapat diketahui tingkat kepuasan guru dan peserta didik yaitu sangat puas, puas, cukup puas, dan tidak puas. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA 1 Slawi pada tanggal 18 mei s.d. 28 mei 2011 dan 15 juli 2011.

B. Subjek dan Objek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X.1, XI NS.5, XI NS.3, dan XI NS.7; dua guru biologi SMA 1 Slawi. Jumlah guru biologi di SMA 1 Slawi ada 5 tetapi peneliti mengambil data hanya 2 guru. Hal ini disebabkan 1 guru diantaranya sedang sakit dan 2 yang lain sudah selesai mengajar. Objek dalam penelitian ini adalah 3 kelas biologi yaitu R.108, R.115, dan R.120; peserta didik; proses pembelajaran biologi di ketiga kelas tersebut.

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Model yang digunakan adalah CIPP evaluation model.. Model ini memandang program yang dievaluasi sebagai sistem jadi yang dievaluasi adalah komponen- komponen programnya yaitu evaluasi konteks, masukan, proses, dan produk Arikunto Cepi 2009. 1. Evaluasi konteks Evaluasi konteks adalah upaya untuk menggambarkan dan merinci lingkungan, kebutuhan yang belum terpenuhi, dan tujuan proyek. Pada tahap ini meliputi : a. Bagaimana keadaan kelas biologi? b. Apa sajakah kebutuhan yang belum dipenuhi dalam pembelajaran? c. Apa sajakah tujuan penerapan moving class pada pembelajaran biologi yang belum dan sudah tercapai? 2. Evaluasi masukan Maksud dari tahap ini adalah kemampuan awal peserta didik dan sekolah dalam menunjang pelaksanaan program Arikunto Cepi 2009.